- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Tahun Depan Tentara Kerajaan Sulu akan Serang Sabah


TS
kudo212
Tahun Depan Tentara Kerajaan Sulu akan Serang Sabah
BANGKAPOS.COM -- Tentara Kerajaan Sulu berencana melakukan invasi terhadap daerah Sabah, Malaysia.
Rencana invasi yang dilakukan oleh pejabat Filipina Selatan dan milisi Sulu tersebut akan dilakukan tahun depan yakni di 2022.
Menurut keamanan regional yang mengatakan ini, invansi tersebut bisa terjadi pada Februari 2022, sembilan tahun setelah serangan mematikan ke Lahad Datu.
Menurut sebuah laporan ‘This Week in Asia’ dari South China Morning Post , pertemuan yang dihadiri oleh 19 wali kota diadakan di Filipina Selatan dengan tujuan merencanakan serangan di Sabah.
Pertemuan itu juga digelar untuk merencanakan perekrutan 600 orang untuk menyerang negara bagian tersebut.
Pertemuan itu diklaim telah berlangsung pada 1 Desember 2021 untuk membahas rencana pengiriman “Tentara Kerajaan Sulu” yang terdiri dari 600 orang untuk menyerang Sabah.
Mengutip sumber tersebut, laporan tersebut mengatakan bahwa pertemuan itu diatur oleh seorang pejabat senior pemerintah lokal di Filipina Selatan.
“Potensi rencana penyerangan Sabah akan membuahkan hasil tergantung pada seberapa besar dukungan politik dan dana yang bisa didapat dari berbagai pihak,” kata sumber itu dalam laporan tersebut.
“Banyak pemangku kepentingan di Filipina dan luar negeri bersedia memanfaatkan masalah ini untuk kepentingan politik dan strategis masing-masing,” katanya.
Kali ini, sumber tersebut mengatakan sekitar 150 hingga 200 mata-mata dari Sulu diperkirakan akan diarahkan ke Lahad Datu dan Semporna.
Kawasan itu akan menjadi tempat pasukan invasi mendarat dan senjata api yang akan digunakan oleh tentara akan dikuburkan di suatu daerah sebelumnya.
Sumber itu mengatakan bahwa ‘jaringan’ tidur berada di Sabah, sementara pengumpulan intelijen dan keamanan telah ditingkatkan di Sabah sejak ditemukannya pertemuan Sulu.
Rencana tersebut muncul sembilan tahun setelah upaya terakhir Kesultanan Sulu untuk "mengambil kembali" wilayah Kalimantan Utara setelah masalah kedaulatan yang sudah lama gagal untuk bergerak maju.
“Kegagalan ahli waris Kesultanan Sulu untuk mendapatkan persetujuan dari pemerintah Malaysia untuk menyelesaikan hak kepemilikan atas Sabah mendorong pelaksanaan rencana ini,” kata sumber itu.
Pada bulan Februari 2013, lebih dari 200 militer Sulu bersenjata lengkap menyerbu kota pantai timur Lahad Datu atas perintah Sultan Sulu yang memproklamirkan diri, Jamalul Kiram III.
Invansi itu dipimpin oleh saudara laki-laki Jamalul, Agbimuddin, yang keluarganya sedang mencari leluhur di Sabah.
Kesultanan Sulu pernah menguasai bagian selatan Filipina dan Sabah, sebelum pemerintah Inggris memindahkan Sabah ke Federasi Malaysia pada tahun 1963.
Konflik yang berlangsung lebih dari sebulan itu mengakibatkan tewasnya 68 orang dari kesultanan Sulu, sembilan personel angkatan bersenjata Malaysia, dan enam warga sipil.
sumur
lah dia mau perang lagi di sabah
Rencana invasi yang dilakukan oleh pejabat Filipina Selatan dan milisi Sulu tersebut akan dilakukan tahun depan yakni di 2022.
Menurut keamanan regional yang mengatakan ini, invansi tersebut bisa terjadi pada Februari 2022, sembilan tahun setelah serangan mematikan ke Lahad Datu.
Menurut sebuah laporan ‘This Week in Asia’ dari South China Morning Post , pertemuan yang dihadiri oleh 19 wali kota diadakan di Filipina Selatan dengan tujuan merencanakan serangan di Sabah.
Pertemuan itu juga digelar untuk merencanakan perekrutan 600 orang untuk menyerang negara bagian tersebut.
Pertemuan itu diklaim telah berlangsung pada 1 Desember 2021 untuk membahas rencana pengiriman “Tentara Kerajaan Sulu” yang terdiri dari 600 orang untuk menyerang Sabah.
Mengutip sumber tersebut, laporan tersebut mengatakan bahwa pertemuan itu diatur oleh seorang pejabat senior pemerintah lokal di Filipina Selatan.
“Potensi rencana penyerangan Sabah akan membuahkan hasil tergantung pada seberapa besar dukungan politik dan dana yang bisa didapat dari berbagai pihak,” kata sumber itu dalam laporan tersebut.
“Banyak pemangku kepentingan di Filipina dan luar negeri bersedia memanfaatkan masalah ini untuk kepentingan politik dan strategis masing-masing,” katanya.
Kali ini, sumber tersebut mengatakan sekitar 150 hingga 200 mata-mata dari Sulu diperkirakan akan diarahkan ke Lahad Datu dan Semporna.
Kawasan itu akan menjadi tempat pasukan invasi mendarat dan senjata api yang akan digunakan oleh tentara akan dikuburkan di suatu daerah sebelumnya.
Sumber itu mengatakan bahwa ‘jaringan’ tidur berada di Sabah, sementara pengumpulan intelijen dan keamanan telah ditingkatkan di Sabah sejak ditemukannya pertemuan Sulu.
Rencana tersebut muncul sembilan tahun setelah upaya terakhir Kesultanan Sulu untuk "mengambil kembali" wilayah Kalimantan Utara setelah masalah kedaulatan yang sudah lama gagal untuk bergerak maju.
“Kegagalan ahli waris Kesultanan Sulu untuk mendapatkan persetujuan dari pemerintah Malaysia untuk menyelesaikan hak kepemilikan atas Sabah mendorong pelaksanaan rencana ini,” kata sumber itu.
Pada bulan Februari 2013, lebih dari 200 militer Sulu bersenjata lengkap menyerbu kota pantai timur Lahad Datu atas perintah Sultan Sulu yang memproklamirkan diri, Jamalul Kiram III.
Invansi itu dipimpin oleh saudara laki-laki Jamalul, Agbimuddin, yang keluarganya sedang mencari leluhur di Sabah.
Kesultanan Sulu pernah menguasai bagian selatan Filipina dan Sabah, sebelum pemerintah Inggris memindahkan Sabah ke Federasi Malaysia pada tahun 1963.
Konflik yang berlangsung lebih dari sebulan itu mengakibatkan tewasnya 68 orang dari kesultanan Sulu, sembilan personel angkatan bersenjata Malaysia, dan enam warga sipil.
sumur
lah dia mau perang lagi di sabah





dhanyjos dan jerryreality220 memberi reputasi
0
979
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan