fadhilah10ad222Avatar border
TS
fadhilah10ad222
NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM PANCASILA
Makna nilai di satu pihak adalah usaha untuk memberikan penghargaan
terhadap sesuatu, namun demikian dapat juga bermakna memberikan
perbandingan antara sesuatu dengan sesuatu lainnya. Perlu diperhatikan bahwa nilai merupakan realitas abstrak yang dirasakan dalam diri sebagai daya
pendorong yang menjadi pedoman hidup. Sehingga berdasarkan nilai yang terbentuk pada diri seseorang akan terwujud keluar dalam berbagai pola tingkah laku atau sikap, cara berpikir dan menumbuhkan perasaan tertentu.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai adalah pensifatan untuk
memberi penghargaan terhadap sesuatu ditinjau dari segi manfaat sesuatu tersebut bagi kehidupannya. Karena nilai berhubungan dengan kehidupan manusia maka istilah nilai disebut sebagai nilai hidup atau nilai kehidupan.

Nilai agama, khususnya agama Islam bersumber dan berakar dari
keimanan terhadap keesaan Tuhan. Semua nilai kehidupan manusia berakar dari keimanan terhadap keesaan Tuhan yang menjadi dasar agama.

Mengenai struktur keagamaan Islam, Kuntowijoyo memiliki pandangan sebagai berikut:
“Di dalam struktur keagamaan Islam, tidak dikenal dikotomi antara
domain duniawi dan domain agama. Konsep tentang agama di
dalam Islam bukan semata-mata teologi, sehingga serba-pemikiran
teologi bukanlah karakter Islam. Nilai-nilai Islam pada dasarnya
bersifat all-embracing bagi penataan sistem kehidupan sosial, politik,
ekonomi dan budaya.”

Dari pandangan ini terungkap bahwa nilai Islam pada dasarnya
memberikan penataan yang bersifat saling berangkulan antara berbagai lapangan hidup manusia, seperti kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya. Dengan demikian perlu diungkap lebih lanjut tentang apa yang disebut nilai-nilai Islam itu.

Nilai-nilai Islam itu pada hakikatnya adalah kumpulan dari prinsip-prinsip
hidup, ajaran-ajaran tentang bagaimana manusia seharusnya menjalankan
kehidupannya di dunia ini, yang satu prinsip dengan lainnya saling terkait
membentuk satu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisah-pisahkan. Nilai juga
merupakan suatu gagasan atau konsep tentang apa yang dipikirkan seseorang dan dianggap penting dalam kehidupannya. Melalui nilai dapat menentukan suatu objek,orang, gagasan, cara bertingkah laku yang baik atau buruk. Nilai juga sesuatu yang melekat pada diri seseorang yang diekspresikan dan digunakan secara konsisten dan stabil. Nilai juga dianggap sebagai patokan dan prinsip-prinsip untuk menimbang atau menilai sesuatu tentang baik atau buruk, berguna atau sia-sia, dihargai atau dicela.
Wujud nilai-nilai Islam harus dapat ditransformasikan dalam lapangan
kehidupan manusia. Hal tersebut sejalan dengan karakteristik Islam sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Yusuf Musa, yaitu: Mengajarkan kesatuan agama, kesatuan politik, kesatuan sosial, agama yang sesuai dengan akal dan pikiran, agama fitrah dan kejelasan, agama kebebasan dan persamaan, dan agama kemanusiaan.”
Lapangan kehidupan manusia harus merupakan satu kesatuan
antara satu bidang dengan bidang kehidupan lainnya. Dalam pembagian dimensi kehidupan Islam lainnya yaitu ada dimensi tauhid, Syariah dan akhlak, namun secara garis besar nilai Islam lebih menonjol dalam wujud nilai akhlak.

Menurut Abdullah Darraz sebagaimana dikutip Hasan Langgulung,
membagi nilai-nilai akhlak kepada lima jenis, yaitu:
a. Nilai-nilai Akhlak perseorangan,
b. Nilai-nilai Akhlak keluarga,
c. Nilai-nilai akhlak sosial,
d. Nilai-nilai Akhlak dalam negara,
e. Nilai-nilai Akhlak agama.

Dengan demikian nilai agama Islam adalah nilai akhlak perseorangan,
keluarga, sosial, negara dan agama.
E. Sumber Nilai Keislaman
Agama bertujuan membentuk pribadi yang cakap untuk hidup dalam
masyarakat di kehidupan dunia yang merupakan jembatan menuju akhirat. Agama mengandung nilai-nilai rohani yang merupakan kebutuhan pokok kehidupan manusia, bahkan kebutuhan fitrahnya karena tanpa landasan spiritual yaitu agama manusia tidak akan mampu mewujudkan keseimbangan antara dua kekuatan yang bertentangan yaitu kebaikan dan kejahatan. Nilai-nilai agama Islam sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan sosial, bahkan tanpa nilai tersebut manusia akan turun ke tingkat kehidupan hewan yang amat rendah karena agama mengandung unsur kuratif terhadap penyakit sosial.

Semua nilai yang terdapat dalam ajaran agama Islam dan merupakan nilai-
nilai keagamaan (Islam), karena ajaran Islam tidak semata-mata mengandung
aspek teologis tetapi juga mencakup dan mengatur seluruh aspek kehidupan.
Nilai-nilai tersebut ditemukan dalam enam jenis materi pelajaran, yaitu:
1. Tauhid/aqidah
2. Fiqih/ Syariah
3. Quran
4. Hadits
5. Akhlak
6. Tarikh/Sejarah Islam
Setiap materi memiliki nilai-nilai masing-masing, baik nilai Uluhiyah maupun nilai Insaniayah.
a. Nilai Ilahi, yaitu nilai yang dititahkan Tuhan melalui para Rasul-Nya yang
berbentuk taqwa, iman, adil yang diabadikan dalam wahyu ilahi. Alqur’an
dan As-Sunnah merupakan sumber nilai Ilahi, sehingga bersifat statis dan
kebenarannya mutlak.
b. Nilai Insani atau duniawi yaitu nilai yang tumbuh atau kesepakatan
manusia serta hidup dan berkembang dari peradaban manusia.
Dari sumber nilai keagamaan tersebut, maka dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa setiap tingkah laku manusia haruslah mengandung nilai-nilai Islami yang pada dasarnya bersumber dari Al-Qur’an dan As- Sunnah yang harus senantiasa dicerminkan oleh setiap manusia dengan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari dari hal-hal kecil sampai yang besar sehingga akan menjadi manusia yang berperilaku utama dan berbudi mulia.


0
806
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan