Beragam jenis halusinasi dapat terjadi. Beda penyebab, beda juga bentuk halusinasi yang dialami oleh seseorang. Solusinya juga berbeda. Oleh sebab itu, bagi orang yang sering mengalami halusinasi, atau bagi Sahabat Sehat yang memiliki sanak saudara dengan gejala sering berhalusinasi, penting untuk mencari tahu jenis halusinasi yang dialami.
Dengan mengetahui jenis halusinasi yang dialami, akan lebih mudah menentukan penyebab munculnya masalah. Serta dapat menentukan penanganan terbaik yang perlu dilakukan.
Jenis Halusinasi
Setidaknya ada 7 bentuk atau jenis halusinasi yang kerap ditemukan terjadi. Berdasarkan ciri dan penyebabnya, jenis halusinasi yang umum terjadi antara lain:
Halusinasi Visual
Quote:
Melibatkan penglihatan yang membuat Anda melihat hal-hal yang tidak ada. Hal yang dilihat biasanya dapat berupa objek, pola visual, orang atau cahaya.
Pada penderita jenis halusinasi visual, penyebabnya biasanya karena konsumsi alkohol. Bisa juga karena penggunaan narkoba. Beberapa kasus halusinasi visual juga ditemukan pada orang yang memiliki masalah kejiwaan serta mereka yang memiliki masalah pada penglihatannya.
Halusinasi Olfaktori
Quote:
Melibatkan indera penciuman yang membuat Anda mungkin merasa tubuh Anda berbau tak sedap, padahal tidak. Halusinasi jenis ini juga dapat mencangkup aroma yang mungkin Anda sukai, seperti aroma bunga.
Parosmia adalah masalah pada indera penciuman yang kini kerap ditemukan pada penyintas Covid-19. Parosmia menjadi salah satu penyebab terjadinya halusinasi olfaktori. Selain tentunya karena adanya masalah kejiwaan, phobia, OCD, ataupun adanya masalah lain pada indera penciuman.
Halusinasi Gustatorik
Quote:
Mirip dengan halusinasi penciuman. Namun, halusinasi ini melibatkan indera perasa, seperti perasaan aneh atau tidak menyenangkan saat mengecap sesuatu. Halusinasi gustatorik sering kali muncul dengan rasa logam, dan ini adalah gejala yang relatif umum dialami oleh penderita epilepsi.
Halusinasi gustatorik memang kerap ditemukan pada penderita epilepsi. Namun kasus halusinasi inipun kerap ditemukan pada orang sehat karena misalnya terlalu sering mengkonsumsi suatu rasa dalam jangka waktu lama. Akibatnya rasa tersebut muncul kembali saat sedang mengkonsumsi makanan yang rasanya sebenarnya sangat berbeda.
Halusinasi Auditori
Quote:
Adalah salah satu jenis halusinasi yang paling umum. Misalnya, Anda mungkin mendengar seseorang memanggil atau berbicara pada Anda, padahal tidak. Suara ini biasanya akan muncul seperti kemarahan, netral, atau hangat.
Penyebab halusinasi auditori biasanya adalah karena seseorang seringkali tidak fokus dan banyak memikirkan hal lain. Bisa juga terjadi pada seseorang yang mengalami masalah pada pendengaran. Namun adanya trauma juga dapat membuat seseorang mengalami halusinasi ini. Seseorang yang memiliki bakat bermusik juga kerap mengalami halusinasi auditori dimana otak dapat membuat seolah-olah mendengar musik yang terasa begitu nyata.
Halusinasi Taktil
Quote:
Melibatkan perasaan sentuhan atau gerakan di dalam tubuh Anda. Misalnya Anda mungkin seperti merasa bahwa ada serangga yang merayap di kulit atau organ dalam Anda terasa bergerak. Anda mungkin juga dapat merasakan seperti ada sentuhan imajinasi tangan seseorang di tubuh Anda.
Berdasarkan beberapa penelitian, para ahli memiliki pendapat bahwa halusinasi taktil terjadi karena aktivitas listrik yang tidak normal di area tertentu pada otak. Aktivitas listrik yang tidak normal ini terjadi karena faktor seperti masalah kesehatan, konsumsi obat-obatan neurologis, penyakit mental, konsumsi alkohol berlebihan, serta adanya penyakit skizofenia, parkinson, dan alzheimer.
Halusinasi Temporer
Quote:
Kondisi ini biasanya dialami oleh seseorang yang baru saja kehilangan orang terdekatnya, seperti putus hubungan atau meninggal dunia. Mereka mungkin akan mendengar suara atau melihat orang terdekatnya untuk sesaat. Halusinasi jenis ini dapat hilang dengan sendirinya saat rasa sakit akibat kehilangan mereda.
Penderita sebaiknya terus mendapatkan pendampingan karena seringkali terjadi kasus penderita merasa mendapatkan perintah untuk melakukan hal-hal yang tidak semestinya. Penanganan antara dokter, peran keluarga, dan ahli keagamaan diperlukan untuk membantu memberikan pertolongan pada penderita. Terutama jika gejala halusinasi temporer tidak juga sembuh.
Halusinasi Somatik
Quote:
Ini mengacu pada saat seseorang mengalami perasaan tubuh mereka merasakan nyeri yang parah, misalnya merasa tubunya mengalami mutilasi atau pergeseran sendi. Pasien jenis halusinasi somatik juga bisa mengalami perasaan mendapat penyerangan oleh hewan pada tubuh mereka, seperti ular merayap ke dalam perut.
Halusinasi somatik terlihat sama seperti halusinasi taktil. Namun sebenarnya berbeda. Pada halusinasi taktil, penderita merasakan adanya sesuatu di dalam tubuhnya yang merayap, menyentuh, ataupun mengganggu penderita. Namun pada halusinasi somatik, gangguan halusinasi menyebabkan penderita seolah merasakan rasa sakit yang sebenarnya tidak ada.
Penyebab halusinasi somatik bisa terjadi karena adanya masalah kesehatan medis, penggunaan obat-obatan, maupun karena konsumsi alkohol.