Kaskus

News

Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Pertumbuhan Ekonomi China Melambat akibat Utang hingga Pandemi Covid-19
Pertumbuhan Ekonomi China Melambat akibat Utang hingga Pandemi Covid-19

BEIJING, KOMPAS.com - Ekonomi China tumbuh hanya di bawah 5 persen pada kuartal ketiga tahun ini. Angka tersebut mewakili perlambatan pemulihan ekonomi China dari pandemi virus corona, sementara pertumbuhan pada kuartal pertama dan kedua lebih tinggi. Pertumbuhan PDB China untuk kuartal pertama tahun ini tercatat mencapai rekor 18,3 persen. Angka ini turun menjadi tinggal 7,9 persen untuk kuartal kedua dan sekarang merosot ke kisaran 4,9 persen untuk kuartal ketiga. Seorang juru bicara Biro Statistik Nasional (NBS) yang menerbitkan data, mengatakan pelemahan ini terkait pada "ketidakpastian lingkungan internasional yang saat ini meningkat, dan pemulihan ekonomi domestik yang masih tidak stabil dan tidak merata."

Negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia ini berjuang menghadapi kekurangan energi dan perlambatan di pasar real estate, serta diperburuk oleh utang besar perusahaan raksasa properti Evergrande.

Mengapa pertumbuhan ekonomi China melambat? Rebound China berusaha membuat ekonominya lebih berkelanjutan, dengan fokus yang lebih besar pada konsumsi domestik daripada ekspor, dan dengan pengetatan risiko keuangan. Beiijing juga membatasi penggunaan energi, memaksa beberapa pabrik untuk menghentikan produksi pada bulan September untuk menghindari kelebihan penggunaan energi.

Apa konsekuensinya bagi dunia? Efeknya bagai riak gelombang ke seluruh dunia "bisa menjadi signifikan" karena melemahnya permintaan China untuk bahan baku, kata perusahaan investasi Fidelity International dalam sebuah laporan. "Bahkan pasar di negara maju, termasuk AS, tidak akan kebal terhadap pengetatan signifikan dalam kondisi keuangan global sebagai akibat dari goncangan pertumbuhan negatif China yang disertai dengan tekanan keuangan," tambahnya.


Perlambatan di bidang manufaktur menyebabkan beberapa barang mungkin tidak dikirimkan tepat waktu, meningkatkan kemungkinan kekurangan barang-barang konsumen utama menjelang musim belanja Natal.

Saat ada harapan bahwa China dapat melonggarkan pembatasan pinjaman untuk mengucurkan lebih banyak uang tunai ke dalam perekonomian, Louis Kuijs dari Oxford Economics memperingatkan bahwa "pertumbuhan ekonomi akan melambat lebih lanjut."


https://www.kompas.com/global/read/2...ndemi-covid-19
kampret.strezAvatar border
jazzcousticAvatar border
jazzcoustic dan kampret.strez memberi reputasi
2
585
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan