- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menakar Kans Prabowo-Puan di 2024


TS
khu.lung
Menakar Kans Prabowo-Puan di 2024
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Puan Maharani. Bagaimana kans Prabowo-Puan di Pilpres 2024?
Pakar ilmu politik sekaligus pendiri lembaga KedaiKOPI, Hendri Satrio (Hensat), memberikan penjelasan soal kans Prabowo Subianto dan Puan Maharani. Prabowo Subianto kini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) dan Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI, sekaligus Ketua DPP PDIP.
"Kalau tadi dikatakan pertanyaan seberapa besar kans Prabowo-Puan di 2024, per hari ini, masih kecil," kata Hendri Satrio saat dihubungi, Senin (21/11/2021).
Baca juga:
Makin Hangat, Sekuat Apa Prabowo-Puan?
Hensat menjelaskan bahwa belakangan peluang Prabowo-Puan dapat terjadi terkait dari kelayakan Prabowo. Hensat menyebut Prabowo harus meyakinkan PDIP untuk bisa kembali menang di 2024.
"Kalau dari sisi pengamatan per hari ini kansnya lebih ke bagaimana Prabowo bisa buktikan bahwa dia cukup berharga untuk dipasangkan dengan calon dari PDIP. Terkait Mbak Puan ini kan, Mbak Puan sekarang berusaha keras sekali untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya, minimal untuk mengejar ketertinggalan dari Prabowo, Anies, dari Ganjar, itu harus diapresiasi," ucap Hendri.
"Hanya memang kenapa saya katakan justru Prabowo yang mesti membuktikan bahwa dia bisa kembali membawa menang capres dari PDIP, maksud saya bagaimana Prabowo bisa memastikan bahwa PDIP kembali menang itu saat ini bolanya ada di Prabowo," lanjutnya.
Baca juga:
Kian Mesra Prabowo, Megawati dan Puan
Prabowo dinilai harus membuktikan diri lantaran PDIP sebetulnya tidak bisa maju sendiri di 2024. Hensat menyebut PDIP bisa saja menyandingkan Puan dengan Anies Baswedan atau Erick Thohir.
"Kenapa? Karena PDIP sendirian saja bisa, nggak harus dengan Prabowo, bisa dengan Anies, bisa dengan Erick Thohir, bisa dengan Sandiaga Uno, bisa dengan siapapun, bahkan Ganjar Puan pun bisa didorong PDIP sebagai satu-satunya parpol yang bisa sendirian. Jadi jangan mentang-mentang kemudian Prabowo elektabilitas lebih tinggi dari Puan dianggap lebih punya role untuk menentukan, tidak, penentuan tetap di PDIP," jelasnya.
Lebih lanjut, Hensat mengungkap Prabowo harus membuktikan diri lantaran belum bisa mengangkat elektabilitasnya sendiri. Padahal, kata dia, Prabowo merupakan mantan capres dan mantan cawapres.
"Pak Prabowo belum mampu mengangkat elektabilitas dia di beberapa survei kedaiKOPI, baru segitu aja. Dengan sebagai mantan capres 2 kali plus 1 kali calon wakil presiden seharusnya dia punya elektabilitas jauh lebih dari itu apa lagi 2024 ini kosong. Itu pertama, Prabowo belum berhasil angkat elektabilitas dia," ujarnya.
Selain itu, Hensat menilai Prabowo juga belum bisa membuktikan siapa pemilihnya di 2024 selain garis keras Gerindra. Alasan-alasan ini lah yang menurut dia mempersulit kemungkinan Prabowo-Puan terjadi di 2024.
"Pak Prabowo belum bisa tunjukkan siapa pemilih dia nanti selain pendukung garis keras Gerindra, nah itu dia, itu menjadi penting. Pak Prabowo ini kan switch sekarang bagus memang konsolidasi dengan Pak Jokowi, berkoalisi dengan Pak Jokowi, selesai kemarin pertarungan 2019, tapi Pak Prabowo perlu lagi sering menyapa pendukungnya di 2019 untuk yakinkan kembali bahwa dia masih bisa didukung dan dia masih pantas didukung dan dia masih perlu didukung," tuturnya.

hot news
ya ampun, mesra bener.....
Pakar ilmu politik sekaligus pendiri lembaga KedaiKOPI, Hendri Satrio (Hensat), memberikan penjelasan soal kans Prabowo Subianto dan Puan Maharani. Prabowo Subianto kini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) dan Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI, sekaligus Ketua DPP PDIP.
"Kalau tadi dikatakan pertanyaan seberapa besar kans Prabowo-Puan di 2024, per hari ini, masih kecil," kata Hendri Satrio saat dihubungi, Senin (21/11/2021).
Baca juga:
Makin Hangat, Sekuat Apa Prabowo-Puan?
Hensat menjelaskan bahwa belakangan peluang Prabowo-Puan dapat terjadi terkait dari kelayakan Prabowo. Hensat menyebut Prabowo harus meyakinkan PDIP untuk bisa kembali menang di 2024.
"Kalau dari sisi pengamatan per hari ini kansnya lebih ke bagaimana Prabowo bisa buktikan bahwa dia cukup berharga untuk dipasangkan dengan calon dari PDIP. Terkait Mbak Puan ini kan, Mbak Puan sekarang berusaha keras sekali untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya, minimal untuk mengejar ketertinggalan dari Prabowo, Anies, dari Ganjar, itu harus diapresiasi," ucap Hendri.
"Hanya memang kenapa saya katakan justru Prabowo yang mesti membuktikan bahwa dia bisa kembali membawa menang capres dari PDIP, maksud saya bagaimana Prabowo bisa memastikan bahwa PDIP kembali menang itu saat ini bolanya ada di Prabowo," lanjutnya.
Baca juga:
Kian Mesra Prabowo, Megawati dan Puan
Prabowo dinilai harus membuktikan diri lantaran PDIP sebetulnya tidak bisa maju sendiri di 2024. Hensat menyebut PDIP bisa saja menyandingkan Puan dengan Anies Baswedan atau Erick Thohir.
"Kenapa? Karena PDIP sendirian saja bisa, nggak harus dengan Prabowo, bisa dengan Anies, bisa dengan Erick Thohir, bisa dengan Sandiaga Uno, bisa dengan siapapun, bahkan Ganjar Puan pun bisa didorong PDIP sebagai satu-satunya parpol yang bisa sendirian. Jadi jangan mentang-mentang kemudian Prabowo elektabilitas lebih tinggi dari Puan dianggap lebih punya role untuk menentukan, tidak, penentuan tetap di PDIP," jelasnya.
Lebih lanjut, Hensat mengungkap Prabowo harus membuktikan diri lantaran belum bisa mengangkat elektabilitasnya sendiri. Padahal, kata dia, Prabowo merupakan mantan capres dan mantan cawapres.
"Pak Prabowo belum mampu mengangkat elektabilitas dia di beberapa survei kedaiKOPI, baru segitu aja. Dengan sebagai mantan capres 2 kali plus 1 kali calon wakil presiden seharusnya dia punya elektabilitas jauh lebih dari itu apa lagi 2024 ini kosong. Itu pertama, Prabowo belum berhasil angkat elektabilitas dia," ujarnya.
Selain itu, Hensat menilai Prabowo juga belum bisa membuktikan siapa pemilihnya di 2024 selain garis keras Gerindra. Alasan-alasan ini lah yang menurut dia mempersulit kemungkinan Prabowo-Puan terjadi di 2024.
"Pak Prabowo belum bisa tunjukkan siapa pemilih dia nanti selain pendukung garis keras Gerindra, nah itu dia, itu menjadi penting. Pak Prabowo ini kan switch sekarang bagus memang konsolidasi dengan Pak Jokowi, berkoalisi dengan Pak Jokowi, selesai kemarin pertarungan 2019, tapi Pak Prabowo perlu lagi sering menyapa pendukungnya di 2019 untuk yakinkan kembali bahwa dia masih bisa didukung dan dia masih pantas didukung dan dia masih perlu didukung," tuturnya.

hot news
ya ampun, mesra bener.....
0
1.8K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan