- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Broken Home Tak Jadi Halangan Pemuda untuk Sukses


TS
newsmerahputih
Broken Home Tak Jadi Halangan Pemuda untuk Sukses

Merahputih.com - Maltin Junias tinggal bersama kakak perempuan dan neneknya sejak kecil. Kedua orang tuanya berpisah saat ia berusia satu tahun. Masa kecil Maltin semakin berat karena setelah berpisah, ayah dan ibunya masing-masing memiliki keluarga baru. Maltin dilepas begitu saja.
Ia sempat dirawat selama beberapa tahun oleh ayahnya. Namun, ketika duduk di bangku SMP sang ayah memutuskan untuk tidak lagi bertanggung jawab terhadap kehidupan Maltin. Tepatnya ketika ia kelas 2 SMP, biaya sekolah Maltin sudah tidak ditanggung oleh sang ayah yang lebih memilih untuk menyekolahkan kakak perempuan Maltin saja.
"Saya keselnya ketika kedua orang tua saya lebih dukung sekolahin kaka saya, selalu ada alasan ketika saya minta biaya untuk sekolah," kata Maltin.

Maltin makin bingung. Ia merasa tidak ada lagi yang sayang kepadanya. Namun, ia tak lantas menyerah dengan keadaan. Maltin tetap bertekad untuk membiayai sekolahnya dari hasil jerih payahnya sendiri. Akhirnya ia bekerja di toko baja agar bisa mendapatkan uang untuk keperluan sekolah.
Sekolah sambil bekerja nyatanya amat menyulitkan bagi Maltin. Ia sulit membagi waktu untuk belajar. Dan tentunya, hampir tidak memiliki waktu untuk istirahat. Akhirnya ia mencoba mendatangi ibunya agar bisa dibantu untuk membayar sekolah. Ibu Martin bersedia membantu keuangan sekolah Maltin, dengan satu syarat mau tinggal bersamanya. Namun, ayah Maltin tidak terima jika Maltin berada satu rumah dengan ibunya. Untuk mencegah hal tersebut, ayah Maltin memutuskan untuk terus membiayai seluruh keperluan sekolah Maltin.
Waktu terus berlalu, Maltin pun beranjak besar dan mulai dewasa. Saat duduk di bangku SMA, Maltin menyadari bahwa ia harus berjalan sendiri untuk menyambung hidupnya. Maltin kembali mencoba peruntungan dengan bekerja di bengkel mobil dekat rumahnya untuk membantu biaya sekolahnya dan keperluan sehari- hari.
Ketika SMA Maltin merupakan salah satu sosok yang sangat sosial. Namun, sepulang sekolah Maltin tidak bisa mengikuti gaya hidup teman-teman lainnya seperti nongkrong bersama. Martin harus merelakan kebersamaan itu, karena harus langsung bekerja di bengkel. Ia juga sudah banyak melewati acara-acara sekolah karena kesibukannya bekerja di bengkel.
Setelah lulus SMA Maltin mencoba untuk melamar sebagai sales mobil di Toyota. Namun ketika beberapa kali dia mendaftar selalu ditolak, karena alasan tidak mempunyai pengalaman kerja. Daripada menganggur, Maltin mencoba melamar sebagai sales apartemen di Agung Sedayu. Lamaran Maltin tidak langsung diterima sebagai sales apartemen.
Maltin tidak berhenti sampai di situ saja meskipun sudah ditolak oleh pengembang apartemen tersebut. Sampai-sampai, ia nekat mengirimkan email yang berisi tentang tekad dan keseriusannya bekerja sebagai sales apartemen.
"Kasih saya satu bulan, kalau saya tidak menjual apapun jangan kasih saya gaji atau apapun," ungkap Maltin menceritakan isi email tersebut. Alhasil, Maltin mendapatkan respon positif dari email tersebut. Ia diterima bekerja di sana.
Pada minggu kedua bekerja, Maltin berhasil menjual satu apartemen. Rizki Maltin makin bertambah karena pada minggu ketiga Maltin dihubungi Toyota untuk bergabung sebagai sales di perusahaan tersebut. Akhirnya Maltin bekerja di tempat yang dia impikan semasa SMA.
Mulai dari sini, perlahan nasib Martin berubah. Saat jadi sales Maltin mendapatkan penjualan secara rutin dan selalu memenuhi target yang membuat dia sempat menjadi top seles di kantor Toyota Gading Serpong. Meskipun sudah memiliki pencapaian ini, Maltin tidak pernah menaruh dendam kepada kedua orang tuanya yang kurang memberikannya perhatian.
"Untuk menerima semua, saya sangat menerima dan memaafkan, namun saya tidak bisa melupakannya, Sampai saya minta maaf ke ayah saya dan sampai peluk dia untuk pertama kalinya itu salah satu hal yang cukup berat buat saya," kata Maltin.
Dengan kondisi maltin yang lebih baik dari dulu ia merasa harus mengurus dan membalas semua apa yang diajarkan oleh ayahnya. Jadi sejak itu, Maltin sudah mulai berdamai dengan masa lalunya dan tinggal bersama ayahnya sampai sekarang.
Dari hasil bekerja menjadi sales selama empat tahun dimanfaatkan Maltin untuk membangun usaha Digital Agensi, trading saham dan Feliagift bersama dengan kekasihnya. Mengandalkan kenalan, kerabat Maltin, juga kekasihnya, membuat usaha Feliagift laku keras dan sempat membuat ribuan buket selama beberapa bulan. Maltin berhasil meraih kesuksesan sebagai pemuda broken home.
Sumber






side.id dan 2 lainnya memberi reputasi
3
474
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan