peteradisAvatar border
TS
peteradis
Kisah El Equipo Fantasma Timnas Hantu Argentina di Piala Dunia 1974
Setiap tim yang tampil di suatu pertandingan sepak bola tentu ingin meraih hasil terbaik, entah itu berupa hasil seri atau bahkan kemenangan. Guna mewujudkan target yang ditetapkan, setiap tim tentu akan merancang strategi terbaik yang digunakan sebelum dan selama pertandingan. Di thread ini, ane akan coba mengulas salah satu strategi yang mungkin bisa dianggap unik yang digunakan oleh timnas Argentina pada salah satu pertandingan kualifikasi Piala Dunia 1974. Selamat menyimak gan, sis.

Timnas Argentina yang sebelumnya gagal lolos ke Piala Dunia 1970, kali ini mencanangkan target harus lolos ke Piala Dunia 1974 yang digelar di Jerman Barat. Target tersebut wajib terpenuhi supaya status Argentina sebagai tuan rumah Piala Dunia 1978 tidak dicabut. Posisi Argentina sebagai tuan rumah Piala Dunia 1978 berpotensi digantikan Brazil apabila gagal lolos ke Piala Dunia 1974.

Pada kualifikasi Piala Dunia 1974 zona CONMEBOL, Argentina berada di grup 2 bersama Paraguay dan Bolivia. Kala itu, hanya juara grup yang berhak lolos ke putaran final Piala Dunia 1974. Argentina berhasil menang 4-0 saat menjamu Bolivia di laga pertama. Di laga kedua, Argentina bermain imbang 1-1 di kandang Paraguay. Argentina masih memimpin klasemen berkat keunggulan selisih gol atas Paraguay.

Guna mempermulus langkah lolos ke Piala Dunia 1974, maka Argentina harus mampu menang atas tuan rumah Bolivia di pertandingan ketiga. Pertandingan tersebut digelar di Estadio Hernando Siles, La Paz yang berada di ketinggian lebih dari 3.600 mdpl. Tingginya letak stadion membuat oksigen yang tersedia di lokasi pertandingan tentu lebih tipis dan hal itu bisa menjadi ancaman bagi target Argentina di bawah asuhan Enrique Omar Sivori.

AFA (Asosiasi Sepak Bola Argentina) akhirnya terpikir sebuah strategi yang diyakini membantu tim mengatasi misi sulit di kandang Bolivia. Sebuah strategi yang nantinya memunculkan julukan timnas hantu (el equipo fantasma) Argentina. Kenapa julukan timnas hantu Argentina tersebut muncul ? Apakah karena tim tersebut memanfaatkan bantuan makhluk tak kasat mata guna mencapai target mereka ? Simak saja kelanjutan kisahnya sampai akhir.


Foto Timnas Argentina dalam balutan kostum menyerupai hantu

AFA menciptakan sebuah skenario sebagai bagian dari persiapan menghadapi Bolivia. Skenario tersebut adalah membagi tim menjadi dua yaitu tim utama dan tim kedua. Tim utama yang dipimpin langsung oleh Omar Sivori akan menjalani pelatihan di Spanyol. Sementara itu, tim kedua yang dihuni banyak pemain muda serta dipimpin oleh asisten pelatih Miguel Ignomiriello dikirim ke dua kota, Tilcara (ketinggian 2.500 mdpl) dan La Quiaca (ketinggian 3.442 mdpl), di provinsi Jujuy.

Hampir semua pemain yang berada di tim kedua merupakan pemain-pemain muda yang tidak terkenal. Salah satu diantaranya ialah Mario Kempes yang kala itu masih berusia 19 tahun dan belum pernah dipanggil timnas.

Tim kedua tersebut berlatih selama 90 hari di daerah ketinggian. Mereka menginap di Tilcara dan setiap hari menempuh perjalanan pulang pergi ke La Quiaca untuk beradaptasi dengan ketinggian. AFA meminta mereka bermain sesering mungkin.

AFA mengirim dua dokter spesialis untuk mendampingi tim yaitu Dr. Horacio Escudero dan Dr. Horacio Leveroni. Itulah kali pertama timnas Argentina menyertakan dokter merangkap psikolog untuk mendampingi para pemain.

Tampaknya keberadaan tim kedua tersebut sempat sedikit terendus oleh pers, namun pers kesulitan mendapatkan informasi detail tentang tim tersebut dari federasi. Karena keberadaannya yang tak dapat dipastikan, maka seorang jurnalis kemudian memunculkan julukan La Seleccion Fantasma atau El Equipo Fantasma atau Timnas Hantu.

Karena keberadaannya yang misterius serta tak dapat dipastikan oleh pihak luar, tampaknya di kemudian hari membuat AFA sedikit melupakan tim tersebut. Mario Kempes menyebutkan bahwa mereka mengalami masa-masa yang berat selama menjalani pelatihan. Tim tersebut ditempatkan di hotel yang kumuh serta tidak mendapatkan makanan yang cukup.

Mario Kempes juga menuturkan, “tadinya kami cuma punya agenda dua laga uji coba. Tapi kami akhirnya memainkan 6-7 pertandingan supaya kami mendapatkan uang. Dari situ kami bisa membeli makanan di supermarket, dan kami harus memasak sendiri.”

Akibat beratnya kondisi yang harus dialami oleh tim, beberapa pemain sempat merasa tidak tahan dan ingin pulang. Tim hantu tersebut akhirnya menghabiskan dua minggu terakhirnya di La Paz. Beberapa hari sebelum pertandingan, tim utama akhirnya menyusul mereka ke Hotel Copacabana.

Sebagai persiapan akhir jelang melawan Bolivia, setelah berdiskusi dengan Ignomiriello, Sivori akhirnya memutuskan menurunkan lima pemain dari tim kedua sebagai starter yaitu Ruben Glaria, Ruben Galvan, Aldo Poy, Oscar Fornari, dan Mario Kempes. Sementara Ricardo Bochini dan Marcelo Trobbiani masuk sebagai pengganti.


Starting line-up timnas Argentina kala menghadapi Bolivia pada Kualifikasi
Piala Dunia 1974 di La Paz

Argentina mampu bermain dengan penuh semangat di hadapan sekitar 30 ribu penonton di La Paz. Gol Oscar Fornari di menit ke-18 membuat Argentina membawa pulang kemenangan 1-0 di laga yang dipimpin wasit Arnaldo Coelho asal Brazil.


Oscar Fornari, sang pencetak gol kemenangan atas Bolivia bersama kliping artikel
yang menampilkan foto dirinya saat membela timnas Argentina. Fornari meninggal
dunia pada 28 Oktober 2019 di usia 69 tahun

Mengenai golnya, Fornari menuturkan, “kenangan yang tak terlupakan. Ribuan kali kami membahas gol itu. Aku luput dari kawalan, dan aku berjaga-jaga di posisi itu. (Ruben) Ayala menahan bola, itu membuatku tertahan di tengah. Ketika tendangannya mengenai tiang, aku menyongsong dan melompat. Kiper jungkir balik. Kenikmatan yang luar biasa.”

Kisah timnas hantu Argentina menjadi inspirasi bagi Daniel Passarella bertahun-tahun kemudian saat dia melatih timnas. Pada April 1997, Passarella membawa sejumlah pemain muda melakukan persiapan selama dua minggu di Tilcara sebagai persiapan menghadapi Bolivia di La Paz di kualifikasi Piala Dunia 1998. Sayangnya, Argentina harus mengakui keunggulan Bolivia 2-1.

Itulah kisah El Equipo Fantasma atau timnas hantu Argentina di Piala Dunia 1974. Semoga bermanfaat.


Spoiler for Referensi:


Spoiler for Sumber Foto:

Diubah oleh peteradis 25-10-2021 01:16
0
270
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan