Kaskus

Story

rsmembumiAvatar border
TS
rsmembumi
UNTUKMU ANGGA KAWAN BERSULANG SAAT BERPERANG DI KOTA ORANG
UNTUKMU ANGGA KAWAN BERSULANG SAAT BERPERANG DI KOTA ORANG
Sumber: Potret Pribadi

Oleh: Rusydi Salahuddin (rsmembumi)

Kau kabarkan berita suka untuk diriku
selepas aku tuntaskan hobi ciamikku,
Ya menyapu.
Menyapu bagiku konsep dasar melatih rasa dan penghayatan agar terkesan elok rupawan meski daku tergolong sangar.
Memang sedari dulu ku memiliki hobi menyapu,

sembari menyeruput kopi bersanding kudapan lanting khas Kebumen kuterkejut saat kupantengi gadgetku,
ternyata pesan sakral yang kau kirimkan padaku sungguh memahat jari jemariku agar dengan segera kuilustrasikan apa yang kurasakan terlihat harmonis setiap tatanan diksi yang terususun rapih.

: tanpa desakan dan paksaan kuberdoa kau dan kekasih pilihanmu kelak kekal mengapal bersanding sampai uban terpancar terang sembari kau dapat melihat canda tawa cucumu kelak.
: lancar ugi tansah pinaringan berkahipun Gusti Kang Maha Agung


Semarang, 30 November 2021
Pukul, 10:52 WIB
•••
"Aku masih sangat hafal diksi mesra yang kau lantunkan padaku.
Kita meramu rindu sembari bernyanyi merdu,
bilik bambu kisahkan selembar memori kalbu pada sepasang mata bertemu
."

Pengantar diksi yang tersusun apik ialah bagian hormatku padamu kawan. Pagi menjelang siang, aku selalu bergembira saat menyambut mentari dan tentunya saat ku buka jendela kamar secara perlahan. Bagiku ritual macam itu senantiasa melekat agar mata dan hatiku berkorelasi secara utuh. Alasan tersebut, makin berenergi tatkala kusisipkan harapan berbalut nuansa cakrawala kehidupan. Pikirku saat ku buka jendela, sesungguhnya ku bermaksud memupuk jiwa produktifku agar senantiasa bersemayam terjaga erat sampai urat nadiku tak berdenyut lagi.

"Angga Putra Herbinantara, S.Or. masih ingatkah kau, saat kita menggembel di Kota Lumpia (Kota Semarang)?" Angga, ku harap analogi gembelyang ku tulis janganlah kau salah artikan. Anggap aja kita ialah gembel berintelektual yang tak lupa pada pangkuan Ibu Bumi.

Awal saat daku buka gadget miliku, rupanya ada pesan masuk darimu dan kau kabarkan hari bahagiamu padaku kelak saksi mata di depan penghulu dan dilengkapi pemanis ucapan "sah" menggelegar sakral layaknya band musik Slank yang senantiasa dipenuhi penggemarnya. Dia menulis pesan dan berkata padaku, "Mas Rusydi dateng ke acarane kulo nggih, ngapuntene mboten saget ketemu sampean, ditunggu nggih mas Rusydi." Ku jawab respon informasi yang dilontarkan padaku secepatnya dan langsung kutelpon dia, "Hallo Angga, bagaimana kabarmu? Harapku kamu tetap merdeka dengan konsep kebahagianmu ya. Baik Angga, kukan tepati janjiku padamu sesuai jadwal resepsi yang kau kabarkan padaku melalui pesan singkat via WhatsApp." Kubertanya melalui telpon dengan tegas, kuingin sekali menghadiahkan puisi dan tentunya kubacakan di hari persandinganmu, apakah kau bolehkan?" Angga menjawab, "Tentunya sangat boleh mas Rusy." Baik. Daku akan bacakan puisi hasil ketikkanku secara lantang penuh harmoni. Jawabku padanya. Seusai ngobrol dengannya aku akhiri percakapan kami dan ku lemparkan mantra berbahasa Indonesia, "Angga, kelak kau menikmati hari sakralmu itu tepatnya pada Senin, 6 Desember 2021 dengan hati yang berbunga dan secuil pesan pelengkap dariku jagalah kekasih pilihanmu untuk menuntun bergandeng mesra pada jalan kebaikan dan keberkahan."

Satu lagi, kuberikan bonus pesan kepadamu Ngga, "Hidup bukan soal kesempurnaan, tapi perkara salah dan dosa bagi masing-masing umat manusia, tunduklah pada bumi kelak kau akan sempurna dalam menghayati kenyamanan batin hidup dengannya."

Salam hormatku Angga, kawan bersulang serta kawan duduk melingkar dikala kita melakukan perang di kota orang
.

Semarang, 30 November 2021
•••
0
600
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan