Desa bendul merisi, Surabaya adalah desa dengan sumber air yang melimpah sebelum pembangunan terjadi secara tidak teratur tanpa memikirkan kondisi sumber air yang terus mengalami kerusakan.

Sekarang desa menjadi kekuarangan sumber air yang didapatkan dari bawah tanah, sumber air asli desa. Kebutuhan air desa dialihkan ke proyek penyaluran air kota yang bersifat umum dan letaknya jauh dari desa.

Banyak warga desa menjadi pengusaha air minum mineral yang pengelolaannya membutuhkan pasokan dari tempat jauh di wilayah Malang dan Mojokerto yang merupakan bagian terpisah dari kota Surabaya.

Kesimpulannya adalah desa Bendul Merisi tidak menjadi semakin baik akibat dari tidak memiliki kemandirian untuk mengelola sumber daya air dan kepadatan penduduk membuat keadaan lingkungan mudah tercemar dengan berbagai macam polusi sehingga menurunkan tingkat kesejahteraan.

Jika desa memiliki program rumah susun warga maka desa menjadi bagus dan memiliki tata ruang desa dan membangun kembali sumber daya air dan membuat program kesejahteraan warga sehingga desa menjadi layak untuk dihuni.

Desa Bendul Merisi memiliki catatan sejarah yang bagus yang diketahui warga misalnya titik sumber daya minyak bumi yang penelitiannya dihentikan untuk kepentingan terwujudnya bentuk desa untuk membentuk kesejahteraan masyarakat kota Surabaya.

Kemudian desa Bendul Merisi memiliki program desa wisata yang ingin dicapai dengan mengatur tata ruang pembangunan rumah warga sehingga tercipta tata ruang desa yang bagus di wilayah selatan desa.

Selanjutnya program perdagangan untuk memperkuat perekonomian pasar tradisional juga adalah program desa yang berjalan lancar di titik selatan desa bahkan memiliki ciri khas pasar desa tradisional yang menjual susu segar. Desa Bendul Merisi sangat berpotensi tinggi menjadi desa layak huni dan layak mendapatkan penghargaan jika dikelola lebih baik dan krisis kesejahteraan warga yang terus menurun wajib ditingkatkan sesuai dengan isu nasional untuk bisa mencapai kebebasan berpendapat dan terbebas dari pelanggaran hak asasi manusia.