Sebenarnya asal usul kata baper ini belom diketahui secara pasti siapa pencetusnya, namun pada akhirnya kata baper menjasi tenar, apalagi di kalangan remaja pada saat ini, yang mana tingkat kebaperan masing-masing orang itu sudah berbeda-beda, namun nampaknya pasti lebih asik untuk di bahas pada hari ini jua.

Well, kenapa sih orang bisa baper?

Sebelum kita bahas lebih jauh, kalian pasti sudah mengetahui apa artinya baper itu sendiri bukan? Well baper adalah kebawa perasaannya seseorang karena suatu hal, seperti lewat perkataan ataupun tulisan seseorang, sehingga membuat emosi dalam jiwanya mengeluarkan berbagai macam-macam ekspresi, seperti rasa cinta, amarah, cemburu dan lain sebagainya, yang mana menimbulkan akibat daripada nya, hingga ke semuanya itu mampu mempengaruhi jiwanya, hingga begitu sangat dalam.

Cieee cieee baper nih yeee ....!

Dan kalian tau kaga sih?! Karena baper seseorang bisa melupakan tujuan dirinya, seperti ketika rapat, tadinya mau mengulas ide yang sudah dipersiapkan, namun karena satu perkataan saja, tiba-tiba apa yang sudah dikerjakan nya itu tidak jadi di tampilkan, bahkan tersimpan saja di antara tumpukan ide ide yang lainnya, karena sudah merasa baper dengan perkataan yang sudah di telannya dengan mentah.

panik gak panik gak? Ya panik lah ... syukurin deh!

Dan karena baper, kita jadi mengikuti trend yang bahkan tidak sesuai dengan diri kita yang sesungguhnya.

Baper juga bisa bikin kita seperti orang gila, karena mencintai terlampau bucin, yang pada akhirnya merugikan dirinya sendiri, bahkan kehilangan identitasnya sebagai manusia normal, yang memiliki kredibilitas yang tadinya sudah diakui oleh banyaknya orang.

Karena baper yang berlebihan hingga membuat pikirannya tidak berjalan dengan baik, bahkan terlalu menanggapi apa saja yang di ulas oleh banyaknya orang di sekitarnya. Hingga pada akhirnya menjadi sosok yang insecure dan akhirnya di jauhi dari pergaulan. Oh nooo

So kalian sudah paham bagaimana pengaruhnya baper kepada kepribadian seseorang bukan? Then bagaimana sih cara mengatasinya?

Well ada caranya loh, yaitu:

1. Jangan beropini cepat

Nah gan-sis, sebaiknya kalian jangan langsung beropini. Bahkan sebelum bertanya apa maksud dari perkataan ataupun tulisan seseorang, karena bisa jadi apa yang dikatakan atau dituliskan nya itu, pada dasarnya bukan mengarah kepada anda. Jadi usahakan bertanya sebelum beropini lebih lanjut lagi.

2. Jangan mencurigai.

Ketika jawaban dari pertanyaan sudah didapatkan, namun tidak membuat perasaan kita menjadi lebih baik, sebaiknya bertanya kepada diri kita sendiri, apakah semua yang dikatakan nya itu adalah kebenarannya. Berpikiran positif saja, sambil berjalan melewati batasannya. Karena waktu yang akan membuka sendiri kebenaran dari jawaban tersebut. Jangan pernah mencurigai, karena hal tersebut hanya membuat pikiran kita terinfeksi lebih jauh lagi. Bener kaga?

3. Mamahami permasalahannya.

Karena setipa masalah itu ada jalan keluarnya masingmasing, jadi jangan mencoba untuk salah memahami keadaan yang sudah di tampilkan di batas mata pandang, yang mana bisa menghasilkan gambaran samar yang tidak jelas bentuknya, hingga pada akhirnya membuat pikiran menjadi lebih tidak terkontrol dengan baiknya.

Maka dari itulah sebaiknya mempelajari masalah nya sebelum beropini yang menimbulkan perdebatan

4. Bersikaplah lebih terbuka.

Terkadang kebanyakan orang itu maunya memendam perasaan benci kepada seseorang, tidak bicara apa adanya, hanya mengatakan yang sebaliknya saja, yang merupakan kebohongan kecil yang menurutnya jskan terbaik, dengan tujuan untuk mempererat hubungan. Tapi pada dasarnya hal ini salah. Sebab selamanya dia tidak akan pernah tau kesalahan yang telah diperbuat nya kemudian. Yang membuat seseorang menjadi sakit hati.

Ya menurut aku lebih baik mengatakan kejujuran, walaupun isinya sangatlah pahit untuk ditelan.

5. Konsultasi dengan seseorang sebelum beropini.

Kadang ketika pikiran kita kacau, apapun yang masuk ke dalam diri kita maka akan ditelan mentah-mentah, tanpa berpikir lebih lanjut, men-judge berlebihan, padahal belom tentu apa yang dikatakannya itu adalah kebenarannya. Maka dari itu, kita membutuhkan seseorang untuk sharing masalah, agar menemukan solusi yang tepat, cos pikiran yang sedang kusut begitu mudah lebih kusut pada akhirnya. Maka ketika pikiran kacau, segeralah membicarakannya dengan seseorang. Akan lebih baik setelahnya.