Salah satu pameran kedirgantaraan internasional yang mungkin akan menjadi penutup tahun 2021 kini telah resmi dibuka di Dubai, UAE, mulai tanggal 14 sampai 18 November 2021. Dan seperti yang sudah banyak diberitakan oleh media lokal dan asing, event di Dubai kali ini akan menjadi debut pertama bagi Su-75 Checkmate di luar negeri. Tapi kali ini TS tidak akan membahas pesawat tersebut, meski tak setenar Checkmate tapi pesawat dengan mesin turboprop ini menjadi salah satu pesawat yang menarik untuk dilirik.

Mengutip laporan dari AINonlinesalah satu pesawat turboprop yang sukses menarik perhatian adalah Calidus B-350, sekilas jika dilihat pesawat ini punya kemiripan desain dengan pesawat bermesin turboprop Super Tucano yang dipakai oleh TNI AU. Kemiripan desain ini lantaran perancang utama Super Tucano dan Calidus B-350 adalah Joseph Kovács dari Hungaria yang bekerja di Novaer (perusahaan asal Brazil). Pesawat ini dirancang untuk mendukung misi serangan kontra pemberontakan (COIN), intelijen, pengawasan dan pengintaian (ISR), dan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR).

Mengutip artikel Airspace Review pesawat memiliki bentang syap 16 m dan ditenagai oleh mesin tunggal turboprop Pratt & Whitney Canada PW127 dengan tenaga 2.600 hp. Calidus B-350 punya bobot maksimum saat tinggal landas 9 ton.

Tak mau kalah dengan pesawat bermesin jet, B-350 berkursi ganda ini telah dilengkapi 12 hardpoint alias cantelan senjata yang bisa dipasangi berbagai senjata. Mulai dari bom berpemandu presisi hingga rudal udara-ke-udara. Sementara centerpoint di bawah badan pesawat bisa digunakan untuk penempatan sensor, seperti kubah sensor panargetan (FLIR) dan pod untuk peperangan elektronik. Beberapa orang pengamat yang menyandingkan B-350 dengan sosok Douglas AD-1 Skyraider, pesawat bermesin turboprop yang kondang saat Perang Vietnam.





Desain Calidus B-350 sendiri dikembangkan dari varian B-250 yang dirancang oleh Novaer dan diproduksi oleh Calidus (perusahaan asal UAE). Dan pada ajang Dubai Air Show 2019, UAE telah memesan 24 unit varian B-250 yang termasuk jenis pesawat serang ringan yang bisa dipersenjatai. Untuk varian B-250 sendiri pertama kali diperkenalkan pada Dubai Air Show 2017, pesawat serang ringan ini punya 7 hardpoint (cantelan senjata), pesawat juga dilenglapi fitur electro-optic/infrared targeting turret. Bisa dibilang B-350 adalah varian yang lebih besar yang bisa membawa lebih banyak senjata.

Baik Calidus B-250 dan B-350, mengadopsi tampilan avionik yang sama, yakni mengadopsi teknologi man-to-machine (MMI) yang mirip dengan tampilan avionik Mirage-2000 dan F-16. Untuk varian B-250 dibekali mesin tunggal turboprop Pratt & Whitney PT6A-68 bertenaga maksimal 1.600 hp, dengan daya tahan maksimum 12 jam. Sebagai tambahan informasi, Super Tucano juga menggunakan mesin dengan kekuatan 1.604 hp.

Calidus B-250 dan B-350 berpotensi menarik pembeli dari banyak negara, terutama negara di kawasan Asia, Amerika Selatan serta Afrika. Di mana di negara-negara tersebut rawan akan potensi konflik dengan gerakan separatis atau teroris yang biasanya bersembunyi di dalam hutan untuk melakukan taktik perang gerilya. Selain B-350 dan B-250, Calidus juga memiliki varian B-250T untuk versi Trainer (pelatihan).

Pesawat B-250T dibekali mesin tunggal PT6A-62 berkekuatan 950 hp, pesawat dibekali fitur pelatihan virtual seperti simulasi radar dan sensor, simulasi senjata udara-ke-udara dan udara-ke-darat, dan kompatibilitas dengan night vision goggle yang ditawarkan untuk memenuhi persyaratan pelatihan lanjutan.







Demikian sedikit informasi yang bisa TS sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga bisa bermanfaat dan sampai jumpa