- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Berikut Kiat Meminimalisir "Impulsif" Saat Shopping‼️


TS
onee643
Berikut Kiat Meminimalisir "Impulsif" Saat Shopping‼️
Suka "khilaf" kala berbelanja di pusat perbelanjaan?
Seringkali nggak bisa ngontrol apa yang ingin dibelanjakan?
Masuk mall bentar aja mata udah jadi ijo kek cendol?

sumber gambar
Berikut sedikit kiat dari kami.
❀ Kami terbiasa belanja serampangan. Karena pasangan yaqueeen saya bakal berbelanja sesuai kebutuhan. Sesekali aja kami belanja "agak teratur". Tentu dengan diawali lihat besaran saldo di rekening. Hahaha.
❀ Menghindari kebiasaan refreshing saat suntuk dengan pergi ke mall. Alih2 berniat hanya sebagai window shopper seringkali Kalau merasa ada uang di rekening malah tergelitik untuk membeli barang yang dilihat.
❀Terkait poin sebelumnya, cari ketenangan keluarga bisa ke banyak tempat entah itu tempat wisata yang minim cost, komplek sekitar, taman kota, pinggir sungai, hutan kota, ataupun tempat lain yang sekiranya remeh tapi sebenarnya menarik. Bahkan bermain ke panti asuhan.
❀Lagian kalau terbiasa ke mall takutnya nanti anak-anak kita terdidik/mempunyai kebiasaan sering datang ke mall ketika ada waktu luang. Jadinya seakan-akan kami ada agenda ke mall/mart besar hanya bulanan dan itupun untuk jatah berbelanja barang kebutuhan bulanan.
❀Kami juga terbiasa mengatur jatah waktu berapa lama yang musti dihabiskan di mall/mart besar. Malah terkadang kami suka menyelipkan agenda belanja bulanan ke mall dengan agenda lain. Misalnya main ke rumah saudara, ke mall, lalu pergi ke taman kota. Jadinya ada target gak terlalu lama waktu yang dihabiskan di tempat berbelanja. Kadang kala kami alokasi waktu main ke mall yang mepet sama jam tutup. Hahaha.
❀Pastikan ada saldo di rekening karena kami terbiasa menggesek. Atau saldo Emoney bila terbiasa dengannya. Pastikan bawa uang cukup bila memang suka membawa uang cash.
❀Kebiasaan Kami membawa hanya satu kartu ATM saja sedangkan 4 kartu ATM lain gak dibawa. Karena sedari awal sudah perjanjian kalau satu rekening untuk kebutuhan sehari-hari sedangkan 4 rekening lain untuk kegiatan produktif seperti cashflow bisnis kecil di rumah.

sumber gambar
❀Kami terbiasa berbelanja mengajak pasangan. Pengalaman kami, kalau belanja sendiri (misalkan pasangan sendiri atau saya belanja sendiri) ternyata lebih banyak kemungkinan impulsif dalam berbelanja. Sepertinya kalau berbelanja bersama pasangan kita bisa mengontrol intuisi shopper pasangan bahkan pasangan bisa mengontrol kita. Saya aja pernah berbelanja tapi ternyata malah kebawa barang ini dan itu.
❀Entah lagi kalau kita yakin pasangan kita lebih bisa mengontrol dirinya. Dalam sisi ini terkadang membiarkan dirinya berbelanja sendiri lebih baik dan lebih hemat daripada kita belanja bareng yang lebih banyak kemungkinan impulsif. Beda orang beda karakter beda kebiasaan beda penanganan.
❀Selain terbiasa bebas, terkadang kalau belanja di mart cukup besar, kami pastikan ada daftar belanjaan terlebih dahulu agar nanti kalau di sana lebih "terkontrol". Biasanya yang tertulis di sini barang barang komoditi prioritas.
❀Dengan adanya daftar belanja, rasa impulsif berbelanja karena diskon bisa lebih tertata. Biasanya kami mendahulukan intip diskon di komoditi yang tertera di daftar belanja atau baru barang komoditi primer daripada sekunder maupun tersier.
❀Ketika perjalanan ke mart kami terbiasa beli jajan dulu di luar atau bekal makanan dari rumah untuk memenuhi perut. Daripada masuk ke mart dalam keadaan lapar bin haus terus pengen ngehajar berbagai camilan yang ada di sana.
❀Bagus juga kalau kita menghafal/update terlebih dahulu pricing barang-barang yang hendak kita hunting. Entah itu dari dunia maya ataupun parameter harga di pengalaman yang lalu. Jadinya kita tahu barang-barang primer harganya benar-benar diskon atau emang cuman godaan belaka. Dari situ harapannya yang berbelanja barang-barang yang penting bisa kita tata lebih baik lagi.
❀Terkadang pasangan lebih mendahulukan hunting barang di dunia online daripada harus ke mall kemudian melihat banyak barang yang menggiurkan. Karena kalau hunting barang komoditi di dunia online lebih tertata, fokus pada barang-barang target yang perlu dicari dan dikepoin. Kalau datang ke mall malah melihat banyak barang yang menggiurkan berjajar rapi di depan mata.
❀Gak ada salahnya menyimpan struk belanja. Selain buat reminder Kita juga bisa melakukan cek ulang. Reminder nya sih seperti deretan barang yang udah kita beli ternyata akumulasi harganya lumayan atau di luar prediksi. Semacam terhenyak gitu. Harapannya ke depannya bisa teratur lagi dalam berbelanja.
Moga bermanfaat.
Selamat berbelanja.
Hihihi.
Ayo main ke tempat lain, masih banyak tempat yang bisa dibuat refreshing daripada harus Ke mall dan malah tergoda untuk membeli barang.
Onee643
Seringkali nggak bisa ngontrol apa yang ingin dibelanjakan?
Masuk mall bentar aja mata udah jadi ijo kek cendol?

sumber gambar
Berikut sedikit kiat dari kami.
❀ Kami terbiasa belanja serampangan. Karena pasangan yaqueeen saya bakal berbelanja sesuai kebutuhan. Sesekali aja kami belanja "agak teratur". Tentu dengan diawali lihat besaran saldo di rekening. Hahaha.
❀ Menghindari kebiasaan refreshing saat suntuk dengan pergi ke mall. Alih2 berniat hanya sebagai window shopper seringkali Kalau merasa ada uang di rekening malah tergelitik untuk membeli barang yang dilihat.
❀Terkait poin sebelumnya, cari ketenangan keluarga bisa ke banyak tempat entah itu tempat wisata yang minim cost, komplek sekitar, taman kota, pinggir sungai, hutan kota, ataupun tempat lain yang sekiranya remeh tapi sebenarnya menarik. Bahkan bermain ke panti asuhan.
❀Lagian kalau terbiasa ke mall takutnya nanti anak-anak kita terdidik/mempunyai kebiasaan sering datang ke mall ketika ada waktu luang. Jadinya seakan-akan kami ada agenda ke mall/mart besar hanya bulanan dan itupun untuk jatah berbelanja barang kebutuhan bulanan.
❀Kami juga terbiasa mengatur jatah waktu berapa lama yang musti dihabiskan di mall/mart besar. Malah terkadang kami suka menyelipkan agenda belanja bulanan ke mall dengan agenda lain. Misalnya main ke rumah saudara, ke mall, lalu pergi ke taman kota. Jadinya ada target gak terlalu lama waktu yang dihabiskan di tempat berbelanja. Kadang kala kami alokasi waktu main ke mall yang mepet sama jam tutup. Hahaha.
❀Pastikan ada saldo di rekening karena kami terbiasa menggesek. Atau saldo Emoney bila terbiasa dengannya. Pastikan bawa uang cukup bila memang suka membawa uang cash.
❀Kebiasaan Kami membawa hanya satu kartu ATM saja sedangkan 4 kartu ATM lain gak dibawa. Karena sedari awal sudah perjanjian kalau satu rekening untuk kebutuhan sehari-hari sedangkan 4 rekening lain untuk kegiatan produktif seperti cashflow bisnis kecil di rumah.

sumber gambar
❀Kami terbiasa berbelanja mengajak pasangan. Pengalaman kami, kalau belanja sendiri (misalkan pasangan sendiri atau saya belanja sendiri) ternyata lebih banyak kemungkinan impulsif dalam berbelanja. Sepertinya kalau berbelanja bersama pasangan kita bisa mengontrol intuisi shopper pasangan bahkan pasangan bisa mengontrol kita. Saya aja pernah berbelanja tapi ternyata malah kebawa barang ini dan itu.
❀Entah lagi kalau kita yakin pasangan kita lebih bisa mengontrol dirinya. Dalam sisi ini terkadang membiarkan dirinya berbelanja sendiri lebih baik dan lebih hemat daripada kita belanja bareng yang lebih banyak kemungkinan impulsif. Beda orang beda karakter beda kebiasaan beda penanganan.
❀Selain terbiasa bebas, terkadang kalau belanja di mart cukup besar, kami pastikan ada daftar belanjaan terlebih dahulu agar nanti kalau di sana lebih "terkontrol". Biasanya yang tertulis di sini barang barang komoditi prioritas.
❀Dengan adanya daftar belanja, rasa impulsif berbelanja karena diskon bisa lebih tertata. Biasanya kami mendahulukan intip diskon di komoditi yang tertera di daftar belanja atau baru barang komoditi primer daripada sekunder maupun tersier.
❀Ketika perjalanan ke mart kami terbiasa beli jajan dulu di luar atau bekal makanan dari rumah untuk memenuhi perut. Daripada masuk ke mart dalam keadaan lapar bin haus terus pengen ngehajar berbagai camilan yang ada di sana.
❀Bagus juga kalau kita menghafal/update terlebih dahulu pricing barang-barang yang hendak kita hunting. Entah itu dari dunia maya ataupun parameter harga di pengalaman yang lalu. Jadinya kita tahu barang-barang primer harganya benar-benar diskon atau emang cuman godaan belaka. Dari situ harapannya yang berbelanja barang-barang yang penting bisa kita tata lebih baik lagi.
❀Terkadang pasangan lebih mendahulukan hunting barang di dunia online daripada harus ke mall kemudian melihat banyak barang yang menggiurkan. Karena kalau hunting barang komoditi di dunia online lebih tertata, fokus pada barang-barang target yang perlu dicari dan dikepoin. Kalau datang ke mall malah melihat banyak barang yang menggiurkan berjajar rapi di depan mata.
❀Gak ada salahnya menyimpan struk belanja. Selain buat reminder Kita juga bisa melakukan cek ulang. Reminder nya sih seperti deretan barang yang udah kita beli ternyata akumulasi harganya lumayan atau di luar prediksi. Semacam terhenyak gitu. Harapannya ke depannya bisa teratur lagi dalam berbelanja.
Moga bermanfaat.
Selamat berbelanja.
Hihihi.
Ayo main ke tempat lain, masih banyak tempat yang bisa dibuat refreshing daripada harus Ke mall dan malah tergoda untuk membeli barang.
Onee643
0
474
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan