DENPASAR - Kegaduhan demi kegaduhan terjadi jelang Mahasabha PHDI. Kali ini dipicu pernyataan aktivis Hindu Ida Ayu Made Gayatri alias Dayu Gayatri di media sosial dan viral sejak beberapa hari terakhir.

Dayu Gayatri mengatakan, ada sejumlah organisasi Hindu radikal yang tumbuh dan berkembang di Bali saat ini.

Pernyataan tersebut terlontar dalam sebuah acara diskusi secara daring dan akhirnya viral.

Dalam keterangannya, Dayu Gayatri mengatakan, PHDI, Peradah, dan KMHDI serta organisasi lain adalah afiliasi dari Vishva Hindu Parishad yang berkedudukan di India.

“Vishva Hindu Parishad jika bapak ibu sekalian buka informasinya di google masuk kategori organisasi teroris.


Ia (Vishva Hindu Parishad) adalah bagian dari gerakan sayap kanan yang ada di India," tutur Dayu Gayatri dilansir dari Radarbali.id. Pernyataan tersebut sontak membuat organisasi Hindu di Bali meradang.

Menurut Ketua Presidium KMHDI I Putu Yoga Saputra, tuduhan yang dilayangkan kepada KMHDI bagian dari organisasi teroris dari kelompok dan negara manapun adalah tidak benar. Menurut Putu Yoga, sejak berdiri, KMHDI justru telah secara aktif melawan gerakan radikalisme dan terorisme.

“Kami berada dalam bendera melawan gerakan radikalisme dan terorisme yang mengancam Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Putu Yoga.

Atas tuduhan tersebut, KMHDI meminta Agar Gayatri untuk meminta maaf secara terbuka. Waktu yang diberikan adalah 2X24 jam. “Bila tidak, maka kami, KMHDI akan membawanya ke jalur hukum,” pungkasnya.

news