Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

amethystiaAvatar border
TS
amethystia
Kesalahan yang Tak Terhindarkan - Ch 3. kak Ana, Wanita yang menangis dihari itu
Setelah Rico pergi meninggalkan Ana sendiri. Tak lama muncul pesan masuk darinya yang berisi "tenangkan dirimu sebentar, aku sungguh tidak ada hubungan apapun lagi dengannya. Aku sudah tidak penasaran lagi dengannya. Kamu disana dulu bentar aku harus pergi mengurus sesuatu, nanti malam aku jemput kamu."

“Tidak perlu aku bisa pulang sendiri,” balas Ana singkat dan hanya dibaca saja oleh Rico.
Kala itu semua kenangan masa lalu teringat kembali oleh Ana. Bagaimana Rico memperlakukannya seperti ini terus-menerus. Berulang kali Rico bermain dibelakang Ana, dan berulang kalipun Ana memaafkan Rico.

Entah karena rasa cinta Ana yang terlalu besar terhadap Rico. Mungkin juga karena obsesi yang ada pada dirinya sendiri.  Obsesi Ana untuk menikah dengan orang yang telah merenggut segalanya dari hidupnya.

Ana terlalu takut membayangkan, seperti apa dia akan dipandang nanti oleh lelaki lain selain Rico. Dia takut bila lelaki lain tahu bahwa wanita yang dia nikahi nanti  sudah kehilangan semuanya. Bahkan diusia yang cukup muda kala itu.

***

Novan yang beranjak pergi dari kumpulan, mulai mencari Ana ke arah yang ditunjukan Izal tadi.
Sebenarnya dia sudah cukup kecewa dengan fakta bahwa Ana memiliki pacar. Tapi entah kenapa hal itu tidak menyurutkan niat Novan untuk menemui Ana. 

Dia ingin sekali akrab dengan Ana, setidaknya mungkin sebagai teman pikir Novan kala itu.
'Kardigan abu dan rambut coklat yang mana yah?' Novan mulai berguman sendiri sambil melihat sekeliling.

Tak perlu waktu lama dia sudah menemukan Ana tengah tertunduk lesu menatap tanah.
Melihat hal itu Novan langsung mendekati Ana, karena khawatir terjadi sesuatu. Terlebih dengan kepergian Rico yang menurutnya sangat tergesa-gesa tadi saat mereka sempat berpapasan.

***

Disisi lain dengan hati yang sangat kalut, Ana masih  menangis disalah satu bangku taman pada sore hari cerah kala itu. Dia  hanya bisa terisak menyesali ketidakberdayaan nya selama ini menghadapi Rico. 

Dia sudah tidak memperdulikan orang-orang yang berlalu lalang dihadapannya. Orang-orang itu saling bergumam menanyakan kenapa wanita itu menangis, apa dia sakit, apa dia terluka.
Perkataan-perkataan tersebut terus dia dengar samar-samar dari setiap orang yang berjalan didepannya.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dengan sedikit tergesa mendekatinya. Tak lama suara pria asing menyapanya dan berkata "maaf apa benar kamu kak Ana?"
Seketika Ana memandang ke arah suara itu berasal. 

Samar namun perlahan terlihat oleh Ana, seorang pria yang tidak dia kenal dan sepertinya lebih muda darinya. Tubuh yang cukup tinggi, berkulit putih bersih, rambut yang agak gondrong dan pakaian yang sangat rapi berdiri tak jauh dihadapannya.

***

Cukup lama Ana memaku menatap pria tersebut dengan nanar, bertanya-tanya siapakah pria itu.
'kenapa dia begitu sedih?' pikir Novan kala Ana memandang dengan mata sembabnya itu.
Mata mereka bertemu satu sama lain, saling berpandangan dan memaku sejenak.

“Iya, aku Ana kamu siapa ya?” jawab Ana pelan.
Novan tersenyum lega, kemudian segera mendekati Ana kembali. 
"Aku Novan, aku satu projek dengan mu bareng sma ka Izal,” ucapnya. Kemudian dia mulai berjongkok didepan Ana.
“Ah, iya Novan maaf kamu harus melihat ku dalam keadaan berantakan kayak gini,” ucap Ana. Dia mencoba untuk menahan tangisnya dan dengan tergesa menghapus air matanya.
"kamu, kenapa menangis disini kak?” tanya Novan kepada Ana lagi.

***

Sebenarnya ini baru pertama kali ada yang menanyakan hal seperti itu kepada Ana. Selama ini Ana selalu menyembunyikan kesedihannya, apalagi itu berkaitan dengan Rico didepan siapapun.

Dia selalu menjaga nama baik Rico dihadapan teman-teman dan keluarganya. Tidak ada satupun yang tahu kalau Rico sering memperlakukannya dengan tidak baik.
Hanya saja saat itu entah apa yang ada di benak Ana. Kali ini dia sudah terlalu kecewa dengan perlakuan Rico terhadapnya. Dia pun menjawab pertanyaan dari Novan dengan senyum tipis penuh kepahitan.

“Gak apa-apa kok, hanya saja aku sepertinya diduakan lagi kali ini.”
Mendengar hal itu, jujur harapan Novan yang beberapa waktu lalu pudar kembali bangkit.
Novan berfikir, mungkin ini kesempatan untuk dia lebih dekat dengan Ana lebih dari sekedar teman biasa.

Meski begitu dia tetap menyadari bahwa kedekatannya dengan Ana mungkin saja membawa masalah dihidupnya. Tapi tetap,  dia ingin menjalin sesuatu hubungan dengan Ana.
Rasa ingin memiliki Novan lebih besar dibanding akal sehatnya kala itu.

'Yang nanti aku pikirkan lagi nanti saja,' pikir Novan.
Saat itu Novan malah mengatakan hal yang gila dan balik bertanya pada Ana.
"Hmmm gitu, gimana kalau kakak jalan sama aku aja?”

Seakan belum cukup gila dengan pertanyaannya, Novan malah tersenyum lebar dan mencoba meraih tangan Ana kala itu.
Mata Ana melebar tak percaya dengan apa yang diucapkan Novan. Pria asing yang baru minggu lalu dia kenal lewat grup chat, sekarang didepannya meminta untuk jalan bersamanya.
Terlebih setelah pacarnya mencampakannya lagi untuk kesekian kalinya.

Tidak pernah ada didalam benak Ana untuk membalas perlakuan Rico dan melakukan hal yang sama dengannya.
Sebenarnya mudah saja bagi Ana untuk menolak pertanyaan Novan itu, dia tahu bila dibiarkan ini semua akan semakin salah. Tapi, entah kenapa alih-alih menolak Ana malah terdiam menatap Novan.

Saat itu pun sebenarnya Novan sudah siap untuk dimaki atau mungkin ditampar oleh Ana karena tingkahnya yang kelewat nekat tadi. Ternyata respon Ana diluar dugaannya, dia hanya diam menatap Novan dalam-dalam mencari arti dari pertanyaannya tersebut.

Tangan Novan kini telah menggenggam tangan Ana, hangat itu yang Ana rasa kala itu. Entah kenapa, genggaman tangan Novan menenangkan hatinya. Tidak ada kesepakatan atau penolakan dari Ana.
Tapi satu hal yang pasti, saat itu Ana menyadari sesuatu bahwa dia tidak akan pernah lepas dari orang itu ataupun memilikinya.

***

sin606Avatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan sin606 memberi reputasi
2
373
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan