Kaskus

Hobby

mediainiAvatar border
TS
mediaini
Melirik Bisnis Seblak dan Aci yang Bermodal Minim Tapi Keuntungan Selangit

Melirik Bisnis Seblak dan Aci yang Bermodal Minim Tapi Keuntungan Selangit
MEDIAINI.COM
– Bisnis kuliner tradisional tak pernah lekang oleh zaman. Jajanan seblak dan aci misalnya, masih mampu bertahan dan tetap eksis hingga sekarang. Cita rasanya yang pedas gurih membuat para penikmatnya selalu kangen untuk menjajal kudapan ini lagi dan lagi.

Jika dulu seblakdan aci banyak ditemui di daerah kampus, kini kedua kuliner tradisional tersebut sudah merambah dunia restoran. Ya, para pemain besar seperti restoran dan kafe mulai menyajikan seblak dan aci sebagai menu utama mereka.

Keliling Indonesia

Situs belanja onlineToko Erju menyajikan banyak varian jajanan khas Jawa Barat. Jajanan tradisional tersebut, mereka desain ulang sehingga lebih kekinian. Termasuk jajanan seblak yang kini mulai banyak diminati kembali.

Produknya, Mommy Seblak Basah, merupakan seblak yang telah dimodifikasi. Selain topping-nya yang beragam, kemasannya juga lebih fleksibel. Seblak berubah menjadi makanan instan yang bisa dibuat dimana saja. Cukup dituang air panas, semangkuk seblak siap untuk dinikmati.

Seblak instan ini pasarnya semakin meluas, terlebih dengan adanya layanan pesan antar yang kian menjamur. Seblak milik Toko Erju, telah dikirim ke berbagai pulau di Indonesia. Bahkan, jajanan khas Jawa Barat ini sudah sampai ke tanah Papua.

Sementara itu, Baso Aci Terciduk milik Siti Napisah, juga telah membuat olahan baso aci dalam bentuk instan. Kemasannya yang bisa tahan lama, membuat jajanan ini bisa berkeliling Indonesia.

Selain beredar di Bandung, Baso Aci Terciduk juga telah merambah berbagai kota lain. Kudapan yang terkenal dengan cita rasa pedas ini disukai oleh berbagai kalangan.

Memulai Usaha Seblak dan Aci

Kuliner seblak dan aci memancing minat para pebisnis kuliner. Tak mengherankan, jika saat ini mudah sekali menemui dua jajanan tersebut di jalanan dan sudut-sudut kota. Baik yang dijual di gerobak pinggir jalan maupun kafe dan restoran.

Untuk memulai usaha seblak secara mandiri, membutuhkan modal investasi Rp3.495.000. Modal tersebut digunakan untuk membeli kompor dan gas Rp300.000, blender Rp125.000, panci Rp100.000, wajan Rp170.000, pengaduk pisau Rp60.000.

Kemudian, meja dan kursi Rp250.000, peralatan makan dan minum Rp30.000, gerobak Rp1.900.000, dan peralatan tambahan lain Rp160.000 – Rp400.000.

Sedangkan per bulannya membutuhkan biaya untuk membeli bahan baku seperti kerupuk Rp450.000, bakso dan sosis Rp600.000, kantong plastik Rp150.000, dan aneka bumbu Rp360.000.

Lalu, ada pula tambahan biaya sewa tempat per bulan Rp300.000 serta retribusi Rp50.000. Jadi total membutuhkan dana sekitar Rp1.910.000.

Dengan harga per porsi Rp5.000 dan setiap harinya bisa terjual 20 porsi maka pendapatan kotor yang bisa didapat dalam kurun waktu satu bulan sebesar Rp3.000.000.

Memilih Waralaba

Selain memulai usaha secara mandiri, pelaku usaha juga bisa memilih bisnis waralaba. Misalnya bisnis waralaba Bakso Aci Juara milik Leo Chandra Kusmana. Bakso Aci Juara sudah terbukti kualitasnya, pasalnya baso acinya telah memiliki 35 gerai dari kemitraan dan 5 gerai milik sendiri.

Mitranya tersebar mulai dari Jakarta, Bekasi, Tangerang Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera hingga Makasar. Ada dua paket investasi yang ditawarkan Bakso Aci Juara, yakni paket waralaba Rp25 juta dan Rp35 juta. Di paket waralaba, mitra masih dibebankan dengan biaya lokasi dan renovasi gerai.

Sementara untuk paket kemitraan, Bakso Aci Juara menawarkan paket senilai Rp85 juta, Rp100 juta, dan Rp150 juta. Berbeda dengan paket waralaba, di paket kemitraan, mitra bisa langsung berjualan bakso aci miliknya. Pasalnya biaya tersebut sudah termasuk biaya perlengkapan dan peralatan.

Jeli Melihat Peluang

Mengawali usahanya dengan modal Rp100 ribu, Yuvita kini sukses menjalani usaha bisnisnya di bidang kuliner. Perempuan asal Bojonegoro ini menggunakan modalnya untuk berjualan seblak dan baso aci instan.

Sebelumnya, Yuvita menjual seblak dan baso aci di outlet. Namun sejak pandemi, seblak dan baso aci miliknya diubah menjadi versi instan dalam kemasan. Varian toppingyang beragam hingga kemasannya yang awet membuat seblak dan baso acinya diminati banyak orang.

Hanya dengan berjualan jajanan khas Jawa Barat tersebut, Yuvita mampu memperoleh pendapatan hingga Rp600 ribu per pekan. Siapa sangka, pandemi justru menyuburkan ladang pundi-pundinya. Langkah kecilnya mengubah seblak basah menjadi seblak kemasan membuat ia berada di titik ini.



0
886
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan