

TS
wahyufs996
Kamu Seorang Apoteker? Ketahui Faktur Pembelian Obat yang benar

Kamu pasti pernah dong membeli obat-obatan di apotek. Biasanya, setelah selesai membeli obat, kamu akan mendapat suatu kertas faktur yang berisikan barang belanjaan kamu, faktur tersebut disebut sebagai faktur penjualan obat. Lalu sebenarnya apa pengertian, fungsi dan contoh faktur penjualan obat yang perlu kamu tahu?
Apa Itu Faktur Penjualan Obat?
Faktur penjualan obat adalah sebuah cek tagihan yang menjadi sebuah bukti tertulis dari pelayan farmasi tentang daftar obat yang dibeli. Daftar tersebut berisikan nama barang yang kamu beli, jumlah barang tersebut, hingga harga yang akan kamu bayar.
Lalu, apa perbedaan yang mendasar dari sebuah faktur penjualan dan faktur pembelian? Jika barang yang kamu beli masih dalam kredit atau cicil, kamu akan mendapat faktur pembelian. Namun, Jika kamu membeli barang dengan full harga atau langsung lunas, kamu akan mendapat faktu penjualan.
Seiring dengan perkembangan jaman menjadi lebih praktif, banyak apotek yang sudah beralih dari faktu penjualan kertas menjadi bentuk elektronik atau digital. Hal ini juga berhubungan dengan kampanye besar-besaran tentang pengurangan sampah kertas.
Dengan menggunakan faktur penjualan obat yang ada secara digital, pencetakan lembar kertas pun sudah bisa tertekan dengan baik. Pastinya, walaupun faktur sudah banyak berubah menjadi digital, faktur tersebut harus sudah terukti ke-sah-annya.
Fungsi Faktur Penjualan Obat
Terdapat beberapa fungsi utama yang terkandung dalam sebuah faktur penjualan, yaitu:
Sebagai Informasi atau bukti dari obat yang sudah terbeli oleh masyarakat dan sebagai bukti pendataan untuk apotek sendiri bahwa suatu obat sudah terbeli secara sah.
Sebagai bukti tagihan yang apotek terapkan untuk suatu obat yang akan pelanggan beli. Tentu saja ini akan menjadi bukti nyata jika ada sesuatu barang yang tercantum tidak sesuai pesanan.
Sebagai rujukan untuk pembukuan keuangan apotek bahwa suatu barang sudah sah terjual.
Bisa juga digunakan sebagai rujukan untuk pembukuan informasi suatu obat bahwa jumlah obat tersebut berkurang dari stok.
Contoh Faktur Penjualan Obat
Berikut ini penulis akan memberikan salah satu contoh faktur penjualan obat yang apotek gunakan :
Contoh Faktur Penjualan Obat

Nah, bisa kita lihat pada contoh faktur penjualan obat yang tertera bahwa sebuah faktur penjualan obat selayaknya berisi alamat apotek (Nama apotek, surat izin apotek, nomor telepon dan email atau website yang apotek miliki), selanjutnya juga harus tertulis nama pelanggan, alamat dan nomor telepon aktif pembeli tersebut. Juga tak lupa terdapat nama kasir yang melakukan transaksi, tanggal pembelian, nomor faktur, dan metode pembayaran.
Sebuah faktur penjualan obat juga berisi nama barang yang terjual, kuantiti obat tersebut, Batch dan ED, nominal harga yang terbayar, apakah ada diskon atau tidak dan subtotal. Subtotal harga juga berisikan pajak dan diskon. Lalu pada bagian bawah faktur penjualan obat juga berisi catatan dan terakhir, tanda tangan penerima dan apotek yang bersangkutan.
Seperti itulah pengertian dan contoh faktur penjualan obat yang perlu kamu ketahui. Hakikatnya, setiap transaksi jual beli yang ada pasti memerlukan sebuah bukti atau faktur untuk keperluan pendataan. Tidak terkecuali sebuah apotek yang notabene menjual obat-obatan yang pasti memerlukan bukti data yang cukup pada setiap transaksi jual beli obat.
Tertarik untuk mengetahui informasi seputar apotek? Yuk, download software apotek terbaik di Indonesia, Vmedis juaranya! Semoga artikel ini dapat membantumu untuk semakin mengenal fungsi penting faktur penjualan obat ya!
Diubah oleh wahyufs996 23-10-2021 10:22
0
5K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan