- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Grindadrap. Tradisi Pembantaian Lumba-Lumba di Kepulauan Faroe yang Jadi Sorotan


TS
kurkurakura
Grindadrap. Tradisi Pembantaian Lumba-Lumba di Kepulauan Faroe yang Jadi Sorotan
Siapa di sini yang animal lovers? Kalo agan salah satunya, mungkin agan sista bakalan geram sama tradisi satu ini. Ya, ini lah tradisi Grindadrap asal kepulauan Faroe, Denmark, yang tengah jadi sorotan karena aksi pembantaiannya terhadap 1428 lumba-lumba bersisi putih pada tanggal 12 September 2021. Dan perlu dicatat, jumlah lumba-lumba sebanyak itu dibantai hanya dalam waktu satu hari.
Menurut Sea Shephers, kelompok internasional yang berfokus pada perlindungan satwa dan ekosistem laut, pembantaian di tahun ini kemungkinan adalah pembantaian terbesar sepanjang sejarah. Jauh lebih besar dibandingkan pembantaian di tahun 2020 yang hanya 35 ekor, dan 10 ekor di tahun 2019.

Perburuan dilakukan dengan menggiring para lumba-lumba agar berenang ke perairan dangkal, di mana setelah itu, barulah sekumpulan lumba-lumba ini ditombak dengan tombak khusus. Seketika air laut pun berubah jadi merah karena darah para lumba-lumba ini. Menurut kabar, daging lumba-lumba ini juga dibagaikan kepada masyarakat kepulauan Faroe untuk dikonsumsi.
Namun menurut Sjudaberg, warga yang tidak ikut berpartisipasi, perburuan yang dilakukan pada hari itu adalah sebuah kesalahan besar. Para pemburu pun awalnya tidak mengira bahwa akan banyak lumba-lumba yang tergiring ke daratan, tapi nyatanya juga dibantai semua. Jumlah ini pun menurutnya terlalu banyak untuk 53.000 penduduk di Kepulauan Faroe.
Meskipun terkesan sadis, tradisi ini ternyata sudah mendapatkan persetujuan dari otoritas setempat dan tidak melanggar hukum. Perburuan ini justru di atur di Kepulauan Faore dan bersifat non-komersial. Bahkan, perburuan ini seringkali terjadi secara spontan, saat para pemburu melihat sekawanan lumba-lumba, saat itu juga lah perburuan dilakukan.

Sebenarnya aktivis telah lama menyuarakan protesnya atas tradisi ini, tapi nyatanya tradisi ini tetap dilakukan, dengan dalih “tradisi”. Namun, kejadian pembantaian 1428 lumba-lumba ini ternyata juga menuai kritik dari penduduk setempat maupun pihak-pihak yang terlibat dalam praktik tersebut. Mereka berkata kalau ini tidak sesuai dengan bayangan mereka.

Sebelum kejadian ini pun, kritik atas perburuan ini ternyata juga pernah ditayangkan dalam film dokumenter berjudul “Seaspiracy” yang populer di Netflix. Silahkan, yang berminat nonton gan sis. Kalo ane kayaknya nggak tega

Itulah gan sis tradisi pembantaian yang lagi jadi sorotan. Meskipun ane nggak terjun ke dunia satwa, ane juga ngerasa sedih baca berita ini. Kalo menurut agan sista gimana? Boleh lah share opininya di kolom komentar




Sumber referensi: https://www.bbc.com/news/world-europe-58555694
Diubah oleh kurkurakura 08-10-2021 12:45






delfatesting260 dan 13 lainnya memberi reputasi
12
5.5K
54


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan