JAKARTA, SURYA- Pemimpin Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Luqman Hakim mengatakan, pengangkatan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU), tidak berkaitan dengan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pengangkatan itu juga tidak berkaitan dengan jabatan Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) Said Aqil Siradj sebagai Komisaris Utama PT KAI. "Tidak ada kait annya sama sekali," kata Luqman, Senin (29/11).

GP Ansor menerima Erick Thohir sebagai anggota, tidak ada kaitan dengan penilaian sejumlah pihak mengenai sosoknya yang akan ikut berkompetisi pada Pemilu 2024 sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.

Luqman menegaskan bahwa tugas GP Ansor tidak mengurusi soal satu orang yang ingin menjadi presiden atau wakil presiden, tetapi untuk membela agama, bangsa. dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyambung, sebagai organisasi terbuka, Ansor dan Banser dapat mendapat setiap orang menjadi anggota organisasi. Petisi seorang ini setuju dengan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) GP Ansor, mendaftarkan diri, dan mengikuti seluruh prosedur seleksi keanggotaan.

"Awal dijadikan sebagai keluarga Ansor Banser, Pak Erick Thohir sudah mengikuti dan memenuhi semua aturann yang diatur PD/PRT GP Ansor," ujar Luqman.

Fokus pertama GP Ansor adalah terus beriktiar meningkatkan ajaran dan nilai nilai universal Islam rahmatan lil alamin. Dalam pemilihan strategis inilah GP Ansor menerima Erick Thohir sebagai anggota organisasi.

Erick dinobatoan menjadi keluarga kehormatan Banser NU setelah mengikuti semua rangkaian pendidikan dan pelatihan dasar. "Ini suatu pemberian hormat yang tidak biasa dan tidak terhingga buat aku karena bisa menjadi keluarga besar Banser," kata Erick, Minggu (28/11).

Selama ini, Banser berkomitmen jihad untuk NKRI. Organisasi itu dinilai menjun jung tinggi keberagaman dan perbedaan yang menjadi kekuatan bagi Indonesia.