Pemeriksaan Dini Potensi Adanya Penyakit yang Sering Dialami Lansia
Penyakit yang sering dialami lansia sangatlah beragam. Mulai dari penyakit ringan, hingga penyakit yang membutuhkan penanganan medis. Mengetahui apa saja jenis penyakit yang biasanya akan muncul saat memasuki usia lanjut sangatlah penting. Dengan mengetahui apa saja penyakit yang berisiko muncul saat memasuki lansia, persiapan bisa dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit tersebut.
Lansia (lanjut usia) atau dikenal juga dengan istilah medis geriatri merupakan istilah untuk menyebutkan seseorang yang sudah berusia diatas 60 tahun. Pada umur ini, banyak sekali masalah kesehatan yang terjadi.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015, angka kesakitan lansia mencapai 28,62%, pada tahun 2018 sebanyak 25,99%, dan pada tahun 2019 naik lagi mencapai 26,20%. Namun pada tahun 2020, Indonesia berhasil mencapai titik terendah untuk angka kesakitan lansia yaitu sebanyak 24,35%, angka tersebut menunjukkan bahwa sekitar 24 dari 100 lansia mengalami sakit dalam sebulan terakhir.
Penyakit yang Sering Dialami Lansia
Pada umumnya, penyakit yang dialami lansia merupakan penyakit yang tidak menular dan bersifat degeneratif. Artinya, penyakit yang disebabkan karena adanya faktor dan proses penuaan. Seperti misalnya penyakit jantung, diabetes melitus, stroke, rematik dan cedera. Penyakit tersebut bersifat kronis, menyebabkan disabilitas atau kecacatan pada lansia dan berbiaya besar.
Kesadaran lansia terhadap keluhan kesehatan yang diderita sudah cukup baik. Mayoritas lansia mengobati keluhan kesehatan dengan mengobati diri sendiri atau berobat jalan sebanyak 96,12%. Namun masih ada sekitar 4 dari 100 orang lansia yang enggan mengobati keluhan kesehatannya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit yang sering dialami oleh lansia yaitu:
Hipertensi
Quote:
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu penyakit yang sering dialami lansia dimana sebanyak 54% lansia mengalami tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi adalah kondisi saat jantung memompa darah dengan kuat namun pembuluh darah sempit sehingga aliran darah menjadi tertahan sehingga tekanan pada pembuluh darah menjadi tinggi. Hipertensi dapat mengganggu fungsi organ tubuh lainnya seperti stroke dan serangan jantung. Berikut ini hal yang dapat membantu mengendalikan tekanan darah, antara lain :
Menjaga berat badan agar tetap normal
Mengendalikan stress
Batasi konsumsi alkohol dan juga garam
Olahraga secara teratur
Periksa tekanan darah secara teratur ke fasilitas kesehatan terdekat
Kadar Kolesterol Tinggi
Quote:
Sebanyak 47% lansia mengalami kadar kolesterol tinggi didalam darah, hal ini dapat menyebabkan kekakuan pada pembuluh darah arteri yang menyebabkan pembekuan darah sehingga memicu gangguan jantung. Berikut ini gaya hidup yang dapat mengurangi resiko tingginya kolesterol darah:
Hindari merokok dan juga mengkonsumsi alkohol
Lakukan aktivitas fisik seperti berolahraga secara teratur
Kendalikan berat badan
Hindari makanan yang mengandung lemak berlebih.
Artritis
Quote:
Sebanyak 31% lansia mengalami penyakit peradangan pada sendi atau yang disebut dengan artritis, yang menyebabkan nyeri hebat dan kekakuan pada sendi. Artritis menjadi penyakit yang sering dialami lansia wanita. Khususnya biasanya terjadi pada wanita berusia lebih dari 60 tahun keatas.
Berikut ini hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya artritis :
Olahraga secara teratur selama 30 menit, 5 kali dalam seminggu seperti aerobic, dan pemanasan ringan
Mengendalikan berat badan agar meringankan beban sendi kaki dalam menopang berat badan.
Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan cedera sendi
Hindari merokok
Penyakit Jantung Koroner
Quote:
Sebanyak 29% lansia mengalami penyakit jantung koroner yang menyebabkan jantung kekurangan oksigen untuk memompa darah akibat sumbatan pada pembuluh darah. Sumbatan plak ini berasal dari kolesterol yang menumpuk di dalam pembuluh darah secara bertahun-tahun sehingga menyebabkan kekakuan pada pembuluh darah.
Berikut ini hal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya:
Hindari mengkonsumsi terlalu banyak lemak jenuh, gula dan garam
Tidur minimal 7 jam setiap malam
Management stress
Olahraga kardio secara teratur seperti jalan pagi, berlari, berenang atau bersepeda
Diabetes
Quote:
Diketahui sekitar 27% lansia menderita diabetes, yang diakibatkan karena tubuh tidak mampu memproduksi insulin atau tubuh resisten terhadap insulin sehingga menyebabkan gula darah terlampau tinggi didalam darah. Akibatnya kadar gula darah meningkat dan tubuh kekurangan energi untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah naiknya gula darah, antara lain :
Makan makanan sehat, hindari makanan yang terlalu banyak mengandung gula, karbohidrat dan kalori.
Olahraga minimal 30 menit sebanyak 5 kali dalam seminggu.
Turunkan berat badan sebanyak 5-7% dari berat badan saat ini apabila sudah termasuk pre-diabetes.
Gangguan Ginjal
Quote:
18% pasien lansia mengalami gangguan ginjal kronis atau CKD (Chronic Kidney Disease) atau menurunnya fungsi ginjal seiring bertambahnya usia. Pasien dengan CKD memiliki resiko lebih besar juga timbulnya gagal ginjal dan gagal jantung. Berikut ini hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya CKD :
Mengenal apa saja faktor yang dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal misalnya seperti tekanan darah tinggi dan diabetes tak terkontrol.
Memeriksakan secara rutin fungsi ginjal, dengan tujuan mendeteksi secara dini apabila terjadi gangguan ginjal.
Gangguan Jantung
Quote:
Sekitar 14% lansia diketahui menderita gangguan jantung yang menyebabkan pasokan darah dan juga nutrisi ke organ tubuh tidak terpenuhi dengan baik. Kondisi jantung mungkin akan membesar, memompa darah lebih cepat dibanding dengan yang tubuh butuhkan sehingga akan menimbulkan gejala seperti cepat lelah, nyeri kepala, mual kebingungan dan menurunnya nafsu makan.
Satu-satunya cara mencegah terjadinya gangguan jantung adalah dengan memeriksakan kesehatan jantung secara berkala dan mengendalikan tekanan darah tinggi.
Depresi
Quote:
Penyakit yang sering dialami lansia berikutnya adalah depresi. Sekitar 14% lansia mengalami depresi dengan gejala perasaan sedih, merasa tidak berdaya, kelelahan yang berkepanjangan, sulit untuk menentukan tujuan atau sulit mengambil keputusan, kehilangan nafsu makan, kehilangan gairah untuk melakukan aktivitas.
Banyak hal yang dapat dihindari agar tidak terjadi depresi saat lansia, antara lain :
Management level stress dengan meditasi, berbicara dan berbagi masalah yang sedang dialami dengan kerabat terdekat.
Makan makanan sehat dan teratur. Makanan yang masuk ke dalam tubuh dapat berpengaruh pada mood, selain itu, makanan yang sehat dapat meningkatan pelepasan hormon endorphin (hormon bahagia).
Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein, alkohol serta makanan manis.
Olahraga yang teratur
Berkonsultasi dengan dokter apabila sudah mengalami gejala depresi seperti gejala yang telah disebutkan sebelumnya.
Penyakit Alzhaimer
Quote:
Sebanyak 11% lansia mengalami alzheimer atau penyakit demensia tipe lainnya, yang ditandai dengan hilangnya daya ingat dan kemampuan berpikir serta kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Demensia bukan merupakan penyakit akibat proses penuaan, tetapi disebabkan karena adanya perubahan fungsi otak dari waktu ke waktu. Faktor yang memperbesar terjadinya resiko demensia antara lain keturunan, riwayat keluarga yang mengalami alzheimer, gaya hidup (tidak terlalu banyak aktivitas fisik).
Untuk mengurangi resiko demensia, maka dapat dilakukan beberapa hal seperti :
Meningkatkan aktivitas fisik seperti berolahraga
Tidur cukup, minimal 7 jam per hari
Pilih makanan yang sehat (makanan junk food, dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan otak).
Gangguan Pernapasan
Quote:
Sebanyak 11% lansia mengalami gangguan pernapasan berupa PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik). Penyakit ini merupakan penyakit kronik yang ditandai dengan gejala batuk terus menerus, nyeri pada dada dan kesulitan bernapas serta nafas pendek. Penyebab PPOK antara lain merokok, perokok pasif, maupun akibat menghirup bahan kimia beracun dan debu yang dapat mengiritasi paru-paru.
Nah Sahabat Sehat, itulah berbagai jenis penyakit yang sering dialami lansia di seluruh dunia. Jika Sahabat Sehat memerlukan produk kesehatan seperti multivitamin, pemeriksaan laboratorium, maupun konsultasi Dokter 24 Jam, segera manfaatkan layanan Prosehat dan Klinik Kasih.
sumber :
penyakit yang sering dialami lansia