serbaserbi.comAvatar border
TS
serbaserbi.com
[Book Review] Aru Shah And The End Of Time: Novel Fiksi Fantasi Yang Menakjubkan
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

emoticon-Hai

Hai semuanya! Berjumpa lagi dengan thread@serbaserbi.com. Mulai hari ini, saya akan membuat part khusus dalam thread-thread saya. Part ini akan membahas tentang buku-buku yang saya baca. Istilah singkatnya, saya akan membuat segmen 'Book Review'. So, pada segmen Book Review pertama, saya akan mengulas sebuah buku fiksi fantasi - bisa juga disebut dongeng - karya Roshani Choksi dan dieditori langsung oleh Rick Riordan yang terkenal.

So, mari kita mulai review-nya!


Foto: dokumentasi pribadi

Quote:



Foto: dokumentasi pribadi

Saya beli buku ini online di Mizan Official Store via Shopee. Harga aslinya Rp.99.000. Karena waktu itu sedang diskon tanggal kembar, saya pun berhasil memeluk buku seru ini dengan harga Rp.63.900. Yaaa, lumayan, kan?Oke, mari kita ulas bukunya!

Aru Shah and The End of Time adalah buku 1 dari 4 buku Pandava Series. Sesuai dengan nama series dan sinopsisnya - menyinggung-nyinggung Pandava (baca; Pandawa) - memang dalam buku ini bertabur bumbu-bumbu Mahabharata. Ada Batara Indra dan Batara Dharma Raja. Ada Hanoman dan Urwasi. Ada pula Sangkuni - si Penenung ulung yang menipu Yudistira dalam permainan dadu dan menyebabkan kelima Pandawa beserta Drupadi diasingkan selama 12 tahun, lalu tercetuslah perang saudara dahsyat di Kurusetra.

Little bit spoiler:

Jika dulu Pandawa berjuang demi menegakkan dharma-dharma kebenaran. Nah, dalam novel ini Aru, Boo, dan Mini juga berjuang untuk menyingkap beberapa kebenaran, walaupun misi utama mereka adalah untuk melawan sang Penidur yang tak sengaja dibangunkan Aru. Di sini, Aru diceritakan sebagai putri atma dari Batara Indra atau atma Arjuna yang Terhebat. Sedangkan Mini adalah putri atma dari Batara Dharma Raja yang artinya, ia adalah reinkarnasi atma Yudistira yang jujur dan bijaksana. Sementara itu Boo - ia adalah seekor merpati - merupakan bentuk kutukan dari raja Subala, Sangkuni yang Licik. Namun, kenapa Boo yang notabene dulunya adalah musuh Pandawa, ikut menjalankan misi bersama Aru dan Mini yang merupakan Pandawa Masa Kini? Silakan kalian cari tahu sendiri di novelnya!

Back to review

Well, saya yang dasarnya tertarik dengan epos Mahabharata dan Ramayana, otomatis tertarik pula dengan buku ini. Ketertarikan itu menjadi-jadi setelah saya membalik lembar demi lembar buku fantasi ini. Detail! Sangat detail! Roshani Chokshi benar-benar berusaha keras untuk menarik saya dan pembaca lain, untuk ikut serta dalam petualangan Aru, Boo, dan Mini. Saya seakan ikut bersama tiga tokoh tersebut ketika mereka melintasi Jagat Lain, Bazar Malam atau ketika Aru menunggangi wahana kuda kepala 7, Uccaihsrawa, tunggangan Batara Indra. Atau lagi, ketika ketiga tokoh berbincang-bincang dengan Istana Ilusi yang dulunya ditinggali oleh para Pandawa di Indraprastha. Aih, seandainya dinding rumah, atap, lantai, bahkan pilar-pilar rumah saya juga bisa berbicara seperti istana itu, hihihi.

Walau ini novel fiksi fantasi dan petualangan, tapi tetap saja mampu mengaduk emosi dengan cukup dalam. Selain serunya petualangan, humor-humor ringan juga bertebaran dan sukses membuat saya tertawa. Mungkin memang humor saya yang receh, heheh. Seperti pada dialog berikut, ketika Aru baru bertemu Mini.

Quote:


Ringan, tapi aku tertawa karena membayangkan ekspresi Aru dan Mini yang mungkin agak ..., awkward.

Atau pada momen, ketika Aru membayangkan Dropadi yang menjadi istri lima Pandawa seperti pada cuplikan ini:

Quote:


Lucu, kan?

Yaa, mungkin agan dan sista gak bisa menangkap sisi humornya jika gak membaca buku ini secara utuh.



Selain humor, emosi kita juga diaduk dengan perasaan sedih. Kalau saya sendiri merasakannya pada bagian, ketika Aru dan Mini berpisah dengan Istana Ilusi. Ada juga emosi kesal, jengkel, bingung, dan ternganga karena ada plot twist-nya juga. Jika tujuan Roshani Chokshi adalah untuk mengaduk emosi pembaca, selamat, Anda berhasil, Sob!

Itu dari segi isi cerita. Kalau dari sisi fisik buku, saya pribadi merasa cukup kenyang melahap buku setebal 427 halaman ini dalam 2 hari. Selain itu, font yang digunakan Mizan Fantasi juga sangat nyaman di mata, pun dengan book paper-nya. Cover-nya pun juga menarik. Walau saya beli yang soft cover, tapi kesan elegannya masih membayang. Dan, terima kasih kepada translator yang sukses men-translate buku ini dengan baik, sehingga apa yang disampaikan penulis bisa tersampaikan dengan baik kepada pembaca.

Menurut saya, Aru Shah and the End of Time sangat menakjubkan! Namun, bagi sebagian orang, entahlah. Terutama kalau kalian penyuka buku fiksi fantasi yang ingin kesan pertulangan dan perangnya lebih heroik. Karena di sini, Aru Shah dan Mini diceritakan sebagai siswa SMP yang pre-remaja, jadi jiwa anak-anak mereka masih dominan. Sehingga, petualangan dan perangnya pun tidak seheroik yang kalian bayangkan. Namun bagi saya, tetap saja itu tidak mengurangi kesan takjub saya terhadap buku ini.

Luar biasa, memang.

So, itulah sedikit ulasan saya tentang Pandava Series Book 1, dan tunggu review buku berikutnya, ya!

Terima kasih sudah mampir!

Jangan lupa cendol, rate 5, komen dan share, ya!

Follow juga instagram saya @diavanillakim

emoticon-Malu
Diubah oleh serbaserbi.com 03-01-2022 05:46
rizkyvan025Avatar border
zerauwAvatar border
eno.nikenAvatar border
eno.niken dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.5K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan