- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Banjir Bandang Nusa Penida Bali, Crystal Bay Beach-6 Desa Terdampak


TS
loungerkaskus
Banjir Bandang Nusa Penida Bali, Crystal Bay Beach-6 Desa Terdampak

Klungkung - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung mulai melakukan pemulihan di Kecamatan Nusa Penida setelah terjadi banjir bandang. Akses umum untuk warga kini dibuka.
"Situasi saat ini yang jelas akses umum sudah dibuka, meskipun di (Desa) Ped banyak warga yang masih ada jalan yang belum bisa diperbaiki," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung, I Putu Widiada, Selasa (14/12/2021).
Widiada menuturkan banjir bandang yang terjadi di Pulau Nusa Penida terjadi akibat hujan deras semalaman. Pihaknya mendapatkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa terjadi hujan ekstrem di wilayah Pulau Nusa Penida.
Baca juga:
5 Siswa SMP Diduga Terkait Video Mesum Pelajar di Bali Dikenai Wajib Lapor
"Informasi dari BMKG kemarin ada hujan ekstrem di beberapa wilayah (Nusa Penida) di atas. Perkiraan hujannya jam 11 sudah mulai turun. Kalau di (wilayah) bawah hujannya mulai jam 3 dini hari. Jam 3 air sudah mulai naik di perkampungan yang ada di bawah," terangnya.
Objek Wisata-6 Desa Terdampak
Akibat hujan ekstrem tersebut, sebanyak enam desa di Kecamatan Nusa Penida terdampak banjir bandang. Keenam desa tersebut adalah Desa Suana, Desa Kutampi, Desa Batununggul, Desa Ped, Desa Batumadeg, Desa Sakti, dan Desa Lembongan.
Kalau situasi yang paling parah artinya yang sampai saat ini terganggu aktivitas di Desa Ped karena banyak jalan utama yang dilalui warga itu banyak yang tergerus. Ya jalan aspal," jelas Widiada.
Bencana banjir bandang tersebut juga berdampak pada objek wisata Crystal Bay Beach di Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida. Krib atau bangunan pelindung Pantai Crystal Bay porak-poranda.
Meski demikian, Widiada memastikan hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa dalam bencana tersebut. Warga juga tidak ada yang mengungsi meskipun kemasukan air dan lumpur.
"Kalau rumah hanyut belum ada data, kemasukan air sama lumpur ada. Endak ada korban jiwa, artinya laporan sampai saat ini endak ada korban jiwa. Endak ada warga sampai mengungsi," tuturnya.
Baca juga:
46 Penjahat Jalanan Ditangkap Polisi Usai WSBK Mandalika
Status Transisi Pemulihan Darurat
Menurut Widiada, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta telah menetapkan Kecamatan Nusa Penida dalam situasi tanggap darurat bencana saat banjir bandang kemarin. Kemudian hari ini, status tersebut dinaikkan menjadi transisi pemulihan darurat selama 30 hari ke depan.
"Tadi Pak Bupati sudah meningkatkan status tanggap darurat kemarin dan hari ini meningkatkan status menjadi transisi pemulihan darurat. Sudah dibuatkan seperti itu," ungkapnya.
Saat status tanggap darurat bencana, pihaknya melakukan asesmen, melakukan pemulihan, dan mengecek situasi, kerugian warga, dan siapa saja pihak terdampak. Sementara itu, saat situasi transisi pemulihan darurat, dilakukan asesmen guna perbaikan fasilitas umum.
Kerugian Sementara Capai Rp 3,6 M
Bencana banjir bandang di Kecamatan Nusa Penida menyebabkan sejumlah kerusakan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung menghitung kerugian sementara mencapai Rp 3.672.000.000 (miliar).
"Itu data sementara kita, kita juga belum ngecek kerugian secara pasti dan itu warga yang terdampak seperti itu," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Klungkung I Putu Widiada.
Jumlah kerugian sebesar Rp 3,6 miliar tersebut terdiri dari Rp 1.619.000.000 di Desa Sakti, Rp 121.500.000 di Desa Batumadeg, Rp 429.000.000 di Desa Suana, Rp 55.000.000 di Desa Batununggul, Rp 795.000.000 di Desa Lembongan, Rp 610.500.000 di Desa Kutampi Kaler, dan Rp 42.000.000 di Desa Ped.
Baca juga:
Teroris KKB Tembaki Pos Aparat-Bakar Gedung SMP di Pegunungan Bintang Papua
Widiada mengungkapkan, banjir di Kecamatan Nusa Penida disebabkan karena adanya hujan lebat. Pihaknya mendapatkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa terjadi hujan ekstrem dari Desa Batumadeg dan satu desa lainnya.
Air yang dikonsumsi warga kini sudah juga mulai mengalir. Sebab sebelumnya, air tersebut mati.
"Warga dari kemarin sudah yang buka warung sudah. Sekarang air sudah mengalir kemarin kan sempat mati airnya. Sekarang air sudah mengalir normal dan warga sudah berjualan seperti biasa," papar Widiada.
https://news.detik.com/berita/d-5854...desa-terdampak


the.commandos memberi reputasi
1
666
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan