Kaskus

News

RizadiktaAvatar border
TS
Rizadikta
PENERAPAN TUJUAN UMUM AUDIT DALAM LAPORAN KEUANGAN BAGI AUDITOR
Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru
E-mail : sridewi@unissula.co.id 
Nama : Riza Dikta Khoirina
D3 Akuntansi FE Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Audit adalah proses sistematis untuk menghimpun serta mengevaluasi bukti – bukti secara objektif mengenai asersi – asersi tentang berbagai hal tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi – asersi dengan kriteria yang sudah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pengguna yang berkepentingan (A Statement of Basic Auditing Concepts/ ASOBAC). Secara umum, Auditmerupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis serta sistematis oleh pihak yang melakukan, bersifat independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen perusahaan dengan disertai catatan – catatan pembukuan dan bukti – bukti pendukungnya dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan tersebut.

Dalam suatu perusahaan pasti terdapat seorang manajemen perusahaan dan pemegang saham. Agar di dalam perusahaan tidak terjadi ketidakseimbangan informasi laporan keuangan antara manajemen perusahaan dan pemegang saham perlu adanya audit. Tujuan umum dilakukannya audit yaitu untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Perkembangan sebuah perusahaan dapat dinilai dari laporan keuangan perusahaan yang dimiliki. Oleh karena itu, baik pihak manajemen maupun pemegang saham membutuhkan adanya seseorang yang mampu melakukan pemeriksaan secara objektif terhadap laporan keuangan, agar dapat memberikan keyakinan kepada investor dan kreditur bahwa laporan keuangan yang telah disajikan manajemen perusahaan dapat dipercaya. Auditor mempunyai peranan penting dalam melakukan audit atas laporan keuangan dalam suatu perusahaan.

Auditor bertanggungjawab atas tingkat kewajaran dan keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga pihak internal dan eksternal memperoleh informasi laporan keuangan yang bebas dari kesalahan saji material dan dapat dipercaya kebenarannya sesuai dengan tujuan umum audit. Laporan keuangan perusahaan merupkan alat pertanggungjawaban manajemen perusahaan tentang kinerjanya dalam menjalankan bisnis perusahaan yang sedang dikelola. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan. Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan harus dapat meyakinkan pihak – pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan tersebut. Untuk meningkatkan kepercayaan pengguna laporan audit, maka auditor harus bekerja dengan profesional, sehingga laporan keuangan yang sudah diaudit hasilnya dapat lebih dipercaya dan menghasilkan audit yang berkualitas. Kualitas audit sangat penting bagi perusahaan karena semakin tinggi kualitas audit, maka akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak-pihak pemakai laporan, baik kreditur, pemegang saham, pemerintah atau pihak ketiga lainnya yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut. Seorang auditor harus berpedoman pada standar audit yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) untuk mencapai tujuan didalam auditing.

Dalam tujuan umum audit, kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan asersi manajemen. Asersi merupakan suatu pernyataan manajemen yang dibuat secara keseluruhan yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan oleh pihak yang bertanggungjawab atas pernyataan tersebut. Dalam mengaudit laporan keuangan, terdapat asersi manajemen meliputi :

1.     Keberadaan atau keterjadian

Asersi tentang keberadaan atau keterjadian berhubungan dengan aktiva dan kewajiban entitas, dan transaksi pendapatan dan biaya terjadi dalam periode tertentu.

2.     Kelengkapan

Asersi kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun rekening yang seharusnya telah disajikan dalam laporan keuangan.

3.     Hak dan kewajiban

Asersi hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak entitas dan utang merupakan kewajuban perusahaan pada tanggal tertentu.

4.     Penilaian atau pengalokasian

Asersi penilaian atau pengalokasian berhubungan dengan apakah komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan biaya sudah disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang seharusnya.

5.     Penyajian dan pengungkapan

Asersi penyajian dan pengungkapan berhubungan dengan apakah komponen tertentu laporan keuangan sudah digolongkan, digambarkan, dan diungkapkan dengan semestinya.

Auditor memberikan jasa auditnya dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan yang merupakan asersi manajemen untuk dicocokkan dengan kriteria – kriteria yang sudah ditentukan. Untuk mencapai suatu tujuan perusahaan, auditor perlu menghimpun bukti – bukti audit yang cukup, dan auditor perlu mengidentifikasi bukti yang dihimpun telah sesuai dengan asersi manajemen. Penyampaian hasil audit mencerminkan tingkat kesesuaian antara asersi – asersi dengan kriteria yang telah ditentukan. Penyampaian hasil audit ini dapat mempengaruhi kredibilitas asersi – asersi yang telah dibuat, baik dapat memperkuat ataupun memperlemah. Dalam audit laporan keuangan, audit juga dapat memperlemah atau memperkuat kredibilitas atau kepercayaan pemakai laporan keuangan terhadap laporan keuangan yang telah disajikan manajemen perusahaan.

Referensi




Diubah oleh Rizadikta 28-10-2021 09:41
0
408
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan