Kaskus

News

bungapermata13Avatar border
TS
bungapermata13
DIPERLUKANNYA PENERAPAN TIPE BUKTI AUDIT DALAM PERUSAHAAN
Dosen Pengampu: Sri Dewi Wahyundaru

Email: sridewi@unissula.ac.id

Bunga Permatasari (49402000005)

Mahasiswi D3 Akuntansi 2020 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Auditor memberikan bukti atas laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan mengumpulkan bukti audit sebagai dasar untuk menyampaikan opini audit. Meskipun catatan akuntansi telah menyediakan bukti audit yang kiranya cukup untuk mendukung suatu pendapat auditor. Tetapi, catatan itu bukanlah satu-satunya yang menjadi bukti audit yang telah dikumpulkan oleh auditor. Sebab, auditor juga mengumpulkan berbagai bukti audit dengan dilakukannya pengamatan langsung terhadap penghitungan fisik persediaan, mengajukan permintaan keterangan, dan kemudian auditor mendapatkan bukti dari berbagai sumber di luar perusahaan klien.

Bukti audit itu sendiri adalah segala informasi yang berupa angka-angka atau informasi lain yang tersaji pada laporan keuangan dan dapat digunakan oleh auditor sebagai pedoman yang baik dalam menyatakan suatu opini audit.

Salah satu tipe bukti audit adalah data akuntansi. Jenis informasi tambahan tentang bukti audit mencakup semua dokumen seperti cek, faktur, kontrak, risalah, dan konfirmasi.

Dalam bukti tipe akuntansi terbagi dalam dua bagian yaitu:

1.     Pengendalian intern

Pengendalian intern yang telah dibentuk dalam setiap kegiatan yang diadakan di perusahaan dapat digunakan untuk mengecek ketelitian dan keandalan dalam data akuntansi. Kalaupun terjadi kesalahan, maka akan segera dan secara otomatis dapat diketahui dari adanya proses pengecekan silang (cross check) dan cara-cara lain yaitu pembuktian (proof) yang dibentuk didalamnya.

2.     Catatan Akuntansi sebagai Bukti

Merupakan bukti audit bagi auditor yang berkaitan dan berhubungan dengan pengolahan transaksi keuangan yang telah dilakukan oleh klien. Keandalan catatan akuntansi sebagai bukti audit tergantung pada pengendalian internal yang digunakan untuk memelihara catatan akuntansi.

            Dalam bukti audit tipe informasi penguat terbagi menjadi beberapa bagian:

1.        Bukti Fisik

Merupakan bukti audit yang didapatkan secara inspeksi dan juga perhitungan aktiva berwujud. Bukti semacam itu biasanya dikumpulkan oleh auditor ketika memeriksa persediaan atau kas di tangan. Bukti Dokumenter

Jenis bukti ini biasanya berwujud kertas dengan huruf, angka dan juga simbol lainnya. Berdasar sumbernya, bukti dokumenter dibagi menjadi tiga golongan:

a.      Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar yang bebas dikirimkan langsung kepada auditor

b.     Bukti dokumenter yang dibuat pihak luar yang bebas yang disimpan dalam arsip klien

c.      Bukti dokumenter yang dibuat dan disimpan dalam organisasi klien

2.        Perhitungan

Perhitungan yang dilakukan oleh auditor sendiri dan kemudian membuktikan keakuratan perhitungan catatan pelanggan termasuk pengujian dengan karakteristik kuantitatif. Salah satu contoh dari tipe bukti ini adalah footing (pembuktian ketelitian penjumlahan vertikal)

3.        Bukti Lisan

Saat mengumpulkan bukti audit, auditor banyak meminta keterangan secara lisan. Permintaan keterangan secara lisan atau langsung oleh auditor kepada karyawan kiennya tersebut akan menghasilkan informasi tertulis ataupun lisan. Pernyataan ini mencakup masalah yang sangat luas seperti kebijakan akuntansi, letak catatan dan dokumen, alasan penggunaan prinsip akuntansi yang tidak semestinya ada di Indonesia, jadi kemungkinan akan ada pengumpulan piutang usaha yang sudah lama tidak tertagih, dan kemudian juga akan ada utang berbayar.

4.        Perbandingan dan Ratio

Untuk menentukan transaksi mana yang perlu dipisahkan untuk pemeriksaan lebih lanjut, auditor melakukan analisis dengan membandingkan setiap aset, kewajiban, pendapatan, dan beban dengan saldo tahun sebelumnya. Jika ada perubahan yang bersifat luar biasa, akan diadakan penyelidikan sampai suditor menemukan alasan yang masuk akal mengenai penyebabnya.

5.        Bukti dari Spesialis

Spesialis adalah perseorangan ataupun perusahaan dengan keahlian, ketrampilan dan juga pengetahuan khususnya di bidang selain akuntansi dan audit. Contohnya adalah seperti pengacara, insinyur sipil, geologist. Contoh jenis masalah yang menurut auditor memerlukan pekerjaan teknis meliputi:

a.      Penilaian

b.     Penentuan karateristik fisik yang berhubungan dengan kuantitas yang tersedia atau kondisi

c.      Penentuan nilai yang diperoleh dengan menggunakan teknik atau metode khusus

d.     Penafsiran persyaratan teknis, peraturan atau persetujuan

Bukti audit yang mendukung laporan keuangan itu sendiri terdiri dari (1) data akuntansi yang mendasari, dan (2) informasi penguat yang tersedia bagi auditor. Auditor diharuskan mendesain suatu prosedur audit untuk mendapatkan bukti penguat guna menunjang data akuntansi yang mendasari tersebut.

Diubah oleh bungapermata13 31-10-2021 18:41
0
229
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan