Suatu pagi, seorang wanita dan seorang pria sedang tidur dengan  pria itu memeluk wanita itu. Laki-laki bernama Andre Putra Pratama, sedangkan perempuan bernama Cinta, Natalie Laura.
Sampai  wanita itu bangun. Bab
: "Aahkkk!"  Cinta menangis, terkejut.
"Wow! Keras sekali!" Andre terbangun, tidurnya terganggu oleh teriakan Cinta. Kenapa? Kemarin, kamu tiba-tiba datang ke tempatku dan bersikap kasar padaku!"
"Hah? Itu tidak mungkin! Bagaimana jika saya hamil? Cinta menangis.
“Kamu tidak perlu menangis, aku akan menikahimu dan kami akan dengan senang hati memahaminya. Apa yang Anda takutkan? "Cinta kesal dengan sikap André.
" Apa yang kamu takutkan? Oh, aku mau  tidur lagi, kalau mau pulang ya pulang, jangan lupa buatkan aku sarapan. ' kata Andre sambil menarik selimut dan kembali tidur.

"Kenapa kamu tidak mau sekolah?" Cinta bertanya.
"Ahk! Aku malas! Kalau  mau sekolah bilang ke Pak Dirga aku sakit", kata Andre.
'Hamil? Walaupun aku tidak tahu apa yang dilakukan Andre, aku takut hamil”, pikir Cinta.
Cinta mengangkat ponselnya, ternyata ada SMS masuk.
"Cin, aku ke tempatmu sekarang, kamu ikut aku", baca pesan  yang dikirim  Gilang Theo Rizky.

Gilang adalah kekasih Cinta, belakangan ini hubungan mereka kurang baik.

Cinta meninggalkan rumah André melalui pintu belakang yang terhubung langsung dengan rumahnya. Jadi Cinta dan Andre adalah tetangga dan memiliki backdoor yang sangat terhubung. "Aku harus buru-buru agar Gilang tidak tahu apa yang telah kulakukan," Cinta buru-buru memakai bajunya untuk dicuci karena takut terlambat.
“Maaf, aku baru membaca percakapanmu, oke, ayo pergi,” kata Cinta.
"Hah? Jadi mengapa saya berbau seperti kencing? "tanya Gilang sambil terisak." Hah, apakah itu bau seperti urin? Apa yang kamu bicarakan... Aku tidak bisa mencium bau apa pun, "Cinta terlihat ketakutan." Tidak, aku tidak bisa mencium bau ciuman, itu benar-benar urin," Gilang mengendus pakaiannya oleh Cinta.
"Tunggu, kenapa kamu merasa pusing? Apa yang kamu lakukan di belakangku? Jujur! Sekarang jawab dengan cepat!" Gilang  terlihat marah.
"Kamu tuduh orang apa, kalau kamu nggak mau bilang aku sendirian," Cinta berusaha menenangkan diri agar Gilang tidak curiga. “Ehhh, kamu ikut aku,” kata Gilang sambil menarik tangan Cinta, meski pikirannya masih dipenuhi pertanyaan dan rasa penasaran.

'Membuka! Untungnya, Gilang memercayai saya, tetapi posisi saya tidak pasti. Aku harus lebih berhati-hati agar Gilang tetap milikku dan rahasiaku dari Andre tetap terjaga," pikir Cinta.
"Tapi aku yakin baju Cinta  bau urin, tapi kenapa  Cinta tidak percaya?" pikir Gilan.
***
"Oh iya Cin, nanti kamu makan siang sama aku, aku tunggu kamu di kantin" ucap Gilang dan meninggalkan Cinta.
"Oke",
"Cinta!" seorang wanita bernama Cinta.  "Ada apa, Sin?"  Cinta berbalik. "Jadi kita nongkrong di kafe, ya?" Sintha bertanya, nama lengkapnya adalah Sintha cinthiya bella.
"Ya, aku tahu itu, tapi kurasa Andre tidak bisa karena dia masih hidup"
"Siapa bilang aku tidak bisa?" tanya André memotong ucapan Cinta.
"Kenapa? Bukankah kita sudah bilang sebelumnya?" Cinta bertanya.
"Apa yang Andre katakan padamu, Cin?" tanya Sinta. "Tidak, tidak apa-apa," Cinta tidak ingin Sintha tahu. "Ayo masuk" ajak Sintha pada Cinta.  "Ayo," kata Cinta sambil berjalan ke  kelasnya.
André mengeluarkan ponselnya. Kemudian masukkan pesan ke Love. Ting !

Cinta mendengar notifikasi dari ponselnya lalu segera membuka nya.
'Andre?' Cinta membalikkan tubuhnya melihat Andre yang melambaikan tangan nya sembari tersenyum.
Cinta membaca pesannya. “Jaga baik-baik Baby CA ya, momy,“ isi pesan dari Andre.
'Apaan sih?' Cinta kembali melihat Andre yang tersenyum saja.
***
Sepulang sekolah.
Cinta mengirim pesan ke Gilang. “Lang, sorry ya gue gak bisa pulang bareng lu, soalnya gue ada janji sama Shinta teman sekelas gue,“ isi pesan itu dibaca oleh Gilang.
“Oh oke lagipula gue juga punya urusan, hati-hati ya,“ balas Gilang.
***
Dikafe Andre, Cinta, Sintha dan dua teman laki-laki yang bernama Vito dolemon putra dan Kris dolemon putra, mereka bersaudara.
Saat mereka tengah mengobrol, tiba-tiba saja Cinta merasa mual. Lalu Cinta seperti orang yang mau muntah.
"Huek, huek, huek," Cinta segera berlari ke kamar mandi.
"Lu kenapa Cin?" tanya Vito.
"Kalian lanjut makan aja, biar gue temenin si Cinta," ucap Andre.
Dikamar mandi Cinta muntah. "Lu kenapa Cin?" tanya Andre.

“Sepertinya aku benar-benar hamil, apa yang harus aku lakukan? Bagaimana Anda menjelaskannya kepada orang tua Anda? Cinta bertanya, menangis. "Jangan sedih, aku sudah bilang  sebelumnya bahwa aku akan menikahimu dan kita akan bahagia,  setelah lulus kita akan menikah," kata Andre memeluk Cinta.
"Masa depanku hancur, ndre,  hancur," teriak Cinta.



Lanjutan akan di share di thread selanjutnya

Nocopyright
100% WMCOfficial