Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bruce12345Avatar border
TS
bruce12345
Hukum Perceraian Di Mesopotamia, Wanita Selalu Salah.




Halo Gansis apa kabar? Berharap kalian sehat2 ya dan tetap dalam lindungan yang Maha Kuasa. 

Oke Welcome to my thread. cek cek cek 


Kali ini ane ingin membahas tentang salah satu hal yang mungkin sebagian kita menganggapnya "tabu" untuk dibicarakan dan sebagian pula menganggap hal yang "lumrah". apa itu, Perceraian. Gansis jauh sebelum hukum perceraian dibentuk di negara lain, bahkan negara kita, ternyata di Mesopotamia kuno sudah menjalankan akan hukum2 perceraian. 


Bagi orang Mesopotamia perceraian membawa stigma yang serius "buruk" dan hal ini tidak biasa terjadi dalam budaya mereka, hal ini disebabkan karena kebanyakan dari masyarakat Mesopotamia kala itu menganggap bahwa pernikahan adalah seumur hidup bahkan jika pernikahan itu tidak bahagia sekalipun. waoo


Jika ada wanita yang tidak tahan dengan kehidupan rumah tangganya dan melarikan diri dengan cara membangun hubungan dengan laki2 lain (istilah yang digunakan tidur dengan laki2 lain), maka hukumannya jika mereka tertangkap adalah ditenggelamkan bersama kekasihnya, di tombak mati atau dieksekusi mati dengan cara lainnya yang mengerikan. Dalam kode Hammurabi  menyatakan bahwa "jika pemilik istri (suami yang sah) ingin atau masih mencintai dan mau memaafkan istrinya maka raja akan sama2 mengampuni kekasih (selingkuhannya). Jadi hidup dan mati mereka di tentukan oleh suaminya ya GanSis. Apa yang akan agan2 lakukan?


Pada masa itu perceraian tidak pernah diprakarsai oleh wanita (istri) ya GanSis, dalam pengertian bahwa wanita yang menceraikan suaminya, tidak berlaku dan tidak diatur dalam UU pada waktu itu. Umumnya sang prialah yang menceraikan istrinya, dengan syarat2 berpisah yang macam2 tapi yang sering terjadi seorang pria menceraikan istrinya karena terbukti tidak subur, tidak bisa menghasilkan keturunan, hal ini merupakan pertimbangan utama karena pada waktu itu "mempunyai anak, apalagi banyak" merupakan satu prestise dan sekaligus tanda bahwa dewa2 berbelas kasihan kepada mereka dan mendengarkan doa2 mereka. 


Dalam pernikahan laki2 tidak dapat disalahkan dalam hal apapun termasuk jika tidak memiliki anak, kesalahan selalu dianggap berasal dari wanita (istri). Dalam salah satu catatan Nemet Nejat menyatakan bahwa " jika seorang wanita menyatakan keinginannya untuk bercerai, dia bisa diusir dari rumah suaminya tanpa uang sepersepun dan telanjang. 


Suami adalah kepala rumah tangga dan pemegang kekuasaan tertinggi, ia adalah titisan dewa dalam bentuk manusia yang harus dihormati. Meskipun demikian kebanyakan pernikahan hidup bahagia dan hal ini digambarkan dalam sebuah pepatah Sumeria menyebutkan " seorang suami membual bahwa istrinya telah melahirkan delapan putra dan masih siap untuk bercinta. huhuiii


oke sampai disini thread kali ini dan silahkan GanSis memberi pandangan kalian di kolom komentar. 


Referensi


Silahkan Mampir Ke  Thread  Yang HT  Lainnya

Berdamai Dengan Masa Lalu, Pierci TS



Sayonaraaa

kyt12345Avatar border
mamamuda869Avatar border
mamamuda869 dan kyt12345 memberi reputasi
2
2.1K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan