TS
bruce12345
Ajar Aku Menghitung Hari-Hariku
Gambar
Halo Gansis apa kabar? semoga tetap sehat-sehat ya dan tetap dalam lindungan yang Maha Kuasa. Ok welcome to my thread
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana yang dalam terjemahan lain Ajari kami menghitung hari2 kami dan menyadari betapa sedikitnya hari2 itu.
Zabur 90:12
Penggalan kutipan diatas menjadi garis besar pergumulan ane 2 atau 3 bulan belakangan ini. Perasaan hampa karena banyak menghabiskan waktu dengan hal2 yang tidak memberi nilai tambah bagi hidup, target2 yang tidak tercapai bahkan tugas2 penting yang diabaikan, ya hidup seperti tidak menentu dan tak tahu arah yang dituju.
Berusaha untuk kembali produktif seperti sedia kala, eh seharian kemudian kembali kekubangan. Menonton video2 motifasi dari youtube dengan harapan besar dapat memberi kiat2 yang mana akan menolong ane memanejemen waktu dengan baik, eh ternyata tidak cukup menolong bahkan ane mencari nasehat dari beberapa senior itupun hanya angin lalu bahkan tidak berdampak apa2. So What? bahkan muncul pemikiran baru "apakah hidup hanya sekedar makan, minum dan mati? tentu tidak! Lalu apa yang harus kulakukan di masa2 kekalutan ini?
Hingga ane tiba pada kutipan diatas, yang begitu mencerahkan dan yang ane terjemahkan dengan pemahaman ane kata "hari-hari" ane terjemahin dengan hitungan waktu (24 jam).
Penggalan ayat ini maknanya begitu dalam jika kita mau merenungkannya hingga membuat kita tersadar bahwa penggunaan waktu kita seharusnya begitu bijak dan begitu teliti, karena keterbatasan waktu itu sendiri dan hidup kita, selain itu kita perlu menyadari bahwa perjalanan hidup kita di dunia ini jauh lebih pendek dari apa yang kita bayangkan.
Menyadari bahwa suatu hari nanti kita akan mempertanggung jawabkan waktu kita pada sang pencipta, seharusnya memberi kita dorongan dan motifasi dalam penggunaannya semaksimal mungkin. Untuk itulah dalam doa Nabi Musa yang ia minta kepada Allah bukan kekayaan, bukan pula kejayaan tapi kiranya ia diberikan hati yang bijaksana agar dengan demikian ia dapat menghitung dan mempergunakan hari2nya (waktu-waktunya) dengan bijaksana.
Gansis thread ini tidak ditulis oleh seorang yang sudah mengatur waktunya dengan bijaksana, ane juga sedang belajar dan terus belajar. Satu hal yang ane tahu bahwa dalam proses belajar itu "Aku (Allah) sekali-kali tidak akan pernah meninggalkan engkau" itu janji Allah kepada nabi-nabinya dan masih sangat relevan bagi kita hingga kini.
Penggalan ayat di atas kiranya tidak hanya menjadi doa Nabi Musa tetapi juga menjadi doa kita sekalian.
Ok sampai di sini threadnya dan sampai jumpa di thread2 selanjutnya.
Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar hehe.
Halo Gansis apa kabar? semoga tetap sehat-sehat ya dan tetap dalam lindungan yang Maha Kuasa. Ok welcome to my thread
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana yang dalam terjemahan lain Ajari kami menghitung hari2 kami dan menyadari betapa sedikitnya hari2 itu.
Zabur 90:12
Penggalan kutipan diatas menjadi garis besar pergumulan ane 2 atau 3 bulan belakangan ini. Perasaan hampa karena banyak menghabiskan waktu dengan hal2 yang tidak memberi nilai tambah bagi hidup, target2 yang tidak tercapai bahkan tugas2 penting yang diabaikan, ya hidup seperti tidak menentu dan tak tahu arah yang dituju.
Berusaha untuk kembali produktif seperti sedia kala, eh seharian kemudian kembali kekubangan. Menonton video2 motifasi dari youtube dengan harapan besar dapat memberi kiat2 yang mana akan menolong ane memanejemen waktu dengan baik, eh ternyata tidak cukup menolong bahkan ane mencari nasehat dari beberapa senior itupun hanya angin lalu bahkan tidak berdampak apa2. So What? bahkan muncul pemikiran baru "apakah hidup hanya sekedar makan, minum dan mati? tentu tidak! Lalu apa yang harus kulakukan di masa2 kekalutan ini?
Hingga ane tiba pada kutipan diatas, yang begitu mencerahkan dan yang ane terjemahkan dengan pemahaman ane kata "hari-hari" ane terjemahin dengan hitungan waktu (24 jam).
Penggalan ayat ini maknanya begitu dalam jika kita mau merenungkannya hingga membuat kita tersadar bahwa penggunaan waktu kita seharusnya begitu bijak dan begitu teliti, karena keterbatasan waktu itu sendiri dan hidup kita, selain itu kita perlu menyadari bahwa perjalanan hidup kita di dunia ini jauh lebih pendek dari apa yang kita bayangkan.
Menyadari bahwa suatu hari nanti kita akan mempertanggung jawabkan waktu kita pada sang pencipta, seharusnya memberi kita dorongan dan motifasi dalam penggunaannya semaksimal mungkin. Untuk itulah dalam doa Nabi Musa yang ia minta kepada Allah bukan kekayaan, bukan pula kejayaan tapi kiranya ia diberikan hati yang bijaksana agar dengan demikian ia dapat menghitung dan mempergunakan hari2nya (waktu-waktunya) dengan bijaksana.
Gansis thread ini tidak ditulis oleh seorang yang sudah mengatur waktunya dengan bijaksana, ane juga sedang belajar dan terus belajar. Satu hal yang ane tahu bahwa dalam proses belajar itu "Aku (Allah) sekali-kali tidak akan pernah meninggalkan engkau" itu janji Allah kepada nabi-nabinya dan masih sangat relevan bagi kita hingga kini.
Penggalan ayat di atas kiranya tidak hanya menjadi doa Nabi Musa tetapi juga menjadi doa kita sekalian.
Ok sampai di sini threadnya dan sampai jumpa di thread2 selanjutnya.
Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar hehe.
Diubah oleh bruce12345 21-10-2021 17:11
mamamuda869 dan kyt12345 memberi reputasi
2
2.3K
7
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan