littleforest25Avatar border
TS
littleforest25
Mengenal Ingatan Palsu Yang Sering Dialami Oleh Setiap Orang
False Memory atau Ingatan Palsu



Apa itu ingatan palsu?

ingatan palsu adalah ingatan yang tercipta sebagian atau seluruhnya yang terasa begitu nyata bagi kita dan menganggapnya itu benar-benar terjadi padahal tidak.


Contoh ingatan palsu yang sering dialami setiap orang adalah ketika kita benar-bener yakin sudah mengunci pintu dengan rapat tapi setelah kita menceknya kembali ternyata kita bahkan tidak menutupnya.

Contoh false Memory lainnya adalah ketika kita berpikir tentang kapan pertama kali kita dihukum oleh orang tua kita. misalnya kita percaya bahwa pada usia 11 tahun adalah kali pertama ketika kita dihukum oleh ibu hanya karena lupa mencuci piring padahal Ibu justru mengatakan sebaliknya bahwa dia tidak memarahimu karena lupa mencuci piring tetapi karena kamu bandel dan kejadiannya itu bukan saat kamu berumur 11 tahun.


False Memory bukanlah hal yang berbahaya mengingat semua orang pernah mengalami false memory, karena false Memory adalah rentetan ingatan yang terbentuk tidak didasari dengan kejadian nyata.


walau demikian, False memory ini bisa memberikan dampak yang besar apabila berbicara tentang saksi dalam persidangan. sebab False memory ini bisa mempengaruhi penilaian/kesaksian seseorang yang tadinya harusnya objektif malah menjadi subjektif.


lalu, bagaimana False Memory ini bisa terbentuk ?

Ada beberapa alasan kenapa false Memory ini bisa hadir :

1. Sugesti

seseorang bisa menciptkan memory palsu ketika seseorang memberikan sugesti melalui beberapa pertanyaan.
Misalnya, ketika kamu menjadi saksi atau korban penjabretan ketika ditanya apakah si pelaku berjaket kulit berwarna hitam? Kamu langsung setuju dan mengiyakan. padahal mungkin kamu tidak mengingat jelas detail baju si pelaku atau tidak memerhatikan sama sekali. Hanya karena diberika pertanyaan berupa Sugesti dan film-film menggambarkan penjahat dengan jaket kulit warna hitam anda jadi berkesimpulan demikian padahal itu hanya false Memory.

2. Misinformasi

Sangat mungkin seseorang meyakini informasi yang salah atau kurang tepat tentang sebuah kejadian. Misinformasi ini membuat Anda yakin bahwa itu benar-benar terjadi meskipun sebenarnya tidak. Bahkan, ada kemungkinan ingatan yang baru bercampur dengan faktanya.

3. misatribusi

Memori bisa berisi beberapa elemen dari kejadian berbeda menjadi satu. Apabila sedang berupaya mengingat kejadian tertentu, terkadang alur waktunya berantakan atau tercampur dengan berbagai kejadian lain. Ini juga rentan mengakibatkan terciptanya false memory.

4. Emosi

Emosi yang melekat pada kejadian tertentu bisa berdampak signifikan pada bagaimana dan apa yang disimpan dalam ingatan. Menurut penelitian, emosi yang diberi label negatif cenderung berakhir menjadi memori yang semu, bukannya positif atau netral.


Ingatan semu atau false memory adalah kumpulan hal yang terasa nyata di pikiran, padahal sebagian hingga seluruhnya adalah buatan. Menariknya, orang yang mengalami ingatan semu ini bisa merasa benar-benar yakin. Secara umum, fenomena ini tidaklah terlalu berpengaruh dalam kehidupan.

Meski demikian, situasi bisa menjadi lebih rumit apabila ingatan yang tidak benar-benar terjadi ini menyangkut orang lain. Contohnya ketika dalam persidangan, saksi atau korban meyakini insiden tertentu meski itu ternyata merupakan ingatan semu.



False memory yang sengaja dibuat

Ingatan semu sangat mungkin tercipta tanpa disengaja. Di sisi lain, ada pula yang memang sengaja mengubah memori yang ada. Contohnya dalam teknik psikoterapi seperti hipnosis dan meditasi yang digunakan untuk melupakan kejadian traumatis.Artinya, sedang dilakukan false memory syndrome yaitu menciptakan fakta seputar memori yang tidak benar-benar terjadi. Hingga kini, praktik mengubah ingatan ini masih menuai perdebatan.Lebih jauh lagi, ada kelompok orang yang rentan mengalami ingatan semu. Mereka adalah:

Saksi mata

Tentunya saksi mata memegang peran krusial terkait insiden atau kecelakaan yang dilihatnya dengan mata kepala sendiri. Pihak terkait memerlukan kesaksiannya demi keutuhan proses investigasi. Di sinilah ingatan dipertaruhkan.Sayangnya, seorang saksi mata bisa saja memiliki celah dalam ingatan mereka. Konsekuensinya, apa yang sebenarnya salah atau tidak terjadi bisa dianggap sebagai fakta.

Trauma

Penelitian menyebutkan bahwa orang yang memiliki pengalaman traumatis, depresi, atau stres lebih rentan mengalami false memory. Kejadian negatif ini lebih rentan menciptakan ingatan yang semu ketimbang positif atau netral.

Obsessive-compulsive disorder

Individu yang memiliki obsessive-compulsive disorder atau OCD juga bisa memiliki defisit memori. Tak hanya itu, kepercayaan dirinya mengingat suatu kejadian pun rendah.Itulah mengapa, muncul kecenderungan untuk menciptakan ingatan semu karena tidak ada kepercayaan diri pada ingatan yang dimilikinya sendiri. Akibatnya, bisa tercipta perilaku yang berulang berhubungan dengan gangguan perilaku ini.

Penuaan

Orang berusia lanjut rentan mengalami pikun? Ini merupakan dampak dari penurunan fungsi kognitif. Ketika bertambah usia, detail tentang ingatan bisa berkurang. Makna besarnya masih diingat, namun detailnya perlahan menghilang. Ini adalah situasi yang juga berperan dalam terciptanya ingatan semu.


Bagaimana menyikapi false memory

Jangan salah, false memory adalah hal yang terasa begitu nyata bahkan melibatkan emosi intens. Orang yang memilikinya bisa saja teguh pada pendiriannya bahwa suatu hal benar-benar terjadi. Ada kepercayaan diri bahwa hal itu benar-benar terjadi.Namun tetap saja, seteguh apapun seseorang meyakini ingatan semu dalam pikirannya, bukan berarti itu benar-benar terjadi.Begitu pula dengan adanya ingatan semu bukan berarti daya ingat seseorang bermasalah atau menderita penyakit ingatan seperti demensia atau Alzheimer. Adanya ingatan semua adalah keniscayaan sebagai seorang manusia biasa.Lebih jauh lagi, ini bukanlah hal langka. Hampir setiap orang memilikinya dengan bentuk berbeda. Bisa berupa hal sederhana seperti yakin sudah mengisi daya ponsel sebelum tidur, hingga yang signifikan seperti kesaksian dalam sebuah kasus.

Namun, kabar baiknya sebagian besar ingatan semu ini tidaklah berbahaya. Bahkan, bisa saja mengundang gelak tawa ketika bersisian dengan cerita dari pihak orang lain.

sumber : False Memory: What You Need to Know - Healthline
Diubah oleh littleforest25 30-10-2021 13:25
five.5Avatar border
koi7Avatar border
cheria021Avatar border
cheria021 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3.1K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan