Menyambut Halloween makin banyak film horor yang beredar di pasaran. Bagi penikmat film horor hal ini tentu menjadi hal yang membahagiakan. Pasalnya akan ada banyak pilihan film yang bisa mereka nikmati. Enggak cuma itu aja nih, ahli terapi sebut jika film horor bisa membantu kesehatan mentalmu loh. Kok bisa? Yuk simak penjelasan singkatnya.

Awalnya menonton film hanyalah dianggap sebagai aktivitas pasif biasa. Namun anggapan itu bergeser, kritikus dan akademisi memperhatikan fakta bahwa penonton yang menonton film malah bertindak sebagai reseptor aktif terhadap materi yang disajikan kepada mereka. Maka tak dapat dipungkiri jika ada keterlibatan antara materi yang lebih gelap yang pada penonton yang menikmatinya.

Menurut Kurt Oaklee , MA, MFT, pendiri Oaklee Psikoterapi di San Francisco, California, pengalaman pengganti penonton dengan film horor mirip dengan praktik terapi pemaparan, di mana pasien dihadapkan dengan stresor dalam lingkungan yang kemudian pasien 'dipaksa' untuk mengendalikan ketakutannya.

Tertarik akan potensi film horor, pembuat film Jonathan Barkan mulai mengeksplorasi keterlibatan genre dengan kesehatan mental dalam film dokumenter yang akan datang tentang subjek, yang berjudul Kesehatan Mental dan Horor.

Barkan mengatakan bahwa dia mengenali kelenturan katarsis genre ini sejak awal saat berurusan dengan tragedi kehidupan nyata dari perjuangan saudara perempuannya dengan kanker.

Didorong oleh kemampuan genre untuk memunculkan empati dan menghadapi monster yang tak terlukiskan dalam kehidupan kita sehari-hari, eksplorasi Barkan tentang bagaimana orang lain menggunakan horor untuk menyembuhkan dan tumbuh. Sayangnya hingga kini film-film ini yang sering diabaikan karena dinilai tak memberi pesan hidup.

Menurut Business Insider, pada Mei 2020, di masa puncak pandemi COVID-19, penjualan film horor di aplikasi film digital Movies Anywhere naik 194 persen dari Mei sebelumnya. Pada saat dunia menghadapi kengeriannya sendiri, penonton masih mencari materi genre untuk melarikan diri. Terlepas dari krisis global, Oaklee percaya bahwa konsumsi akan film horor ini masuk akal.

Faktanya, Oaklee menunjuk pada sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal NeuroImage, dijelaskan bahwa film menakutkan memang dapat memicu sirkuit ketakutan tubuh kita, menghasilkan respons "lawan atau lari" seperti halnya peristiwa menakutkan dalam kehidupan nyata. Karena itu, Oaklee mencatat bahwa film horor dapat berdampak negatif pada beberapa orang, terutama mereka yang lebih sensitif terhadap kecemasan, karena apa yang mereka tonton di layar dapat meningkatkan perasaan stres dan panik.

Tetapi bagi yang lain, dia mengatakan pelepasan ketegangan merupakan bagian inti dari pengalaman menonton film horor. Hal inilah yang dapat membantu menghilangkan stres dari kehidupan sehari-hari mereka dan membuat merasa lebih kuat dan tangguh.