Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah FOMO atau Fear of Missing Out. Istilah ini kian populer sejak kemunculannya media sosial. Dimana setiap orang merasa khawatir atau cemas saat mereka ketinggalan tentang informasi baru.

Fenomena FOMO ini menyerang 56 persen penduduk dunia. Itu artinya banyak milenial yang merasa takut dan ketinggalan informasi. Fenomena ini tidak dibiarkan begitu saja oleh para marketers, hingga akhirnya tercipta FOMO marketing. 

Secara sederhana FOMO marketing adalah strategi untuk memengaruhi konsumen agar tertarik membeli dan menggunakan suatu produk. Merasa akan merasa opelru untuk membeli barang tersebut, karena takut akan menyesal jika tidak membelinya sekarang. 

Mengutip blog HIGO ada beberapa tipe FOMO marketing yang bisa diterapkan. 

1. Countdown 
Tipe FOMO marketing ini akan mendorong konsumen membuat keputusan yang lebih cepat untuk membeli barang. 

Biasanya metode Flash Sell digunakan ecommerce untuk membuat suatu barang lebih banyak terjual. 

2. Limited Edition 
Tipe limited stock jadi trik menarik untuk menciptakan sense of urgency, dimana calon pembeli merasa takut kehabisan stock jika mereka tidak membelinya sekarang juga.

3. Testimonial 
Ulasan ositif yang dirasakan oleh pengguna akan menarik perhatian calon konsumen yang ingin mencobanya. Mereka akan jauh lebih penasaran kenapa suatu produk bisa begitu populer karena ulasan yang ditinggalkan oleh pengguna lainnya. 

Semoga FOMO marketing jadi strategi yang bisa kamu lakukan agar brand yang kamu miliki lebih dikenal.