Ngaku aja deh, siapa yang pernah ngikutin challenge yang lagi viral di sosmed?

Oke, mungkin ini semua cuma buat seru-seruan, tapi mungkin banyak dari kita juga nggak sadar, kita sudah ngasih data pribadi kita dengan sukarela dan cuma-cuma.

Mungkin kalian juga sering dengar kalau data itu berharga, sampai ada yang jual-beli data pribadi di internet. Emang berapa harganya data pribadi kita kalau dijual di luar sana?

Ya. Siap-siap terkejut karena jawabannya: murah banget! Ya, murah banget. Bahkan informasi kayak nama, umur, kota tinggal, itu cuma setara sama seharga kaleng soda bekas!



Tapi meskipun murah, tunggu dulu, sebelum mengobral data kita di mana-mana, karena jika kita melihat sisi lain di balik harganya yang murah, nyatanya data pribadi kita, bisa membuat kerugian yang super super super ‘mahal’ banget kalau nggak hati-hati dijaga.



Kenapa bisa begitu? Oke, balik lagi ke, challenge yang seru tadi.

Nah, nyatanya, semua info yang kita update di sosmed, ternyata bisa dimanfaatkan buat kejahatan, yang jaman sekarang udah makin canggih. Misalnya, dengan tahu nama panggilan atau kota-kota tempat kita tinggal.

Penjahat zaman sekarang itu bisa sok kenal dan meminta duit yang nggak sedikit.

Atau nggak cuma itu, ada yang lebih seram lagi, dimana mereka juga bisa pakai foto dan identitas kita, buat berpura-pura jadi kita dan dipakai buat menipu orang lain.

Ya... Bahkan, mungkin saking gampangnya orang Indonesia ditipu dan dicuri data pribadinya, Indonesia pun pernah jadi target penipuan online nomor satu di Asia Tenggara.


Sungguh prestasi yang membanggakan.

Dan, ancaman terkait data pribadi kita pun nggak berhenti di diri kita masing-masing saja, tapi juga bisa dipakai jadi senjata massal ke masyarakat. Biar terbayang langsung pakai contohnya di kasus terkenal ini;

Jadi ada satu ketika partai sang calon presiden waktu itu mendapatkan data puluhan juta orang Amerika, biar tahu bagaimana pandangan politik warga Amerika saat itu. Nah, dari pengetahuan itu, mereka memanfaatkan itu sampai ujungnya, bisa sampai menang pemilu.

Ya, sungguh mengerikan.

Dan dari contoh itu, kita semua tahu, saking berharganya, kalau diibaratkan, data itu emang bisa jadi ‘emas’ zaman sekarang. Karena itulah yang kejadian.

Coba lihat.



Inilah lima perusahaan yang paling kaya raya zaman dulu.

Coba lihat lagi,



Inilah perusahaan-perusahaan terbesar dunia sekarang.

Kalau kalian teliti, mereka punya satu kesamaan; mereka sama-sama mengolah data kita menjadi, dalam tanda kutip, “emas yang baru”.



Oke, kesimpulannya sekarang kita tahu kalau data kita itu murah, tapi di saat bersamaan juga kita jadi tahu kalau dilihat dari sisi lain, data kita, luar biasa mahal! Dan di zaman sekarang yang serba online pun, rasanya susah banget untuk nggak mengasihkan data pribadi kita.

Makanya, kalau kalian punya tips untuk menjaga data kita satu sama lain, coba share di kolom komentar di bawah, semoga itu bisa membantu kita satu sama lain.

Sekian dan terima kasih.