Dahulu kala,dikliknik balai desa istri merasa senang kelahiran anak pertama bernama,Salman bersama bibi Julliet selalu terhibur hati dengan haru.
Diapun bersyukur terima kasih kepada Allah Swt dalam memiliki anak meskipun,berbeda.
Selama ayah meninggal dunia,dia bersabar menyayangi anak merasa sedih tinggal dirumah sederhana.kemudian,Bibi julliet selalu menenangkan diri.
Tiba-tiba,ada orang penagih hutang hampir mereka.
"Kalian lama sekali membayar hutang dalam tempo 4 hari!"
"Kami benar-benar mohon maaf karena,tidak mampu membayar hutang!"ucap ibunya.
"Tolong memberi satu bulan untuk bayar hutang sedikit,bisa tidak tuan!"kata bibi julliet Atuasis.
Lalu,diapun terus menolak dengan marah tidak membayar hutang."waktu sudah habis,rumah ini saya sita.!"
"Tapi,kami harus tinggal dimana?"tanya ibu.
"Iya pak,anak saya masih kecil untuk tinggal dimana kami sekarang."sahut bibi julliet pikir sambil mohon minta diberi waktu sebentar.namun,penagih hutang tidak peduli justru malah mengusir dia dari keluar rumah.
Mereka sedih tidak memiliki tempat tinggal sama sekali lalukemudian,diapun mengutuskan pergi entah kemana sehingga,dia bisa mendengar bicara hal-hal dari tertangga lain.
Hujan mulai turun,mereka cepat-cepat berjalan hati-hati ketika berjalan.dia harus menghadapi cobaan.mereka pergi mencari tempat perlindungan.
Mereka harus menunggu dimasjid dengan keadaan dingin.lalu,sang ustad Yusuf datang iba ingin menolong mereka.
Diapun boleh tinggal disebuah pondok kecil,mereka berterimakasih dalam ikhlas.
Saat sholat Zuhur,sang ibu mendoangkan oleh anak akan menjadi baik sementara,sang bibi Julliet merawat karunia anak dengan senang.
Pada keesokan harinya,bibi julliet sedang mengumpulkan kayu bakar dihutan belantara.ketika hendak mengumpulkan,dia kaget melihat kuda sembrani terperangkap jaring.iapun berani mendekati lalu,dia segera membebaskan kuda Sembrani.
"Jangan takut,bibi datang menolongmu!"
Kuda sembrani akhirnya bebas tapi,tidak bisa terbang sebab,sayapnya terluka parah.
Ia paras membawa kuda sembrani pulang kedesa dalam tanpa sepengetahuan oleh pemburu.
Kemudian,bibi julliet dapat menceritakan dengan berbisik kepada Ibunya lagi menyusui.
Mereka juga mengobati kuda Sembrani yang terluka.
"Semoga saja,kuda ini cepat sembuh baik-baik saja!"
Mereka bisa memelihara kuda Sembrani.