Tanjung perak pelabuhan adalah pelabuhan bersejarah yang terlupakan, tragedi demonstrasi rakyat Surabaya di hotel Majapahit menjadi pusat peralihan penguasa sekaligus menghapus bentuk pra sejarah pelabuhan yang dibangun oleh De Jongth.

Pelabuhan kecil yang dibangun untuk membangun pemukiman kecil peradaban manusia awal perang dunia satu dengan bentuk cukup padat dengan beton yang kuat, pelabuhan menjadi pusat perdagangan Surabaya. Pelabuhan juga menjadi pusat pergudangan dan agresi militer dari seluruh penjuru dunia dengan negara Belanda sebagai pembawa pasukan militer terbanyak.

Pembangunan di lingkungan pelabuhan terus berkembang dengan banyak pendatang dan penduduk asli yang saling melakukan kontak sosial dan menjadi kawasan sosial dan membentuk pemerintahan kecil untuk membangun sistem produksi beras. Hutan dan sungai dimanfaatkan untuk membantu membuat produksi beras menjadi bentuk ekonomi dunia dari pelabuhan.

Pelabuhan ini dibangun hangat di tepi selat Madura, nahkoda yang pintar sangat ahli mengendalikan kapal dari samudera menuju titik pelabuhan, titik pelabuhan di selat laut hanya bisa diketahui oleh nahkoda yang sudah mengalami perintah khusus dari petugas pelabuhan sampai dengan sukses berlabuh di tepi selat dan tidak terbawa arus selat dan bisa tersembunyi dari samudera.

Pelabuhan terus mengalami perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi untuk menampung kapal modern untuk bersandar di pelabuhan. Pelabuhan menjadi sangat berharga untuk masyarakat dan menjadi tempat yang bermanfaat.

Pelabuhan yang terus dikunjungi masyarakat mengalami dampak negatif terhadap tanaman, hewan, dan air laut yang tercemar, nelayan tidak bisa bekerja di pelabuhan dengan cepat akibat polusi. Pelabuhan menjadi tempat khusus seperti gudang.

Sekarang pelabuhan Tanjung perak tetap berfungsi sebagai gudang, nelayan tidak bisa mencari ikan di dekat pelabuhan akibat terus tercemar. Pemerintah kota Surabaya tidak bisa mengoptimalkan pelabuhan yang berfungsi sebagai gudang dengan polusi yang meningkat dan minat masyarakat yang terus menurun terhadap pelabuhan dan mengembangkan pembangunan pelabuhan bukan menjadi program kerja utama.