Penyakit tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi pada jaringan paru yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan dapat menyerang anak maupun dewasa. Namun, anak lebih berisiko untuk menderita TB berat seperti TB milier dan meningitis TB sehingga menyebabkan tingginya kesakitan dan kematian pada anak.
Menurut laporan WHO tahun 2013, Kasus TB anak yang terjadi di diperkirakan 6%, yaitu sebanyak 530.000 pasien TB Anak / Tahun, sedangkan kasus anak TB dengan HIV sebanyak 74.000 kematian anak / tahun (8% dari seluruh kematian akibat TB).
Kasus TB pada anak di Indonesia belum ada laporan pastinya namun diperkirakan jumlah kasus TB anak adalah 7,9% – 12% dari total kasus TB di Indonesia.
Kenali dan waspada terhadap bahaya TB Anak
Quote:
Adapun gejala dari penyakit tuberkulosis yang diderita oleh anak seiring dengan perkembangan penyakit ini seperti:
1. Demam
2. Lemah dan rewel
3. Batuk yang berkepanjangan
4. Nafas yang berat dan cepat
5. Berkeringat malam, pembesaran kelenjar
6. Berat badan yang berkurang dan pertumbuhan yang terhambat
Pada anak yang menderita TB, penyebaran infeksi melewati pembuluh darah bisa berefek pada semua organ di tubuh. Komplikasi parah yang dapat disebabkan oleh penyakit ini adalah meningitis tuberculosis, yang bisa mengganggu otak dan sistem saraf.
Bagaimanakah cara mencegah anak tertular penyakit TB?
Quote:
Pencegahan pada anak agar tidak tertular penyakit TB adalah:
1. Anak rentan tertular TB bila terdapat kontak terhadap pasien TB aktif baik anak maupun dewasa, jadi sebaiknya hindari anak mendapatkan kontak dengan anggota keluarga atau orang yang positif pengidap penyakit TB ini.
2. Obati anggota keluarga yang positif TB (ditemukan kuman TB aktif) agar menurunkan risiko anak tertular penyakit TB.
3. Sistem imunitas anak berperan dalam terjadinya infeksi atau sakit TB pada anak. Tingkatkan sistem imunitas anak dengan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS):
- Makan makanan yang bergizi, variasikan makanan anak supaya gizi anak optimal,
- Perhatikan ventilasi ruangan tempat anak berada. Untuk ventilasi di rumah, bisa dengan cara membuka jendela rumah agar ruangan rumah cukup udara dan sinar matahari,
- Rutin menjemur alas tidur anak supaya tidak lembab,
- Ajak anak untuk aktif berolahraga,
- Jauhi anak dari paparan asap rokok atau larang anak untuk merokok,
- Pastikan anak sudah diimunisasi BCG. Imunisasi BCG, sekalipun tidak mencegah infeksi TB tapi dapat menghindari anak dari penyakit TB berat.
Bagaimana manfaat daya tahan tubuh anak terhadap penyakit TB Paru?
Quote:
Mekanisme pertahanan daya tahan tubuh terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis bergantung pada interaksi dan kerjasama antara sel monosit-makrofag dan limfosit T serta sitokin. Oleh karena itu sangat penting menjaga nutrisi pada anak, agar pertahanan tubuh terhadap penyakit tuberculosis ini semakin baik.
Malnutrisi menurut penelitian dapat menyebabkan pertahanan tubuh yang rendah atau disebut juga dengan immunodefisiensi, karena fungsi dari sel makrofag, limfosit T serta sitokin yang tidak berjalan.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk tetap menjaga daya tahan tubuh anak agar tetap kuat. Adapun langkah-langkah kita sebagai orang tua, bagaimana menjaga anak untuk mempunyai daya tahan yang kuat terhadap serangan bakteri khususnya mycobacterium tuberculosis adalah:
1. Menjaga asupan gizi anak, perbanyak makanan yang sehat mengandung Omega 3, seperti yang terdapat di minyak salmon, mackerel, herring dan ikan tuna dan sayuran. Cobalah untuk selalu memasukkan ikan pada menu anak anda dua kali seminggu.
2. Makanan yang kaya akan Vitamin C dan karotenoid juga dapat meningkatkan sel darah putih yang dapat melawan infeksi terhadap serangan penyakit.
3. Jaga waktu tidur sang Anak. Telah diketahui bahwa tidur yang kurang bisa membuat anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dengan turunnya sel natural killer yang menolong sistem daya tahan tubuh untuk melawan infeksi. Jumlah tidur anak yang cukup untuk balita lebih dari 13 jam dan untuk umur 3-12 tahun hingga 12 jam perhari.
4. Tetaplah memberikan ASI, karena dalam air susu ibu mengandung komponen yang mampu meningkatkan antibodi dan sel darah putih. Kolostrum, cairan encer berwarna kekuningan yang keluar ketika menyusui beberapa hari pertama setelah persalinan, mengandung zat pelawan penyakit yang sangat kuat.
sumber : tuberkulosis pada anak