Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rumahbatamerahAvatar border
TS
rumahbatamerah
Kopassus vs Brimob Bentrok di Papua, Ini Penyebab Aparat Cepat "Panas".
Senin, 29 November 2021 
Kopassus vs Brimob Bentrok di Papua, Ini Penyebab Aparat Cepat "Panas".


Ilustrasi Bentrokan (Sumber: Kompas.com/Farida)

JAKARTA, KOMPAS. TV – Sejumlah personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat dan Anggota Brigade Mobil (Brimob) kepolisian terekam kamera saat bentrok di Timika Papua. Perkelahian dipicu masalah sepele yaitu soal rokok. 

Menanggapi bentrokan tersebut, Pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyatakan, bentrok semacam itu merupakan penyakit yang terus berulang. 

Selain itu, sampai saat ini pun masalah-masalah bentrok antara personel TNI dan Polri tidak bisa diselesaikan dengan baik dan menyeluruh. 

“Ini kan penyakit kambuhan, berulang, dan tak pernah mengobati dengan baik,” kata Khairul Fahmi dalam  video kepada Kompas.TV, Senin (29/11/2021).

Menurutnya, jika memang tidak bisa “menyembuhkan” bentrokan berulang, perlu ada komitmen bersama untuk membenahi institusi masing-masing. 

Dia mengatakan, faktor-faktor yang memicu bentrokan ada dalam internal institusi.

Dia menyebut bahwa ada persoalan ego sektoral, senioritas, kebanggaan dan jiwa korsa yang kompak dan berlebihan. 

“Itu semua berakses pada rendahnya penghormatan dan hadirnya ketidaksukaan pada pihak lain,” tuturnya.

Selain itu, karena dicetak untuk memiliki mental juara, para prajurit maupun anggota kepolisian pun menganggap kesalahan dan kekalahan sebagai hal memalukan. 

Maka dalam situasi di daerah konflik seperti Papua, bentrokan menjadi semakin mudah tersulut, hanya karena persoalan-persoalan sepele seperti harga rokok.

Khairul menyoroti adanya kesenjangan antara realitas digital dan realitas sosial.

Dalam realitas digital tampak ada sinergitas yang baik ditampilkan pimpinan TNI dan Polri. 

Namun di dalam realitas sehari-hari, prajurit di bawah justru belum menampakkan kolaborasi tersebut. 

“Ada kesenjangan reputasi digital yang dibangun oleh baik TNI/Polri yang menunjukkan sinergitas kolaborasi di antara mereka baru sebatas reputasi digital dan belum nampak dengan baik dalam konsumsi realitas sosial,” paparnya.

Karena itu, kunci menyelesaikan konflik berulang ini adalah pembenahan integritas moral, termasuk dengan kepemimpinan para perwira-perwira di lapangan. 

Para pemimpin di lapangan seharusnya lebih dulu menerapkan kedisiplinan dan kepatuhan. 


Mereka, sambung Fahmi, harus memiliki kesadaran untuk tidak memalukan merusak nama baik korps. 

“Ini akan menjadi teladan personel di bawahnya, tanpa perlu sibuk dengan event seremonial menunjukan kekompakan yang justru sulit terlihat di lapangan,” tuturnya.
sumber link ;



https://www.kompas.tv/article/236836/kopassus-vs-brimob-bentrok-di-papua-ini-penyebab-aparat-cepat-panas-menurut-pengamat


scorpiolamaAvatar border
prabasAvatar border
prabas dan scorpiolama memberi reputasi
2
1.2K
16
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan