Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

harbisindoAvatar border
TS
harbisindo
Kerusuhan Capitol, Trump Diingatkan: Presiden Bukan Raja!
Kerusuhan Capitol, Trump Diingatkan: Presiden Bukan Raja!

Bisnis, JAKARTA– Hakim Amerika Serikat memutuskan komite Kongres (parlemen) yang menyelidiki kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021 dapat mengakses beberapa catatan Gedung Putih mantan Presiden Donald Trump. Muncul pernyataan dari hakim Tanya Chutkan bahwa: “presiden bukan raja, dan penggugat bukan presiden”.

Trump berpendapat bahwa materi tersebut dilindungi oleh hak istimewa eksekutif, yang melindungi kerahasiaan beberapa komunikasi Gedung Putih. Penyelidikan tersebut mencoba untuk mencari tahu apakah Trump telah mengetahui sebelumnya tentang kerusuhan tersebut, tulis BBC.

Ratusan pendukung Trump menyerbu gedung parlemen Capitol dan mengganggu sertifikasi resmi kemenangan pemilihan Presiden Joe Biden pada 6 Januari tahun ini. Putusan itu muncul pada hari ke-10 ajudan Trump haru memenuhi panggilan hukum untuk bersaksi di depan anggota parlemen. Komite Pemilihan DPR ingin melihat sejumlah catatan telepon, catatan pengunjung, dan dokumen Gedung Putih lainnya yang dapat menjelaskan peristiwa yang mengarah pada serangan terhadap Kongres.

Trump meminta perintah untuk merahasiakan dokumen tersebut. Tetapi Hakim Distrik AS Tanya Chutkan memutuskan pada Rabu (10/11/2021) WIB bahwa Arsip Nasional, badan federal yang menyimpan catatan Gedung Putih Trump, harus memenuhi permintaan panel tersebut.

Baca : Migran Belarusia : UE Tuduh Lukashenko Buat Pelecehan ala Geng

Hakim Chutkan, seorang yang diangkat mantan presiden Barack Obama, memutuskan bahwa permintaan Trump untuk perintah pendahuluan tampaknya bertumpu pada gagasan bahwa kekuasaan eksekutifnya 'ada untuk selama-lamanya'.

"Tapi presiden bukan raja, dan penggugat bukan presiden," tambahnya dalam keputusan setebal 39 halaman itu. Pertarungan hukum kemungkinan akan berakhir di Mahkamah Agung.

Sebanyak 16 orang pembantu terdekat Trump dipanggil dalam 2 hari terakhir di antaranya Kayleigh McEnany, sekretaris pers Gedung Putih; Stephen Miller, penasihat senior Trump; Bill Stepien, manajer kampanye; Mark Meadows, mantan Kepala Staf Gedung Putih; dan Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasional.

Bennie Thompson, Demokrat Mississippi yang memimpin Komite Pemilihan DPR, mengatakan dia ingin mengetahui setiap detail tentang apa yang terjadi pada 6 Januari, dan pada hari-hari menjelang kerusuhan itu.

Komite mengharapkan para saksi untuk "mematuhi sepenuhnya", tambahnya. Panel telah memanggil Dan Scavino, mantan wakil kepala staf, dan Steve Bannon, mantan ahli strategi Trump. Bannon menolak memenuhi panggilan pengadilan dan didakwa menghina Kongres.

Setelah kerusuhan Capitol, Trump dimakzulkan oleh Kongres karena menghasut pemberontakan, tetapi dibebaskan oleh anggota parlemen. Lebih dari 670 orang ditangkap karena invasi kompleks Capitol.






Diubah oleh harbisindo 10-11-2021 07:48
0
635
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan