- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer dan Kepolisian
Dua Pesawat Latih T-38C Talon Mengalami Kecelakaan, Seorang Pilot Meninggal


TS
si.matamalaikat
Dua Pesawat Latih T-38C Talon Mengalami Kecelakaan, Seorang Pilot Meninggal
Kabar duka datang dari Angkatan Udara Amerika (USAF), mengutip artikel TheDrive.compada hari Junat (19/11/2021) sekitar pukul 10.00 dua pesawat latih T-38C Talon terlibat kecelakaan di Pangkalan Angkatan Udara Laughlin, salah satu instalasi pelatihan induk Angkatan Udara yang terletak di Texas.
Dalam insiden tersebut seorang pilot dilaporkan telah meninggal dunia, korban meninggal atas nama Letnan 2 Anthony D. Wentz. Seorang siswa pilot berusia 23 tahun. Sementara seorang pilot yang terluka dibawa ke Pusat Medis Regional Val Verde di Del Rio, Texas. Satu orang lagi yang dalam keadaan kritis dievakuasi melalui udara ke Pusat Medis Brooke Army di San Antonio.
Belum ada penjelasan lebih lanjut bagaimana bisa dua jet latih ini terlibat insiden kecelakaan, USAF sendiri mengatakan jika pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan ini. USAF pun turut mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya salah satu pilot T-38C Talon.
Kecelakaan yang menimpa T-38 Talon kali ini bukan yang pertama kalinya, mengutip artikel Military.comselama penerbangan pelatihan rutin 21 November 2019, di Pangkalan Angkatan Udara Vance, Oklahoma, dua pilot dilaporkan tewas. Kejadian dua tahun lalu itu menewaskan Letnan Kolonel John "Matt" Kincade, 47 tahun, seorang pilot instruktur yang ditugaskan di Skadron Pelatihan Terbang ke-5, dan Letnan ke-2 Travis B. Wilkie, 23 tahun, seorang pilot pelajar yang ditugaskan di Skadron Pelajar ke-71.
Dalam insiden tersebut pilot instruktur gagal mengendalikan pesawat ketika siswanya menggunakan manuver pengereman sebelum waktunya setelah mendarat, hal ini menyebabkan jet bertabrakan dengan pesawat lain yang menyebabkan pesawat berguling dan berhenti serta menewaskan kedua pilot, menurut sebuah Laporan Badan Investigasi Kecelakaan AS.
Meengutip artikel AorForceTime ini adalah insiden Talon kedua yang fatal sepanjang tahun 2021, pada bulan Februari 2021 seorang pilot instruktur Amerika dan siswa Jepang tewas dalam kecelakaan di Alabama. Sementara itu tujuh orang tewas dalam kecelakaan T-38 yang menghancurkan setidaknya lima jet latih sejak tahun fiskal 2018, menurut Pusat Keselamatan Angkatan Udara. Jet latih ini menjelma menjadi malaikat pencabut nyawa bagi para instruktur dan siswanya.
Selain digunakan untuk melatih pilot peawat tempur AS, Laughlin AFB juga digunakan untuk melatih pilot dari luar negeri. Didapuk sebagai Sayap Pelatihan Terbang ke-47, Laughlin AFB menjadi salah satu dari tiga pusat layanan untuk mengajari penerbang Amerika dasar-dasar penerbangan. Sekitar 500 orang setiap tahunnya mendaftar untuk mengikuti pelatihan di pangakalan udara ini. Untuk pesawat latih yang digunakan adalah T-1A Jayhawk, T-6A Texan II, dan T-38C Talon. Jet Talon sendiri digunakan untuk mempersiapkan penerbang untuk berkarir sebagai pilot pesawat tempur atau pengebom di pesawat F-15E Strike Eagle, F-15C Eagle, F-16 Fighting Falcon, B-1B Lancer, A-10 Thunderbolt dan F-22 Raptor.
Sekilas tentang T-38C Talon, pesawat memiliki sayap menyapu (swept wings), badan pesawat yang ramping, dan punya tiga roda pendaratan dengan roda di hidung yang dapat dikemudikan. Dua sistem hidraulik independen memberi daya pada aileron, kemudi, dan permukaan kontrol penerbangan lainnya. Komponen penting pesawat di kokkpit yang dipasang hanya setinggi pinggang dan dapat dengan mudah dijangkau oleh kru perawatan.
T-38C menggabungkan kokpit kaca dengan tampilan avionik terintegrasi, tampilan head-up dan sistem penilaian elektronik tanpa kemampuan menjatuhkan bom. Sementara varian AT-38B memiliki fitur gun sight dan dispenser untuk melepaskan bom latih.
T-38 membutuhkan landasan pacu sepanjang 695,2 meter untuk lepas landas dan dapat terbang di atas permukaan laut hingga hampir 9.068 meter dalam satu menit. T-38 yang dimodifikasi melaui program modernisasi diklaim memiliki daya dorong sekitar 19 persen lebih banyak, mengurangi jarak lepas landas sebesar 9 persen.
Talon sendiri termasuk pesawat tua, yang pertama kali terbang pada tahun 1959. Lebih dari 1.100 dikirim ke Angkatan Udara antara tahun 1961 dan 1972 ketika produksi berakhir. Seiring bertambahnya usia armada T-38, komponen badan pesawat, mesin dan sistem tertentu telah dimodifikasi atau diganti. Pacer Classicadalah nama yang diberikan untuk program keberlanjutan yang mengintegrasikan modifikasi penting, dan mencakup penggantian struktural utama ke dalam satu proses.
Air Education and Training Command (AETC) kemudian mulai menerima model T-38C pada tahun 2001 sebagai bagian dari Program Peningkatan Avionik. Model T-38C juga menjalani program modernisasi mesin yang menggantikan komponen mesin utama untuk meningkatkan keandalan dan kemampuan perawatan, serta modifikasi inlet/injektor engine untuk meningkatkan daya dorong lepas landas yang tersedia. Peningkatan dan modifikasi melalui program Pacer Classic akan memperpanjang masa pakai T-38. Dan bagi para siswa tingkat lanjut menerbangkan T-38C dalam berbagai latihan mulai dari pelatihan aerobatik, formasi, terbang malam, instrumen, dan navigasi lintas negara. Berikut spesifilasi T-38C Talon:
Mesin: 2 x General Electric J85-GE-5 turbojet engines with afterburners
Kecepatan Maksimal: Mach 1,08
Panjang: 14 meter
Tinggi: 3,8 meter
Lebar Sayap: 7,6 meter
Ketinggian Terbang Maksimal: 16.764 meter
Berat Lepas landas Maksimal:5.485 kg
Jangkauan: 1.093 mil
Ironis melihat calon pilot USAF, meski harus menerbangkan pesawat canggih seperti B-1 sampai F-22, ternyata mereka harus berlatih dengan pesawat latih yang jauh lebih tua.
Dalam insiden tersebut seorang pilot dilaporkan telah meninggal dunia, korban meninggal atas nama Letnan 2 Anthony D. Wentz. Seorang siswa pilot berusia 23 tahun. Sementara seorang pilot yang terluka dibawa ke Pusat Medis Regional Val Verde di Del Rio, Texas. Satu orang lagi yang dalam keadaan kritis dievakuasi melalui udara ke Pusat Medis Brooke Army di San Antonio.
Belum ada penjelasan lebih lanjut bagaimana bisa dua jet latih ini terlibat insiden kecelakaan, USAF sendiri mengatakan jika pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan ini. USAF pun turut mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya salah satu pilot T-38C Talon.
Quote:
Kecelakaan yang menimpa T-38 Talon kali ini bukan yang pertama kalinya, mengutip artikel Military.comselama penerbangan pelatihan rutin 21 November 2019, di Pangkalan Angkatan Udara Vance, Oklahoma, dua pilot dilaporkan tewas. Kejadian dua tahun lalu itu menewaskan Letnan Kolonel John "Matt" Kincade, 47 tahun, seorang pilot instruktur yang ditugaskan di Skadron Pelatihan Terbang ke-5, dan Letnan ke-2 Travis B. Wilkie, 23 tahun, seorang pilot pelajar yang ditugaskan di Skadron Pelajar ke-71.
Dalam insiden tersebut pilot instruktur gagal mengendalikan pesawat ketika siswanya menggunakan manuver pengereman sebelum waktunya setelah mendarat, hal ini menyebabkan jet bertabrakan dengan pesawat lain yang menyebabkan pesawat berguling dan berhenti serta menewaskan kedua pilot, menurut sebuah Laporan Badan Investigasi Kecelakaan AS.
Meengutip artikel AorForceTime ini adalah insiden Talon kedua yang fatal sepanjang tahun 2021, pada bulan Februari 2021 seorang pilot instruktur Amerika dan siswa Jepang tewas dalam kecelakaan di Alabama. Sementara itu tujuh orang tewas dalam kecelakaan T-38 yang menghancurkan setidaknya lima jet latih sejak tahun fiskal 2018, menurut Pusat Keselamatan Angkatan Udara. Jet latih ini menjelma menjadi malaikat pencabut nyawa bagi para instruktur dan siswanya.
Quote:
Selain digunakan untuk melatih pilot peawat tempur AS, Laughlin AFB juga digunakan untuk melatih pilot dari luar negeri. Didapuk sebagai Sayap Pelatihan Terbang ke-47, Laughlin AFB menjadi salah satu dari tiga pusat layanan untuk mengajari penerbang Amerika dasar-dasar penerbangan. Sekitar 500 orang setiap tahunnya mendaftar untuk mengikuti pelatihan di pangakalan udara ini. Untuk pesawat latih yang digunakan adalah T-1A Jayhawk, T-6A Texan II, dan T-38C Talon. Jet Talon sendiri digunakan untuk mempersiapkan penerbang untuk berkarir sebagai pilot pesawat tempur atau pengebom di pesawat F-15E Strike Eagle, F-15C Eagle, F-16 Fighting Falcon, B-1B Lancer, A-10 Thunderbolt dan F-22 Raptor.
Sekilas tentang T-38C Talon, pesawat memiliki sayap menyapu (swept wings), badan pesawat yang ramping, dan punya tiga roda pendaratan dengan roda di hidung yang dapat dikemudikan. Dua sistem hidraulik independen memberi daya pada aileron, kemudi, dan permukaan kontrol penerbangan lainnya. Komponen penting pesawat di kokkpit yang dipasang hanya setinggi pinggang dan dapat dengan mudah dijangkau oleh kru perawatan.
T-38C menggabungkan kokpit kaca dengan tampilan avionik terintegrasi, tampilan head-up dan sistem penilaian elektronik tanpa kemampuan menjatuhkan bom. Sementara varian AT-38B memiliki fitur gun sight dan dispenser untuk melepaskan bom latih.
T-38 membutuhkan landasan pacu sepanjang 695,2 meter untuk lepas landas dan dapat terbang di atas permukaan laut hingga hampir 9.068 meter dalam satu menit. T-38 yang dimodifikasi melaui program modernisasi diklaim memiliki daya dorong sekitar 19 persen lebih banyak, mengurangi jarak lepas landas sebesar 9 persen.
Quote:
Talon sendiri termasuk pesawat tua, yang pertama kali terbang pada tahun 1959. Lebih dari 1.100 dikirim ke Angkatan Udara antara tahun 1961 dan 1972 ketika produksi berakhir. Seiring bertambahnya usia armada T-38, komponen badan pesawat, mesin dan sistem tertentu telah dimodifikasi atau diganti. Pacer Classicadalah nama yang diberikan untuk program keberlanjutan yang mengintegrasikan modifikasi penting, dan mencakup penggantian struktural utama ke dalam satu proses.
Air Education and Training Command (AETC) kemudian mulai menerima model T-38C pada tahun 2001 sebagai bagian dari Program Peningkatan Avionik. Model T-38C juga menjalani program modernisasi mesin yang menggantikan komponen mesin utama untuk meningkatkan keandalan dan kemampuan perawatan, serta modifikasi inlet/injektor engine untuk meningkatkan daya dorong lepas landas yang tersedia. Peningkatan dan modifikasi melalui program Pacer Classic akan memperpanjang masa pakai T-38. Dan bagi para siswa tingkat lanjut menerbangkan T-38C dalam berbagai latihan mulai dari pelatihan aerobatik, formasi, terbang malam, instrumen, dan navigasi lintas negara. Berikut spesifilasi T-38C Talon:
Mesin: 2 x General Electric J85-GE-5 turbojet engines with afterburners
Kecepatan Maksimal: Mach 1,08
Panjang: 14 meter
Tinggi: 3,8 meter
Lebar Sayap: 7,6 meter
Ketinggian Terbang Maksimal: 16.764 meter
Berat Lepas landas Maksimal:5.485 kg
Jangkauan: 1.093 mil
Ironis melihat calon pilot USAF, meski harus menerbangkan pesawat canggih seperti B-1 sampai F-22, ternyata mereka harus berlatih dengan pesawat latih yang jauh lebih tua.
Berlatih dan belajar sambil bertaruh nyawa.
Diubah oleh si.matamalaikat 22-11-2021 18:46






jlamp dan 10 lainnya memberi reputasi
11
3.2K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan