Kaskus

News

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Israel Minta Percepat Pengiriman KC-46A Untuk Menyerang Iran, Tapi AS Menolaknya
Laporan terbaru mengatakan jika Israel meminta AS untuk memeprcepat pengiriman pesawat tanker KC-46A Pegasus pesanan mereka, tapi AS sendiri menolak hal tersebut. Pejabat di pemerintahan Biden mengatakan bahwa, tanker pertama untuk Israel tidak akan dikirim sampai tahun 2024. Israel sangat berambisi segera mendapatkan pesawat tanker baru untuk digunakan dalam operasi menghancurkan fasilitas nuklir Iran, pada bulan Maret 2020 pemerintah AS telah menyetujui pesanan 8 pesawat tanker KC-46A Pegasus untuk Israel.

Smementara itu menurut laporan The Times Of Israelsalah satu alasan AS menolak mempercepat pengiriman pesawat tanker tersebut adalah mereka ingin memprioritaskan Pegasus untuk kebutuhan USAF guna menghadapi potensi ancaman China. Di saat yang sama, Boeing kini juga sedang membangun pesawat tanker tersebut untuk USAF.

Menurut surat kabar Israel Yedioth Ahronoth sudah ada indikasi yang berkembang bahwa pemerintah Israelmdi bawah Perdana Menteri baru Naftali Bennett, mungkin menghidupkan kembali ancaman serangan terhadap situs nuklir Iran. Sesuatu yang militer negara itu dilaporkan sekarang lebih aktif berlatih untuk melakukannya. Ini semua terjadi ketika negosiasi antara Amerika Serikat dan Iran mengenai perjanjian senjata nuklir yang alot dan belum menemui titik terang.


Quote:



Pemerintah AS pertama kali menyetujui potensi penjualan delapan KC-46A, bersama dengan berbagai item dan layanan tambahan dalam paket lengkap senilai sekitar US$ 2,4 miliar ke Israel pada Maret 2020. Pada Februari 2021, Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan telah menandatangani kontrak untuk pembelian dua pesawat pertama, tetapi pada saat itu tidak jelas kapan Angkatan Udara Israel akan mulai menerima pesawat tersebut. Ada laporan tahun lalu bahwa pemerintah Israel telah berupaya untuk mendapatkan KC-46A yang sudah dikontrak dan dibangun untuk Angkatan Udara AS. Tapi tidak jelas apakah itu bagian dari rencana saat ini atau tidak.

Sementara itu Boeing sebagai produsen sebenarnya juga tidak bisa menuntaskan produksi Pegasus pesanan dalam negeri secara tepat waktu, ini juga menjadi salah satu faktor mengapa Israel tidak bisa segera menerima KC-46A. Masalah yang paling mendesak dilaporkan adalah fakta bahwa, Boeing sudah terlambat dari jadwal dalam pengiriman KC-46A ke Angkatan Udara AS, yang juga melihat pesawat tanker ini penting untuk rencana masa depannya. Penundaan ini disebabkan oleh masalah teknis yang terus berlanjut dengan pesawat dan kualitas kontrol di jalur produksi.

Baru pada bulan September 2021, terungkap bahwa pengiriman Pegasus dihentikan sekitar sebulan pada awal tahun ini setelah tutup plastik ditemukan masuk di saluran bahan bakar internal di salah satu pesawat ini saat terbang ke rumah barunya di Pangkalan Angkatan Udara Seymour Johnson di Carolina utara. Ini bukan pertama kalinya Angkatan Udara AS berhenti menerima pesawat-pesawat ini dari Boeing karena berbagai jenis puing-puing benda asing atau FOD yang ditemukan di dalam, yang merupakan masalah keamanan.


Quote:



Namun, bahkan jika masalah di jalur produksi telah diselesaikan, desain KC-46A sedang dalam proses pengerjaan ulang untuk mengatasi masalah lama dengan boom dan Remote Vision System (RVS) yang digunakan operator untuk memandunya ke pesawat penerima bahan bakar. Tidak seperti pesawat tanker Angkatan Udara AS sebelumnya, di mana operator boom secara fisik berada di area belakang pesawat untuk melakukan pekerjaan mereka, kru di Pegasus melakukan tugas mereka dari kabin utama melalui serangkaian kamera di bagian belakang.

Sistem RVS merupakan sistem hybrid 2D/3D yang mengharuskan operator memakai kacamata khusus yang serupa dengan yang Agan gunakan untuk menonton film 3D modern di bioskop. Angkatan Udara AS telah mengatakan pihaknya berharap masalah pada boom dan RVS akan diselesaikan dengan tepat waktu antara tahun 2023 dan 2024. Sampai saat itu, pesawat-pesawat ini akan terus memiliki kemampuan terbatas untuk melaksanakan misi pengisian bahan bakar udara inti mereka.

Saat ini, Angkatan Udara Israel bergantung sepenuhnya pada armada tua yang terdiri dari hanya tujuh pesawat tanker berbasis Boeing 707, sebelumnya tiga pesawat telah pensiun dalam beberapa tahun terakhir. Terlepas dari berbagai masalah pada KC-46A, pesawat ini tetap akan menawarkan Israel sebuah pesawat tanker yang jauh lebih modern dan mampu serta lebih banyak bahan bakar daripada 7 pesawat tanker tua mereka.



Quote:



Dalam rangka menyerang situs nuklir Iran, Pegasus akan punya peran penting untuk menambah daya jelajah F-35I Adir milik Israel. Seperti yang kita ketahui F-35 tidak bisa dipasangi tangki bahan bakar eksternal, tanpa tangki tambahan mustahil F-35 Israel bisa sukses melakukan misi penghancuran situs nuklir tersebut. Dengan jangkauan F-35 yang terbatas serta jarak jauh yang harus ditempuh, maka membeli KC-46A adalah salah satu solusi yang tepat.

Armada baru tanker KC-46A akan memberi Israel jangkauan dan kemampuan yang jauh lebih banyak, karena dapat mengisi bahan bakar jet tempur dan juga menerima bahan bakar sendiri saat dalam penerbangan. Kemampuan untuk mengisi bahan bakar sangat penting bagi Israel saat ini, jika mereka ingin segera menyerang situs nuklir Iran, pesawat F-35 dan F-15 Israel harus mendarat di Uni Emirat Arab atau Arab Saudi untuk isi ulang bahan bakar. Kedua negara adalah saingan Iran, tetapi mereka tentu tidak ingin terlibat dalam membantu serangan tersebut.

Pada saat yang sama, Israel memiliki pengalaman luas dalam melakukan serangan jarak jauh yang rumit dan terus meningkatkan kemampuan mereka untuk melakukannya, terutama dengan varian F-15 Eagle yang dikonfigurasi secara khusus oleh mereka sendiri. Kapasitas tanker tambahan masih akan membantu dalam skala yang lebih besar dalam operasi udara berkelanjutan melintasi jarak yang jauh. Selain itu, itu bisa sangat berharga untuk mendukung pesawat tempur siluman F-35I Adir Angkatan Udara Israel. 

F-35I Adir akan sangat berguna untuk menembus pertahanan udara Iran dan menetralisirnya, membantu memastikan keberhasilan setiap serangan udara, terutama yang dilakukan oleh jet non-siluman, tetapi kelemahan mereka adalah tidak dapat membawa tangki bahan bakar eksternal yang memperluas jangkauan terbangnya.


Quote:



Meskipun tidak ada indikasi bahwa pemerintah Israel sedang mempertimbangkan untuk melakukan operasi menyerang situs nuklir Iran, kesulitan dalam memperoleh KC-46A baru mungkin mendorong diskusi tentang alternatif lain. Airbus A330 Multi-Role Tanker Transport (MRTT) yang populer mungkin bisa jadi alternatif, varian baru yang saat ini diajukan Lockheed Martin ke Angkatan Udara AS sendiri sebagai pilihan lain untuk tanker masa depan telah bersaing melawan Pegasus.

Ada juga laporan bahwa Boeing telah menahan rencana Bedek Aviation Group dari Israel Aerospace Industries untuk menawarkan Boeing 767 bekas yang dikonversi, mirip dengan pesawat yang sebelumnya dijual ke Brazil dan Kolombia. Sebenarnya KC-46A sendiri juga didasarkan pada desain Boeing 767.

Meskipun demikian, memastikan kapasitas pengisian bahan bakar udara yang sesuai hanya akan menjadi salah satu bagian dari proses kompleks yang akan dihadapi Israel ketika merencanakan serangan udara di masa depan terhadap target di Iran. Iran sangat menyadari ancaman yang mereka hadapi dan memindahkan infrastruktur terkait nuklir dan rudal ke fasilitas bawah tanah yang kini diperkeras. Menghancurkan lokasi tersebut menggunakan senjata konvensional yang diluncurkan dari udara akan membutuhkan kemampuan penghancur bunker yang signifikan. 

Hanya Amerika Serikat yang memiliki kemampuan untuk secara langsung menyerang target yang terkubur paling dalam tersebut, terutama fasilitas nuklir bawah tanah di Fordo memakai bom konvensional. Ini adalah tugas untuk GBU-57/B Massive Ordnance Penetrator yang dibawa oleh pengebom siluman B-2 Spirit Angkatan Udara AS. Jadi, Israel tidak bisa sepenuhnya menghapus program nuklir Iran dari udara tanpa dukungan langsung AS.


Quote:



Sementara Israel diketahui memiliki setidaknya beberapa bom penghancur bunker kelas 5.000 pon berpemandu laser GBU-28/B yang dipasok AS, tetapi ini adalah senjata yang sudah tua, dan keandalannya telah dipertanyakan di masa lalu. Angkatan Udara AS saat ini sedang dalam proses mengembangkan penghancur bunker kelas baru seberat 5.000 pon untuk menggantikan stok GBU-28/B miliknya sendiri. Ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa Israel sudah menanyakan tentang bagaimana cara mendapatkan beberapa senjata baru ini, tetapi senjata ini belum memasuki layanan Amerika dan mungkin tidak tersedia dalam jumlah yang banyak untuk beberapa waktu.

Sebenarnya Angkatan Udara Israel masih dapat menggunakan senjata penghancur bunker yang lebih kecil untuk menyerang target yang tidak terlalu keras, dan tentu saja ada target lain yang terkait dengan program nuklir Iran yang tidak terlindungi dengan baik yang dapat diserang oleh bom berpemandu standar atau rudal standoff.

Setiap kampanye udara terhadap Iran tidak diragukan lagi akan berusaha untuk meniadakan kemampuan negara itu untuk membalas serangan Israel secara langsung menggunakan persenjataan rudalnya. Sekali lagi, sementara banyak situs terkait rudal berada di bawah tanah, pesawat Israel masih akan memiliki sejumlah besar target yang relevan di atas tanah untuk diserang. Bahkan kemampuan Iran untuk meluncurkan rudal balistik melalui silo peluncuran di fasilitas ini berpotensi dinonaktifkan oleh serangan langsung menggunakan penghancur bunker yang mereka miliki saat ini.


Quote:



Selain itu, berkaitan dengan fasilitas bawah tanah, jet Israel dapat menargetkan titik masuk untuk menghambat akses langsung, memaksa pejabat Iran untuk menghabiskan waktu dan energi untuk menggali situs tersebut dan siapa pun yang mungkin terjebak di dalamnya. 

Saat ini Israel tampaknya tertarik untuk setidaknya membuka opsi semacam tindakan militer sebagai pencegah terhadap Iran yang mengejar senjata nuklir. Selalu ada potensi bahwa ini mungkin melibatkan serangan udara atau operasi lain yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang lebih tidak langsung, seperti menargetkan tokoh-tokoh kunci dalam rezim di Teheran.

Tetapi untuk misi menyerang situs nuklir Iran, pihak Israel tidak akan melakukannya dalam waktu dekat, setidaknya sampai armada KC-46A pesanan mereka tiba. Tanpa dukungan peswat tanker baru yang bisa membawa lebih banyak bahan bakar, kemungkinan misi untuk menyerang Iran tidak akan dilakukan.




Referensi Tulisan: The Times Of Israel, Yedioth Ahronoth, TheDrive.com
Sumber Foto & Ilustrasi: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 19-12-2021 09:48
black.roboAvatar border
gabener.edanAvatar border
piripiripuruAvatar border
piripiripuru dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.9K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan