tak pernah tahu kaki ini berhenti dimana, di waktu yang bahagia atau waktu yang duka, aku ikuti ..... akhirnya aku sampai di sini. waktu berjalan sangat singkat,  cahaya pun kalah cepat dengan masa lalu yang pergi tadi pagi. kursi kursi meja sudah mulai menua, kaca cermin di jendela menguning, sedang rayap rayap jahat masih setia memahat.

sepatu ku yang dulu, dimana sekarang. bukannya aku tak mau mengajakmu, tapi cintaku padamu hanya sabtu minggu, kalau aku pulang menghitung domba domba yang sedang makan daun jagung. ini sepatu ku, juga sama seperti mu, waktu masih baru, waktu sepatu kain ku lepas dari solnya, waktu sepatu kulitku tak bertali lagi, semua hampir sama, terulang ulang, aku tak mengerti.

semua perjalanan, dari desa desa yang jauh, ke kota kota yang sepuh, dimana pohon kelapa, dimana air laut, dimana plastik, dimana rintik, dimana aku aku di waktu, aku terjebak di ruang, di balik jendela, yang terkunci, yang terjawab nanti.