Atau semisal anggota tubuh yang terbuat dari mesin. Itu semua memberikan kemudahan bagi mereka yang memiliki nasib kurang beruntung karena dilahirkan tidak dengan kondisi tubuh yang lengkap. Dengan teknologi itu, mereka bisa merasakan bagaimana memiliki anggota tubuh mereka yang hilang. Seperti mbak cantik di bawah ini. Dia menggunakan lengan prostetik untuk lengan kirinya yang hilang. Jadi kelihatan lebih kece.


Mobil auto pilot, dibuat untuk mereka yang berkendara jauh tapi hanya dikendarai oleh satu orang atau dikendarai oleh beberapa orang tapi hanya satu orang saja yang bisa mengemudikan mobil. Saat supir lelah, mobil auto pilot ini bisa dijalankan dan supir bisa istirahat untuk beberapa menit agar bisa bugar kembali. Dan, tak perlu lagi memotong waktu untuk istirahat di pom bensin atau tempat parkir umum di restoran. Hal ini bisa menghemat waktu sekaligus juga kesehatan tetap terjaga. Penemuan ini sudah diperjual belikan dan bukan lagi satu hayalan. Kalau dulu hayalannya hanya ada di mobilnya Batman, sekarang sudah ada di Tesla.


Lalu, apakah semua kecanggihan teknologi itu tidak memiliki batasan dalam penggunaannya? Jelasnya punya, namun batasan-batasan itu sudah diperkirakan oleh penciptanya agar malah tidak menjadi tambahan kesulitan bagi penggunanya.
Nah, seperti mobil autopilot, dia diberikan tombol pengganti manual untuk bisa menonaktifkan autopilot. Atau, bisa menggunakan perintah suara.
Tapi, video ini memberikan contoh yang unik jika ada momen-momen yang membuat pengguna teknologi malah kebingungan dan jadi petaka bagi dia. Video ini menggambarkan seseorang memiliki rumah super mewah dengan kecanggihan teknologinya. Menyalakan lampu tinggal bilang, menghidupkan kalender tinggal bilang, buka pintu tinggal bilang, dan banyak hal lagi yang hanya menggunakan perintah suara saja.
Tapi, kalau pemilik ternyata tidak bisa bicara dengan jelas karena habis melepas gigi mereka gimana? Jadi kacau semua akhirnya apa yang dia ucapkan. Robot tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh penggunanya.


Hal itu bisa terjadi jika pengguna teknologi ini terlalu terbiasa menggunakan kenyamanannya. Terlalu terbiasa dengan kemudahannya akhirnya melupakan cara hidup sederhananya. Katakan saja pencipta teknologi ini sudah menciptakan sistem manualnya dengan kunci atau tombol apalah itu, untuk bisa digunakan saat kondisi-kondisi darurat seperti itu, tapi pengguna yang sudah terbiasa hidup mudah lupa menggunakan dan membawa kunci tersebut. Jadi ribet sendiri kan ya akhirnya?
Salah satu teknologi yang cukup berbahaya (jika tidak bijak penggunaannya) adalah handphone dengan sosial medianya. Jika seseorang terlalu sering menggunakan handphone, mereka akan melupakan semua orang yang ada di sekitarnya. HP miring dimana-mana, sampe nggak tahu kalau tas dan dompet disampingnya hilang.