- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Lansia Gak Kompatibel dengan Smartphone


TS
IDTerverifikasi
Lansia Gak Kompatibel dengan Smartphone

Bakal sia-sia memberikan smartphone pada lansia. Aku mengibaratkan mereka sebagai orang-orang yang berada di pinggiran, mereka menonton perkembangan teknologi dari jauh, ya mereka hanya menonton dari jauh, tidak masuk ke lingkaran pengguna teknologi. Tapi mereka ingin mencicipi sedikit dari penggunaan teknologi itu.
Aplikasi yang sering dipakai mungkin whatsapp, untuk saling berkabar ke anak/cucu, dan youtube untuk menghibur diri dengan video hiburan, video pengajian, dll. Mengaktifkan smartphone dan mematikan layar mungkin tergolong tugas yang gampang, juga membuka whatsapp dan youtube di layar smartphone gampang jualah.
Ketika berhadapan dengan operasi yang lebih rumit, misal mengirim gambar, mengirim video, membedakan percakapan japri atau grup mereka agak gagap. Apalagi kalau berkutat dengan cupetnya memori penyimpanan smartphone, banyak hal yang sulit mereka kuasai. Misal, menghapus sebagian gambar/video untuk membuat memori penyimpanan jadi agak lega, tugas itu butuh usaha yang keras, jadi kerap kali mereka tersiksa dan putus asa. Alhasil tugas-tugas tadi diserahkan ke orang yang lebih muda, anaknya atau cucunya.
Masalah terjadi jika anak/cucu hidup berjauhan, tidak bisa membantu mereka mengoperasikan smartphone-nya. Jadi mereka (lansia) akan terima nasib smartphone jadi lemot.
Belum lagi menghadapi smartphone dengan dual SIM, SIM 1 untuk nelpon/sms, SIM 2 untuk data internet dipake jika jauh dari wifi. Di rumah pake wifi saja. Waaah itu sungguh tugas maha berat untuk memahaminya. Dan nomer GSM SIM 1 seringnya gosong karena gak tahu kalau harus diisi.
Otak lansia apalagi yang tidak pernah bersentuhan dengan teknologi, mungkin nih ya, sulit untuk memahami logika mesin komputer (smartphone adalah komputer mini). Bahwa di mesin kecil tsb terkandung operasi logika sebab akibat. Kalau banyak apps baru yang terinstall (tanpa sengaja karena suka main sembarang klik) maka gudang penyimpanan akan penuh, itu baru hardware. Nah apalagi software terutama yang berhubungan dengan algoritma, jika nonton video tertentu di youtube, pihak youtube akan selalu menampilkan video yang mirip. Makanya kalau orang nonton video hoaks sekali, dia akan terjebak dalam video hoaks berikutnya.
Dijelaskan dengan pelan-pelan pun sia-sia. Hari ini mungkin paham, tapi itu tidak menjadi trigger untuk mengubah perilaku. Kebiasaan nonton ya sama aja seperti semula.
Selanjutnya anak/cucu putus asa, sebel, akhirnya dibiarkan saja, smartphone asal masih bisa buat nelpon itu sudah bagus. Tidak perlu berharap banyak.
Buat yang jadi anak/cucu, ya Anda harus sadar bahwa lansia ya punya keterbatasan itu tadi. Kasih apps yang sederhana saja, lainnya uninstall.
0
9.4K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan