Merupakan hal yang sangat penting untuk memiliki penstabil tegangan listrik untuk alat-alat listrik seperti lemari es, refrigerator, AC, furnace equipment,micro oven, mesin cucil dan berbagai jenis peralatan lsitrik lainnya. Penggunakan stabilizer listrik bertujuan sebagai penstabil tegangan listrik untuk melindungi alat-alat tesebut dari fluktuasi tegangan. Karena setiap alat listrik dirancang untuk beroperasi di bawah tegangan tertentu untuk memberikan kinerja yang diperlukan. Jika tegangan di bawah atau di atas nilai tertentu, munkin alat akan tidak berfungsi atau mungkin juga beroperasi pada kondisi paling buruk.

Stabilizer listrikmerupakan alat penstabil tegangan listrik yang mengatur tegangan jika suplai tegangan berfluktuasi dalam kisaran tertentu. Stabilizer listrik akan memberikan tegangan konstan ke beban selama kondisi tegangan berlebih dan di bawah. Ada berbagai jenis stabilisator berdasarkan jumlah yang digunakan untuk menjaga stabilitas. Sebagai contoh, stabilizer yang digunakan untuk menjaga kestabilan kuantitas tegangan dalam sistem tenaga yang disebut sebagai stabilizer voltage. Stabilizer voltage dirancang untuk mempertahankan tingkat tegangan yang stabil untuk menyediakan pasokan yang konstan terlepas dari fluktuasi atau perubahan pasokan untuk melindungi peralatan listrik.

Fluktuasi tegangan adalah perubahan besaran tegangan, yang biasanya melebihi atau di bawah kisaran tegangan keadaan tunak dapat ditentukan oleh beberapa standar. Distribusi daya listrik berkisar antara 230 volt-fase tunggal dan 415 volt-fasa-tiga. Dimana semua peralatan listrik dirancang agar dapat beroperasi pada rentang tegangan 220 sampai 240V.

Voltage stabilizer diperlukan untuk dua tujuan utama yaitu over voltage dan under voltage. Proses menaikkan tegangan dari kondisi under voltage disebut operasi boost, sedangkan proses penurunan tegangan dari kondisi overvoltage disebut operasi buck. Dua operasi utama ini terutama penting di setiap stabilizer voltage..

Cara kerja stabilizer voltage dapat dipelajari dengan melihat berbagai jenis stabilizer voltage yaitu:

Stabilizer tegangan AC ini diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis seperti Coil Rotation AC Voltage Regulator, Electromechanical Regulator  dan Constant Voltage Transformer.

Stabilizer Voltage AC ini bekerja dengan menggunakanprinsip yang mirip dengan variocoupler. Ini terdiri dari dua kumparan medan: satu kumparan tetap dan yang lain dapat diputar pada sumbu yang sejajar dengan kumparan tetap.

Tegangan konstan dapat diperoleh dengan menyeimbangkan gaya magnet yang bekerja pada kumparan bergerak yang dicapai dengan memposisikan kumparan bergerak tegak lurus terhadap kumparan tetap. Tegangan pada kumparan sekunder dapat dinaikkan atau diturunkan dengan memutar kumparan dalam satu arah atau lain dari posisi pusat.

Mekanisme kontrol servo dapat digunakan untuk memajukan posisi kumparan bergerak untuk menaikkan atau menurunkan tegangan; dengan putaran kumparan ini maka pengatur tegangan AC dapat digunakan sebagai penstabil tegangan otomatis.

Electromechanical voltage regulator yang digunakan untuk mengatur tegangan pada saluran distribusi daya AC, juga disebut sebagai tap changer. Untuk memilih tap yang sesuai dari beberapa tap autotransformer, stabilisator tegangan ini menggunakan operasi servomekanisme.

Jika tegangan keluaran tidak dalam kisaran nilai yang diinginkan, maka mekanisme servo digunakan untuk mengganti keran. Jadi, dengan mengubah rasio belitan transformator, tegangan sekunder dapat diubah untuk mendapatkan nilai tegangan keluaran yang dapat diterima.

Jenis stabilizer voltage AC ini adalah jenis transformator jenuh yang digunakan sebagai penstabil tegangan. Disebut juga sebagai transformator ferroresonant atau regulator feroresonant. Stabilizer tegangan ini menggunakan rangkaian tangki yang terdiri dari kapasitor untuk menghasilkan tegangan keluaran rata-rata yang hampir konstan dengan arus masukan yang bervariasi dan belitan resonansi tegangan tinggi. Dengan saturasi magnetik, bagian di sekitar sekunder digunakan untuk mengatur tegangan.

Metode sederhana dan kasar digunakan untuk menstabilkan catu daya AC yang dapat disediakan oleh transformator jenuh. Karena kurangnya komponen aktif, pendekatan ferroresonant adalah metode yang menarik yang mengandalkan karakteristik saturasi loop persegi dari rangkaian tangki untuk menyerap perubahan tegangan input.

Jenis stabilzer voltage ini sering digunakan untuk mengatur tegangan catu daya DC. Tegangan referensi diterapkan menggunakan pengatur shunt seperti dioda Zener atau tabung pengatur tegangan. Perangkat penstabil tegangan ini memulai konduksi pada tegangan tertentu dan mereka akan menghantarkan arus maksimum untuk menahan tegangan terminal yang ditentukan. Arus berlebih dialihkan ke ground seringkali menggunakan resistor bernilai rendah untuk menghilangkan energi.

Stabilizer tegangan AC ini digunakan pada genset, emergency power supply, oil rig dan sebagainya. Ini merupakan perangkat daya elektronik yang digunakan untuk menyediakan tegangan variabel dan, ini dapat dilakukan tanpa mengubah faktor daya atau pergeseran fasa. Stabilizer voltage berukuran besar dipasang secara permanen pada saluran terdistribusi dan stabilisator voltage kecil digunakan untuk melindungi peralatan rumah dari fluktuasi tegangan. Jika tegangan catu daya kurang dari rentang yang diperlukan, maka transformator step up digunakan untuk menaikkan level tegangan dan begitu pun jika tegangan lebih besar dari rentang yang diperlukan, maka diberhentikan dengan menggunakan step-down transformator.