- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ganjar: Masyarakat Bisa Pakai Kentungan untuk Peringatan Dini Banjir


TS
the.commandos
Ganjar: Masyarakat Bisa Pakai Kentungan untuk Peringatan Dini Banjir

Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbicara mengenai antisipasi banjir akibat fenomena La Nina. Ganjar menyebut masyarakat bisa menggunakan peralatan tradisional seperti kentungan untuk peringatan dini banjir.
"Tugas saya yang pertama itu tadi sosialisasi kemudian mengajak masyarakat bahkan kita ajak mereka untuk paham betul ada early warning dan kita minta untuk menggunakan peralatan seadanya, sehingga kalau di desa dulu ada ilmu titen terus kemudian mereka menggunakan peralatan tradisional seperti kentungan dan sebagainya itu bisa digunakan," kata Ganjar dalam Rakornas Antisipasi La Nina yang disiarkan di kanal YouTube BMKG, Jumat (29/10/2021).
Ganjar mengatakan pihaknya telah memerintahkan jajaran di Dinas Lingkungan Hidup untuk tidak berhenti menanam tanaman terutama di daerah rawan bencana. Menurut Ganjar, hal itu dilakukan agar saat musim hujan tiba, air yang datang dapat langsung meresap baik ke tanaman-tanaman tersebut.
"Lingkungan hidup saya minta mumpung hujannya ada terus, nanam tanaman tidak boleh berhenti, nanam terus dan ini nanam terus ini mumpung dan terus ditambah frekuensinya sampai dengan musim apa hujan di ini ada, sehingga kita harapkan air yang cukup banyak ini betul-betul bisa membantu bagaimana tanaman yang kita tanam bisa tumbuh baik itu di gunung di daerah-daerah rawan termasuk di wilayah pesisir dalam hal ini bakau, kalau hutan bakau tidak ada musimnya tanam saja terus cuman kalau pas musim apa namanya gelombang tinggi biasanya disekat juga itu kita minta agar mangrove-nya juga yang ukurannya juga relatif bisa tahan," kata Ganjar.
Ganjar menuturkan pihaknya juga telah memerintah jajaran di Dinas Sumber Daya Air untuk mengecek sungai yang rawan bencana. Tak hanya itu, Ganjar juga memerintahkan untuk melakukan pengerukan sungai dan menaruh sedimen itu di pinggirannya.
"Tentu saja sektor terkait ini paling besar wilayah sungai terus kemudian Dinas Sumber Daya Air kami kita minta untuk mulai ngecek sungai-sungai terutama yang rawan bencana, praktik di Grobogan waktu kemarin saya cek beberapa sungai boleh dikeruk dan kemudian sedimennya ditaruh di pinggir," ujarnya.
Lebih lanjut, politisi PDIP ini menuturkan pihaknya juga memfokuskan di titik-titik di jalan raya yang sering tegenang air akibat curah hujan tinggi. Ganjar menyebut pihaknya telah memerintahkan Dinas Bina Marga untuk memperhatikan itu agar tidak ada jalan yang berlubang yang bisa menyebabkan kecelakaan.
"Namun semua sekarang mesti waspada dari Dinas Kehutanan, lingkungan hidup kemudian sumber daya air, termasuk paling besar wilayah sungai dan ketiga Bina Marga. Kami, Bina Marga kami karena ini pasti akan terpengaruh infrastruktur mereka termasuk jalan itu kalau tekanan, cuacanya sangat tinggi sekali, maka ini biasanya akan membikin persoalan jalannya berlubang dan inilah kecelakaan sering terjadi," tuturnya.
Sebelumnya, BMKG menyampaikan prakiraan curah hujan akibat fenomena La Nina. BMKG menyebut fenomena La Nina pada level moderate sering dimulai pada musim hujan sampai Februari 2022 mendatang.
"Demikian juga pusat layanan iklim dunia lainnya, seperti di Amerika oleh NOAA, di Australia oleh BoM dan di Jepang oleh Japan Metrological Agency memperkirakan bahwa La Nina ini setidakanya akan terjadi hingga level moderate hingga bulan Februari 2022," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rakornas Antisipasi La Nina yang disiarkan di kanal YouTube BMKG.
Dwikorita mengatakan dari data BMKG, fenomena La Nina ini menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan bulanan di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur pada November mendatang. Akumulasi curah hujan bulanan dapat meningkat 70 persen.
"Berdasarkan data tahun lalu yang diprediksi akan terulang kembali dengan intensitas yang serupa bahwa di Bulan November ini terutama yang warna hijau tua, hijau tua di sini akan mengakibatkan peningkatan curah hujan bulanan sebesar 70 persen bahkan dapat mencapai 100 persen di bulan November, terlihat merata di di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan cukup merata di Nusa Tenggara Timur tapi terutama di Jawa, seluruh wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat," jelasnya.
"Ini mohon perhatian intensitas curah hujan intensitas curah hujan dapat mencapai lebih dari 70% dari normalnya, kurang lebih seperti tahun lalu," sambungnya.
https://news.detik.com/berita/d-5788...an-dini-banjir
Mantul


johanbaikatos memberi reputasi
1
1.5K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan