Thread #2 Asal Usul Kehidupan. Orang Tua Adalah Anugerah Terbesar
TS
elkheila
Thread #2 Asal Usul Kehidupan. Orang Tua Adalah Anugerah Terbesar
Hello Kaskuser....
Sebagai awalan yang baik, ada baiknya kita buka dengan Assalamualaikum , "Bismillah".
Dithread ini akan membahas dua orang yang sangat berperan dalam kehidupan kita yaitu Orang Tua, yaa, Orang Tua (Bukan sebuah cap merk minuman yang itu tuh). Menurut KBBI orang tua adalah ayah ibu kandung. Menurut seorang El adalah sepasang laki-laki dan wanita dalam sebuah ikatan suci (pernikahan) yang berperan penting dalam proses kehidupan didunia ini. Dimana sering kita sebut "Ayah" dan "Ibu" atau berbagai macam panggilan untuk menggambarkan mereka adalah "Orang Tua" dari kita. Mereka berperan mulai dari proses pra kelahiran (kehamilan) hingga pasca kelahiran yaitu hingga masa sekarang kehidupan. Mereka berdualah yang mengajarkan bagaimana kita menghadapi hidup didunia ini. Berkat doa, ilmu dan pengalaman mereka juga lah hidup ini bisa dijalani dengan mudah. Dalam Al-Qur'an pada surah Al-Isra ayat 23-24 dijelaskan bahwa kita disuruh selalu berbuat baik kepada orang tua. Lalu pada surah Al-Ahqaf ayat 15 kita diperintahkan untuk berbakti kepada ayah ibu. Dan ada sebuah hadits yang menjelaskan keridhaan Allah SWT pada manusia yaitu "Ridha Allah itu di dalam ridhanya orang tua, ketidak ridhaan Allah itu didalam ketidak ridhaan orang tua (HR. Al-Hakim dan At Tirmidzi).
Dari penjelasan diatas, yang menjadi pedoman dalam hidupku adalah panduan dari Al-Quran dan Hadits untuk berbakti kepada orang tua ku. Dalam kehidupanku, orang tua sangatlah berperan penting untuk proses pendewasaan aku hingga sekarang. Jujur, diwaktu dulu aku termasuk anak yang nakal. Nakal dalam artian ikut pergaulan dengan teman, hingga (maaf) suka gonta ganti pasangan dan melakukan hal yang diharamkan agama. Akan tetapi, aku berusaha untuk patuh atas orang tua dan berusaha untuk tidak menyakiti mereka. Ketika ada masalah aku lebih baik menyelesaikan sendiri dan tak ingin orang tua ku tau tentang kenakalan anaknya ini dan terlibat kecuali aku sudah tidak bisa mengatasinya sendiri. Okee, supaya mudah menceritakan tentang orang tua, ini akan dibagi 4 pembahasan yaitu :
- Sosok seorang Ayah
- Sosok seorang Ibu
- Kisah cinta Dua Sejoli
- Kelahiran Anak yang dibanggakan
Spoiler for Sosok Seorang Ayah:
Aku memanggilnya "Bapa". Bapa ini tipikal orang yang keras, penyayang, perhatian, tegas, tangguh, dan pekerja keras. Beliau hidup dalam kesederhanaan tapi berkecukupan saat masa kecilnya. Disaat masih bujangan (ciyee bujangan), beliau ini suka merantau dan sambil bekerja untuk biaya sekolahnya. Beliau sempat mencicipi masa kuliah di jurusan Pelayaran disebuah kota yang disaat itu menjadi salah satu pusat perekonomian di Kalimantan dengan julukan kota Seribu Sungai. Disini pula Bapa ketemu jodohnya (EciyeeeS E N S O R.). Tapi diwaktu akhir-akhir perkuliahan disaat hendak ujian akhir kuliah, Bapa memutuskan untuk berhenti dikarenakan saat itu harus mengalah dengan adiknya yang saat bersamaan perlu dana untuk ujian akhir juga. Akibat inilah bapa akhirnya merantau ke kota Cantik. Disinilah bapa mendapat pekerjaan tetap yaitu sebagai abdi negara dikantor pemerintahan Provinsi.
Spoiler for Sosok Seorang Ibu:
Aku memanggilnya "Mama". Mama ini tipikal orang yang lemah lembut, penyayang, penuh perhatian, gak cerewet, dan pekerja keras. Mama dulu hidup didalam kisah yang agak kurang seberuntung Bapa, walaupun orang tua mama dulu bekerja disebuah perusahaan swasta yang penuh dengan fasilitas, namun itu tidak berlaku karena ibu dari mama (nenek aku) sangat keras mendidik beliau dan anak-anaknya agak dikekang. Mama pernah cerita kalo nenek ini biasa membagi lauk makan dengan jatah. Misal, ikan Saluang (ikan ukuran kecil khas Kalimantan seperti ikan Wader) itu dijatah 7 ekor dalam piring yang penuh nasi. Yaa aku sih ngebayangin sekejam ini nenek aku, tapi itu nyata. Telor dadar dibagi seperti belahan pizza dan dijatah untuk cukup dimakan bersama. Padahal kakek itu orang yang sangat berkecukupan dan berpengaruh diperusahaan komunikasi swasta saat itu.
Kembali kekehidupan mama, mama dari lahir dan hidup dikota Seribu Sungai sebelum bertemu dengan bapa. Tapi saat setelah nikah dengan bapa, lalu ikut merantau ke kota Cantik menemani. Mama cuma lulusan SMA aja, tapi saat nikah sama bapa lalu dikuliahkan oleh bapa difakultas keguruan sesuai cita-cita mama.
Spoiler for Kisah Cinta Dua Sejoli:
Ditahun 1988, bapa merantau ke ibukota Provinsi, beliau dulunya hidup disebuah kota kecamatan dengan kabupaten yang berjuluk Kota Saijaan. Kota kecamatan ini sangat indah, berada dipesisir laut Selat Karimata. Bapa merantau ke Kota Seribu Sungai dengan niat menuntut ilmu, dan memilihlah jurusan Pelayaran pada sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran. Keluarga beliau memang ada yang berdomisili di kota Seribu Sungai ini, yaitu tantenya bapa. Jadi, bapa ikut dengan tantenya ini semasa awal-awal kuliah. Kebetulan tantenya bapa ini tinggal dikontrakan berdekatan dengan rumahnya mama. Dari sinilah kisah percintaan bapa dan mama dimulai.
Seiring berjalan waktu, pada tahun 1991 bapa tidak meneruskan kuliahnya dan memilih merantau ke kota Cantik. Maka kisah mereka terpisah tempat alias LDR'an yang waktu itu gak ada Whatsapp, Instagram bahkan Facebook (ngoehehehee). Disaat LDR'an waktu itu, kota Cantik dan kota Seribu Sungai ini hanya bisa dijangkau dengan jalur air dengan waktu tempuh 2 hari atau jalur udara dengan waktu tempuh 1 jam (mahal pastinya saat itu) karena jalur darat masih belum tersedia. Setiap bulannya bapa selama pacaran mengirimkan uang tambahan belanja dan kosmetik untuk mama. Lalu pada tahun 1992, bapa melamar mama dengan nominal uang jujuran* yang lumayan banyak pada tahun itu *(uang jujuran : uang yang disediakan oleh pihak laki-laki untuk meminang wanita dan berlaku untuk adat banjar).
Setelah pernikahan, mama ikut bapa ke kota Cantik dan itulah momen dimana mama baru mengenal dunia luar dan luar biasa untuk survive bersama bapa. Tapi disitulah juga kegigihan bapa terlihat untuk mama. Jadi, pasangan suami istri pengantin baru ini enjoy menjalani kehidupan walaupun mama kadang masih bisa khawatir karena baru merasakan hidup dikota perantauan.
Loncat pada tahun 1998, bapa menyuruh mama untuk masuk dunia perkuliahan, untuk menentukan jurusan perkuliahan diserahkan sepenuhnya pada mama. Mama yang dulunya bercita-cita menjadi guru, akhirnya memilih untuk kuliah di fakultas keguruan disebuah universitas negeri dikota Cantik ini. Walaupun saat kuliah ini mama hamil anak kedua (adik aku), mama tetap semangat menjalaninya. Hingga akhirnya mama lulus kuliah ditahun 2001, mama langsung dapat penempatan di sebuah desa dikabupaten dengan julukan Kota Emas di utara Kalimantan Tengah. Mama dan bapa kembali LDR, tetapi setiap satu bulan sekali bapa mengunjungi mama dengan perjalanan yang sangat melelahkan dan melewati rintangan.
Spoiler for Kelahiran Anak Yang Dibanggakan:
Tahun 1992 bulan April, dua sejoli yang nantinya akan menjadi ayah dan ibu selesai menyelenggarakan resepsi pernikahan. Mama sepakat ikut bapa kekota perantauan diprovinsi sebelah dikota Cantik. Padahal saat itu mama belum punya pengalaman sama sekali tentang "merantau", bagaimana bertahan hidup dikota orang. Tetapi berkat ilmu yang diberikan kakek nenek akhirnya mama bisa bertahan dan tentunya didukung bapa yang selalu menemani. Mereka hidup berdua dirumah dinas yang diberikan jatah oleh kantor saat itu. Dikomplek perumahan dinas ini banyak pengantin baru juga, sehingga mama saat itu mudah bergaul dan beradaptasi. Walau jarak menuju pusat keramaian atau pasar sekitar 7-8km, itu tak masalah karena masih ada yang menjajakan dagangan masuk dalam komplek perumahan tersebut. Ditahun ini juga perkiraan bulan September/Oktober mama bapa diberikan karunia yang besar dari Allah SWT yaitu mama mengalami kehamilan. Dijaga mereka berdua kehamilan yang ditunggu-tunggu ini. Ketika itu mama ngidam selalu dipenuhi oleh bapa keinginannya dan kehamilan ini dirasakan sangat berat dan melelahkan. Kabar ini akhirnya sampai juga ke telinga orang tua bapa dan mama. Gembira bukan main juga mereka menantikan kehadiran si anak ini.
Pada tahun 1993 bulan Juni tanggal 28 malam, mama sangat pengen sekali makan bakso, dibawalah oleh bapa untuk makan bakso sekitar pukul 8 malam. Pada pukul 01.00 wib dinihari mama mengeluhkan sakit perut yang luar biasa. Langsung dibawa oleh bapa dan temannya seorang supir kantor ke rumah sakit daerah. Saat sampai dirumah sakit, ternyata masih berupa tanda-tanda saja, lalu disuruh dibawa keruang bersalin untuk menunggu proses persalinan. Disini terjadi sebuah kelucuan, waktu itu mama menggunakan kursi roda dan didorong oleh bapa dengan diarahkan oleh sopir kantor yang dianggap tahu dengan denah ruangan rumah sakit. Sunyi, sepi dan agak gelap melewati lorong rumah sakit dengan yakin menuju ruang bersalin ternyata terhenti didepan sebuah ruangan yang bertuliskan "kamar jenazah", mama yang saat itu dikursi roda langsung loncat dan berjalan cepat arah kembali. Beliau ngomel-ngomel dengan sopir kantor tersebut karena telah salah menunjukkan jalan. Ternyata sopir kantor ini juga tidak hapal dengan denah ruangan rumah sakit tersebut. (Ngeekk). Dikeheningan malam dalam kepanikan lalu berubah dengan tawa dari bapa dan sopir kantor tersebut dan mama tidak mau naik kursi roda lagi dan menuju ruang bersalin yang benar. (Hahahahaa).
Sekitar pukul 08.15 wib, lahirlah seorang anak pertama berjenis kelamin laki-laki dengan proses persalinan normal beratnya sih lupa (Heddehhh). Anak ini lalu diazankan oleh bapaknya dan dibersihkan pasca kelahiran. Anak ini menjadi cucu pertama dari orang tua bapa, dan cucu kedua dari orang tua mama. Tiga hari dirumah sakit pasca persalinan, mama diizinkan untuk pulang kerumah. Dengan mobil dinas dibawa pulanglah anak ganteng ini. Helat 7 hari setelah kelahirannya, diadakan acara Tasmiyah (pemberian nama) dan diberi nama yang bagus, singkatnya dipanggil "El". Inilah awal mula kehidupan aku, lebih jauh diceritakan dalam sebuah thread lagi.
Loncat ke tahun 1998, mama mengalami kehamilan lagi, ini adalah calon anak kedua dan calon adikku. Kehamilan kedua ini tidak seberat kehamilan pertama kata mama. Akan tetapi beratnya karena mama sambil menjalani perkuliahan. Dibulan Oktober 1998 tanggal 14, sore sekitar pukul 17.00 wib lahirlah seorang bayi perempuan dengan berat yang lupa juga (Nahh kaan lupa lagi).
Loncat lagi ke tahun 2005, saat mama mengurus pindah lokasi kerjanya ke ibukota Provinsi, tidak disangka mama mengalami kehamilan lagi. Tapi ini memang tidak terduga dan sudah diperiksa tidak ada tanda-tanda kehamilan. Ini baru terdeteksi saat usia kehamilan 4 bulan. Sebenarnya bapa mama pengen ngebatasin jumlah anak cuma 2 aja dan berniat digugurkan kehamilannya. Tapi, akhirnya menerima karunia Allah ini dengan ikhlas. Dibulan Oktober tahun 2005 tanggal 8, lahirlah adik bungsu aku.
Itulah ringkasan Asal Usul Kehidupan kisah perjalanan hidup kedua orang tua dan kami bertiga beradik terutama aku sebagai anak pertama. Orang tua adalah kunci dari segalanya dihidup ini. Bahkan Tuhan juga memerintahkan untuk patuh pada orang tua.
Yupppp.... Lanjut nanti di thread ketiga aku Yaitu "Perjalanan Hidup Seorang Yang Bercita-Cita Tinggi"
Sebagai penutup, mari kita mensyukuri betapa nikmatnya hidup ini dengan "Alhamdulillah", dan ditutup dengan Wassalam.