"Apa tandanya kalau kita sudah dewasa?" Ucap seseorang yang berada di depanku.

Hening, pasti semuanya sedang berpikir. Ini pertanyaan yang gampang, kan? Bisa saja langsung kujawab,

"Saat kita tidak merengek, meminta, kepada orang tua"

Tetapi tidak. Menjadi dewasa tidak sesimpel itu. Banyak hal lain di dalamnya.

"Kok lama mikirnya?" Kata seseorang itu.

"Tanda seseorang sudah menjadi dewasa menurutku? Ia akan bijak mengambil setiap pilihan yang akan ia tentukan. Memahami setiap perlakuan yang ia dapatkan. Bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan. Mampu bertahan dalam setiap keadaan. Entah laki-laki atau perempuan, menjadi dewasa pasti melelahkan bukan?" Kataku.

Tidak ada perdebatan setelah aku selesai menjawab pertanyaan. Secangkir kopi dan sebatang rokok kini dibakar. Karena sepertinya akan ada pertanyaan kedua. Diskusi ini akan membuat malam kian panjang.

"Jodoh itu, perceraian, atau pernikahan?" Tanya seseorang itu.

Kali ini agak lumayan sulit.

"Kenapa nanya begitu?" Kataku.

Yang ini benar-benar sangat sulit. Aku tidak tau ingin berkata apa. Takut nantinya dia mengambil kesimpulan dariku, dan mungkin itu jawaban yang salah. Aku tidak mau membuat nambah parah.

"Gapapa. Kan kalau udah nikah, berarti jodohnya udah ketemu tapi kenapa pas cerai bilangnya 'Belum jodohnya'. Jadi, sebenarnya jodoh itu perceraian atau pernikahan?" Kata seseorang itu.

"Kamu pasti punya kriteria-kriteria untuk jodohmu kelak, kan? Sekarang jangan dipikirkan jodoh itu perceraian atau pernikahan. Berusaha saja dulu untuk mencocokan diri pada kriteria-kriteria yang sering kamu impikan. Lalu, jangan banyak mengeluh jika keinginanmu belum terkabulkan. Jodohmu juga tidak mungkin datang sendiri. Paling tidak, kamu temui dengan usaha-usaha yang telah kamu lakukan. Kamu juga harus paham. Semua itu dilakukan dengan banyak pengorbanan. Entah itu kucuran doa, tenaga, dan lain-lain, yang tidak pernah kamu sangka" Kataku.

"Terima kasih. Kamu selalu menenangkan" Kata seseorang itu.