Hallo agan dam sista kembali lagi di segmen update yang akan menghilangkan kegabutan agan dan sista semuanya, seperti biasa kali ini ada berita terkait dunia militer. Kabar terbaru kali ini datang dari matra laut, seperti yang sudah diberitakan banyak media Indonesia sebelumnya, dikabarkan bahwa kapal frigate HMS Richmond milik Angkatan Laut Inggris (Royal Navy) telah menyambangi Pelabuhan Tanjung Priok pada hari Jumat (08/10/2021).

Mengutip laporan Kompas.com, selain untuk mempererat bubungan bilateral antara Indonesia-Inggris, kedatangan kapal ini juga dalam rangka memberikan santunan kepada keluarga korban KRI Nanggala-402. Selain itu awak kapal HMS Richmond dijadwalkan untuk melaksanakan olahraga militer dengan TNI Angkatan Laut serta bertemu mahasiswa Politeknis Maritim Negeri Semarang. Rencananya HMS Richmond akan berada di Jakarta selama 3 hari.

Menurut artikel Kompas.comsantunan kepada korban KRI Nanggala diberikan oleh Komunitas Kapal Selam Angkatan Laut Inggris, dana santunan tersebut dikumpulkan melalui badan amal yang bernama We Remember Submariners dan diserahkan melalui TNI AL di Jakarta International Container Terminal, Jumat (8/10/2021). Santunan yang diberikan sejumlah 53.000 poundsterling, di mana masing-masing keluarga korban KRI Nanggala akan mendapatkan 1.000 poundsterling.





Nah, mari sekilas mengenal HMS Richmond gan sist. Kapal ini masuk dalam jajaran Kelas Duke atau disebut juga sebagai Type 23 Class oleh Royal Navy, kapal yang bertandang ke Jakarta tersebut merupakan jenis kapal frigate yang punya kemampuananti submarine warfare (ASW) alias peperangan anti kapal selam. Kapal ini dibuat oleh galangan Swan Hunter di Wallsend. Kapal diluncurkan pada 6 April 1993 dan masuk kedinasan Royal Navy pada 22 Juni 1995 dan punya home base di Devonport, Plymouth.Kelas kapal ini dibangun sebanyak 16 unit, di mana tiga kapal dijual Chile sementara satu kapal lagi sudah pensiun. Dalam event pertahanan DSEI 2021 dikabarkan bahwa Inggris akan menjual dua kapal lagi dari Kelas Duke.

Mengutip Wikipedia HMS Richmond (F239) punya bobot 4.900 ton, sementara panjangnya 133 meter, lebar 16 meter serta draft 7.3 m. Kapal dibekali propulsi Combined diesel-electric and gas (CODLAG). Kapal mampu digeber sampai kecepatan maksimum 28 knots dan dapat menjelajah sejauh 14.000 km pada kecepatan ekonomis 15 knots.

Bekal persenjataan yang dibawa HMS Richmond antara lain: rudal hanud Sea Captor – 1 × 32-cell Sea Ceptor GWS 35 Vertical Launching System (VLS) canisters for 32 missiles, rudal anti kapal 2 × quad Harpoon launchers, 1 × BAE 4.5 inch Mk 8 naval gun, 2× meriam DS30M Mk2 kaliber 30 mm. Sementara untuk melakoni peran anti kapal selam ada 2 × tripletube 24 mm Sting Ray torpedo. Untuk helikopter yang dibawa guna mendukung misi tersebut adalah AW159 Wildcat.





Menurut laporan indomiliter.comHMS Richmond tergabung dalam Carrier Strike Group 21 (CSG-21) yang merupakan gugus tempur terbesar Inggris yang beberapa waktu lalu dikirim ke kawasan Indo-Pasifik. Dalam misi tersebut HMS Richmond bertugas mengawal kapal induk HMS Queen Elizabeth. Dalam gugus tempur tersebut HMS Richmond bertugas bersama HMS Kent yang juga berasal dari Kelas Duke.

Pada bulan Agustus lalu HMS Richmond dan HMS Kent berhasil mendeteksi keberadaan kapal selam nuklir China yang menguntit konvoi gugus tempur CSG-21. Kapal selam nuklir China yang dimaksud ada dua unit yang berasal dari Kelas Shang, di mana per unitnya diperkirakan berbobot 7.000 ton. Kapal selam nuklir China tersebut dikabarkan dipersenjatai torpedo dan rudal jelajah anti kapal. Kapal selam milik China iti dikabarkan bergerak dari Laut China Selatan menuju ke Pulau Guam di Samudera Pasifik.

Entah sebuah kebetulan atau memang sudah direncanakan, setelah PT PAL mendapat lisensi untuk membuat frigate Arrowhead 140 di dalam negeri, Inggris lalu mengutus salah satu kapal frigate-nya ke Jakarta. Selain kunjungan bilateral, bisa jadi Inggris juga sedang memperkenalkan kapal Kelas Duke kepada TNI AL. Pasalnya Inggris berencana menjual dua kapal dari kelas tersebut, sembari menunggu pengadaan frigate lainnya yang sedang dalam proses, ada kemungkinan Inggris akan menawarkan kapalnya kepada Indonesia.

Kilas balik saat penandatanganan kontrak lisensi pembuatan dua unit frigate Arrowhead 140 antara Babcock International dan PT PAL Indonesia, prosesi tersebut secara kebetulan juga dilangsungkan di salah satu frigate Type 23 Class, yakni HMS Argyll. Apakah ini sebuah pertanda ?

Demikian sedikit informasi yang bisa TS sampaiakan kali ini, semoga bisa bermanfaat. Sampai jumpa