Ane agak tidak terkejut yaaa mendengar omongan salah satu petinggi organisasi masyarakat yang bernama MUI ini.
Opini dia sering kali tidak sesuai dengan kematangan usianya.
Di usia seperti dia tersebut harusnya lebih bijak dalam berpendapat di ruang publik.

Namun sering kali ane membaca opini-opini dia malah terkesan kurang bijak dalam mengkritisi sesuatu.
Terkadang malah menjadi pernyataan kontroversial di masyarakat.
Bagaimana mungkin kejahatan teroris atau kejahatan lainnya tidak perlu ada bukti-bukti yang jelas dan berkaitan langsung dengan pelaku kejahatan itu sendiri.

Kalau memang kotak amal tersebut ternyata di manfaatkan dan di salah gunakan oleh oknum atau sekelompok orang, masa nggak boleh di usut oleh pihak keamanan.

Yang namanya kejahatan, besar atau kecil skalanya tetap saja kejahatan yang jelas pasti merugikan orang lain bahkan mengancam jiwa orang lain.
Di Papua ada kejahatan, di Sumatera ada kejahatan dan di Kalimantan juga ada kejahatan.
Semua harus di urus dan semua aparat keamanan punya porsinya masing-masing.
Hanya orang yang punya pemikiran dangkal saja yang membeda-bedakan kejahatan ini jangan di urus mending kejahatan itu yang di urus.

Pola pikir macam apa ini ...?

Aparat keamanan POLRI dan TNI itu di gaji rakyat Indonesia tuk bertugas melindungi bangsa ini dari ancaman luar maupun dalam negeri.
Mereka oleh UU dan pemimpin mereka sudah di bagi-bagi tugasnya masing-masing dan porsinya masing-masing.

Yang perlu bapak ini lakukan adalah intropeksi ke dalam.
Dengan cara, bagaimana kotak-kotak amal tersebut tidak di salah gunakan oleh oknum dan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab akan dana sumbangan yang di dapat dari masyarakat.

Penyalahgunaan dana kotak amal bukan hanya perkara soal mendanai kegiatan teroris semata.
Adapula yang buat tuk memperkaya kelompok mereka.
Peristiwa penyelewengan dana kotak amal sudah sering terjadi sedari dulu.
Bukan para teroris saja yang melakukan itu.

Pertanyaan ane dan sekaligus kritik ane kepada bapak ini adalah:

Sudah adakah selama ini pemikiran anda dan kolega anda di MUI yang memikirkan sistem agar dana kotak-kotak amal tersebut tepat sasaran?.

Jangan anda sibuk mengkritisi orang lain namun lupa mengkritisi diri sendiri.
"Ada dana kotak amal yang di gunakan teroris nih, berarti wajib ada perbaikan ini soal aturan kotak amal agar terlindungi dan amanah".
Jelas ini lebih bermanfaat di banding ngurusin kanan kiri tapi yang dia punya tidak di urus

Menurut ane pribadi...

Selama ini tidak ada aturan yang jelas tentang pengelolaan dana kotak amal yang di lakukan oleh badan amal yang tidak jelas keberadaannya.
Ada sih badan amal resmi yang cukuplah kredibilitasnya tuk di percaya.
Namun banyak pula yang tidak jelas.
Ane sendiri pernah melihat kotak amal tuk daerah A tapi taruh kotak amalnya di daerah B.
Secara umum mungkin sah-sah, lha wong kota amal kagak kenal sistem zonasi.
Tapi yang jadi pertanyaan..

Apakah di wilayah A sudah tidak ada lagi orang yang nyumbang ke kotak amal atau di kota A orangnya pelit-pelit sehingga nih kotak amal ampe nyebrang lautan...?

Hakikatnya orang yang menyumbang di kotak amal itu berharap uangnya walau sedikit bisa membantu orang lain sesuai slogan kotak amal tersebut.
Jangan sampai orang yang menyumbang dengan niat baik malah tidak sadar menjadi penyokong kejahatan ataupun membuat pemalas menjadi kaya akibat si pemalas ini memanfaatkan kotak amal menjadi ATM mereka.

Hingga saat ini, ane belum melihat adanya inisiatif tuk membuat sistem menjaga kotak amal ini tetap amanah sesuai peruntukannya.
Macam buat anak panti asuhan ataupun membantu keuangan pesantren yang membebaskan santrinya belajar tanpa di pungut biaya.
Presiden,Gubenur,Walikota atau wakil rakyat tidak gerak cepat tuk membuat regulasi agar bisa menjaga kotak amal yang tersebar di banyak wilayah di Indonesia menjadi kotak amal yang amanah.

Anda sebagai petinggi ormas islam tentu punya power dan kolega yang bisa membuat kotak amal ini aman dari jarahan oknum tidak bertanggungjawab, dengan saling kerjasama dengan Pemerintah.

Daripada anda sibuk mengkritisi kinerja aparat keamanan.
Lebih baik mulai sekarang kritisi diri sendiri dan ormas anda, soal bagaimana kotak amal itu menjadi amanah penggunannya.
Belajarlah menjadi pemikir bijak bukan asal mikir.
Ambil hikmahnya dari banyaknya penyelewengan dana kotak amal.
Ada yang harus di perbaiki tentang aturan kotak amal.
Jangan beranggapan bahwa sekelompok orang yang membuat pengadaan kotak amal itu adalah malaikat kebaikan semua.
Manusia itu godaan terbesarnya adalah harta dan wanita.
Banyak yang gagal lolos dari godaan tersebut walaupun dia seorang ahli ibadah.