Ini kisah tentang sebuah kampung sebut saya blok A yang ketakutan ketika malam hari tiba...

Malam yang Gelap
 by "Teddy Maula"

   Cerita dari mulut ke mulut yang terdengar hingga keseluruh kota membuat salah satu anak-anak SMK 1 M ini penasaran. Benarkah malam yang harusnya tenang dan indah tidak bisa dirasakan oleh warga kampung blok A?... Simak ceritanya...

  Namaku Teddy, aku dan ketujuh temanku (Ridwan, Rani, Febri, Insan, Ariska, Tika, Dadan) adalah satu kelompok belajar, kami punya tugas untuk mengerjakan sebuah makalah tentang tempat-tempat wisata yang berada di kota M ini...

   Sebenarnya kami tidak perlu mengunjungi tempatnya cukup mengerjakan dirumah, hanya saja pada saat kerja kelompok kami penasaran dengan kampung Blok A yang kita ketahui dari orang-orang, apakah benar kampung Blok A ini takut dengan malam hari?...

   ketika kami mengunjungi kampung Blok A, warga disini sangat ramah dan seolah-olah tidak takut dengan apapun. Namun, ketika menjelang magrib semua warga kampung ini otomatis langsung memasuki rumah mereka masing-masing dan kami juga disuruh menghinap katanya untuk menghindari bahaya, padahal kami tadinya hanya sekedar ingin lihat tapi karena malam akan segera tiba warga Blok A ini tidak mengizinkan kita untuk pulang dimalam hari...

   Aku dan temanku waktu itu terpisah rumah, aku menghinap bersama febri di rumah nenek emoh, ridwan dan dadan disebelah rumah nenek emoh ini , sedangkan para cewek-cewek agak jauh dari rumah nenek emoh. Kami terpisah karena rumah disini masih menggunakan bahan kayu dan rumahnya juga kecil jadi hanya muat untuk sedikit orang...

  Kampung ini menggunakan lilin bukan karena tidak ada listrik tapi katanya takut si malam ini mengincar mereka, aku semakin penasaran ada apa dengan malam hari ? kenapa mereka melarang kami untuk keluar rumah dimalam hari?...

  Aneh memang aneh, ke esokan harinya kita memutusakan untuk tetap tinggal dikampung ini karena penasaran, kami berbohong kepada mereka bahwa mobil yang kita tumpangi tidak nyala dan mereka mengizinkan kami untuk tetap tinggal disana sampai mobil kembali menyala...

   Tak terasa malam hari sudah tiba lagi, kami berkomunikasi dengan teman-teman yang lain lewat HP, sinyal disini masih cukup bagus. Rencana kami gagal pada saat itu karena ariska teman kami membuka pintu keluar rumah karena penasaran dan ternyata yang ariska lihat semuanya gelap tidak ada bintang ataupun bulan hanya sebuah kabut tebal yang menutupi kampung itu...

   Setelah kejadian itu ariska tiba-tiba sakit parah ,ditambah hujan yang tidak berhenti beberapa hari, membuat warga kampung ini tidak bisa menjalankan aktivitas diluar dan kami juga tidak bisa bertemu ,kami benar-benar terjebak disini karena hujan...

   Setelah seminggu hujan lebat tak berhenti, akhirnya pagi yang cerahpun datang , warga Blok A saling membicarakan soal hujan yang benar-benar tidak berhenti selama tujuh hari ini karena mereka juga takut akan terjadi sesuatu yang tidak mereka inginkan...

   Kami masih penasaran dengan hal yang aneh ini, kami masih berencana untuk keluar rumah dimalam hari. Tapi, pada saat aku dan febri akan keluar dimalam hari, nenek emoh bangun dan langsung melarang kita dengan nada yang marah, aku dan febri waktu itu tidak jadi keluar rumah namun teman kami sudah berada diluar rumah, aku menyuruh mereka untuk kabari kalau ada sesuatu yang terjadi...

   Keesokan harinya tidak ada kabar dari teman teman kami, anehnya warga dikampung ini tidak tahu bahwa kami datang 8 orang mereka hanya tahu kami datang 4 orang saja yaitu aku, febri, ariska yang sedang sakit dan rani yang menemani ariska juga tidak ikut keluar rumah...

     ini semakin tidak masuk akal, aku dan temanku yang masih tersisa kebingungan dengan kejadian ini. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah mereka benar-benar hilang ditelan malam?...

  Hari begitu cepat berlalu, tepat pada jam 4 sore terjadi sebuah gempa yang cukup besar membuat warga sini ketakutan , mereka ketakutan untuk kedua kalinya setelah hujan kemarin, mereka takut akan ada musibah besar menimpa warga Blok A...

   Waktu menunjukan jam 8 malam aku dan febri masih tidak menyangka bahwa teman-teman kami hilang, kami sempat curiga dan menuduh warga sini tapi mereka hanya menjawab "itu semua salah aku dan teman-temanku, jika waktu itu tidak menentang peraturan kampung ini , kami akan selamat" aku berpikir memang ada benarnya, toh pada saat hari pertama kami kesini tidak terjadi apa-apa ...

   Suara terompet ditengah malam yang cukup keras membuat aku , febri , nenek emoh dan mungkin warga disekitar juga ikut terbangun. Kami penasaran dan semua warga kampung sini keluar rumah dimalam hari ,ternyata benar kata ariska bahwa malam ini begitu gelap tidak terlihat apapun hanya kabut tebal yang menyelimuti...

   Pada waktu itu aku hanya melihat kobaran api dari salah satu rumah warga ternyata terjadi kebakaran , kobaran api itu merambat kerumah warga yang lainnya dan dalam waktu sekejap semua rumah warga terbakar , malam itu cukup jelas karena api yang membuat kabut itu pergi ...

  Semua orang panik , warga kampung ini melihat ada sosok besar hitam yang menutupi seluruh daerah Blok A, aku baru mengerti kenapa tidak ada bintang ataupun bulan, ternyata tertutupi oleh si sosok ini...

    Mahluk malam yang mengerikan ini telah menelan beberapa warga disini , itulah sebabnya warga sini untuk tidak keluar rumah dimalam hari karena sosok ini sudah menetap bertahun-tahun sebelum warga Blok A bertambah...

    Saat kebakaran terjadi kepalaku sangat pusing aku tidak melihat febri , rani ataupun ariska aku hanya melihat sosok hitam itu membawa warga-warga yang sedang berlarian, tiba-tiba aku terjatuh dan aku tidak ingat lagi waktu itu...

   Aku terbangun di dalam mobil yang menuju pulang dari kampung ini dan aku melihat teman-temanku didalam mobil semuanya ada, apa yang sebenarnya terjadi?...

  Semua temanku hanya diam ketika aku bertanya hingga tak terasa mereka sudah mengantarku ke rumah dan mereka masih tetap diam, aku langsung tidur kekamar karena cape pada waktu itu...

   Keesokan harinya aku terbangun dan aku berada di kampung Blok A padahal kemarin sudah pulang, aku langsung keluar rumah dan aku melihat teman-temanku disana dan semua teman-temanku ada, aku masih heran apa mungkin ini cuman mimpi? tapi ternyata tidak...

  Mereka semua menungguku karena ada perayaan kampung Blok A , aku dan teman-temanku berjalan menuju tempat perayaan tersebut, waktu itu aku masih bingung tapi karena temanku semuanya ada aku hanya tersenyum dan tidak menyangka...

   Awalnya aku kira perayaan hari jadi kampung Blok A tapi ternyata aku melihat perayaan itu perayaan pemakaman, aku melihat peti mati berjajar di depan berjumlah 8 orang , aku mencoba melihat siapa mayat yang berada di dalam peti itu , aku terkejut karena didalam peti itu ada aku dan teman-temanku , Apakah kami semua sudah mati?...

   "SELAMAT DATANG DI KAMPUNG BLOK A , KALIAN SUDAH RESMI MENJADI WARGA KAMPUNG SINI, MAYAT KALIAN INI AKAN MENJADI AWAL UNTUK KALIAN, SEMOGA KALIAN BISA JADI WARGA YANG BAIK UNTUK KAMPUNG INI" ...

   Aku hanya melotot tanpa bicara sepatah katapun, lagi lagi membuat kepalaku pusing dan aku terjatuh terus terbangun dan tiba-tiba aku berada di rumah sakit , awalnya aku tidak paham tapi ternyata setelah dijelaskan bahwa aku dan teman-temanku mengalami kecelakaan pada saat pulang dari kampung Blok A itu...

  Kami disana memang menghinap tapi hanya satu hari,kami tidak mendapatkan apapun tentang Blok A itu kami hanya tahu bahwa kampung Blok A itu memang ada dan warganya ramah sekali , soal kenapa mereka tidak keluar rumah dimalam hari karena didaerah sana selalu berkabut takutnya mereka jika keluar rumah akan tersesat karena daerah situ dekat sekali dengan hutan yang luas...

  Aku dan teman-temanku semuanya selamat dari kecelakaan itu hanya saja kami terluka dan dirawat , setelah sembuh kami bercerita satu sama lain dan anehnya kami semua mengalami mimpi yang sama saat kejadian dikampung itu, entahlah yang pasti aku dan teman-temanku masih hidup...

SELESAI

(TERIMA KASIH TELAH MEMBACA KARANGAN CERITAKU YANG AKU BUAT SENDIRI, MAAF JIKA ADA KESAMAAN JUDUL, TOKOH ATAU ISI CERITA DAN MAAF JIKA MASIH ADA KEKURANGAN, baca ceritaku selanjutnya )