Kaskus

News

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
[UPDATE] NC-212 200 Puspenerbal Sukses Menjatuhkan Ranjau Laut
Ada kabar baru terkait alutsista TNI, bukan soal pembelian alutsista tapi kali ini soal peningkatan kemampuan alutsista. Mengutip artikel di laman resmi Puspenerbal TNI ALpada hari Kamis (30/09/2021) pesawat angkut ringan NC-212 200 Aviocar milik TNI AL sukses menjatuhkan ranjau laut untuk pertama kalinya. Berita tersebut juga sudah dirilis di akun resmi Puspenerbal TNI AL di hari yang sama.

Pesawat angkut ringan NC-212 200 Aviocar dengan nomor U-6216 melakukan air drop ranjau laut berbentuk silinder besar itu akan menggunakan parasut dari ramp door, latihan tersebut dilakukan di laut Situbondo. Pesawat yang digunakan tersebut berasal dari Skadron Udara 600 Wing Udara 2 Puspenerbal. Mengutip artikel Puspenerbal TNI AL, dalam simulasi latihan Komandan Wing Udara 2  Kolonel Laut (P) Winardi, S.H., M.H., memerintahkan Pasops Wing Udara 2 Letkol Laut (P) Adam Firmansyah, M.Tr.Opsla untuk mengerahkan NC 212-200 Aviocar dalam rangka melaksanakan Operasi pengintaian dan penghancuran tarhadap target yaitu kapal selam asing yang terdeteksi di perairan Situbondo.

Dalam operasi pada tanggsl 30 September lalu juga melibatkan beberapa satuan lainnya yang terdiri dari Satkopaska Koarmada II dan Satuan Kapal Ranjau Koarmada II. Pesawat NC 212-200 Aviocar dipiloti oleh Pilot Lettu Andre dan Copilot Letda Dendy, mereka berhasil menjatuhkan satu ranjau laut melalui udara dengan berat sekitar 1 ton dan target dapat di hancurkan dengan tepat sasaran. Menurut Puspenerbal kegiatan ini merupakan skenario Latihan Peperangan Ranjau Koarmada II TA. 2021.


Quote:



Meski tidak disebutkan tipe ranjaunya, namun indomiliter.commenyebut rsnjau yang digunakan adalah RDLP (Ranjau Laut Dalam Pengaruh), ranjau laut ini memang punya tampilan mirip dengan desain torpedo ringan. Menurut informasi indomiliter.com RDLP sendiri pernah dikembangkan sebagai prototype oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut (Dislitbangal) pada tahun 2009.

Ranjau ini disebut “pengaruh”, karena aktivasi ranjau ini dipicu dari pengaruh akustik dan mekanik. Sedangkan kata “dasar laut,” artinya ranjau ini statusnya ditempatkan di dasar lautan. Ranjau ini dapat ditempatkan pada area atau target penjebakan, semisal di teluk, selat atau dermaga. Setelah ranjau dijatuhkan, RDLP akan berbaring di dasar laut. 

RDLP yang sudah dilengkapi sensor magnetik, sensor seismik, induction coil dan hulu ledak, akan mendeteksi secara otomatis pergerakan target yang melintas di atasnya. Selain kapal selam, ranjau ini juga bisa diatur untuk menyasar kapal permukaan. Bila ada target telah dikunci oleh sistem TDD (Target Detection Device), maka RDLP akan segera menghancurkan target langsung dari dasar laut tanpa disadari oleh lawan.

Menurur rilis resmi TNI AL di wesbsite-nya, RDLP punys bobot 1.000 kg, panjang keseluruhan 1.888 meter dan diameter 530 mm. Sementara hulu ledaknya dibekali TNT 700 kg. Dengan desain mirip torpedo, RDLP dibuat fleksibel untuk bisa diluncurkan dari kapal selam, kapal permukaan dan pesawat udara. Detonatornya akan terpicu pada tekanan udara sebesar 0,2 atmosfir. RDLP sendiri bisa dipasang di dasar laut pada kedalaman 30 hingga 60 meter.


Quote:



Bicara soal NC-212 200 pesawat ini awalnya dibuat oleh CASA (sekarang Air Bus) dulu disebut varian C-212 200, varian ini dikembangkan dari C-212 100. Seri 200 punya bodi lebih panjang, mesin baru, kapasitas lebih besar, kemampuan menanjak lebih cepat, dan ramp door lebih besar. PT DI pun ikut kemudian melisensi pesawat ini, dan diberi nama NC-212 200M. Kini seluruh proses pembuatan NC-212 sudah dilakukan oleh PT DI.

Pesawat angkut ringan ini telah menjadi 3 matra TNI, mulai dari TNI AD, TNI AU ser4a TNI AL. Selain itu Polri juga memilii varian pesawat ini. Punya kemampuan mendarat di landasan pacu pendek membuat NC-212 sangat pas dioperasikan di wilayah terpencil. Selain memiliki varian pesawat angkut ringan, Puspenerbal TNI AL juga telah mengoperasikan varian NC-212 200 MPA (Maritime Patrol Aircraft) untuk keperluan patroli maritim dengan dipasangi perangkat Thales AMASCOS (Airborne Maritime Situation and Control System) yang dipadukan dengan radar Ocean Master Surveillance pada hidungnya. Berikut ini adalah spesifikasi NC-212 200:



Quote:



Demikian sekikas update alutsista dalam negeri, semoga bisa bermanfaat untuk agan dan sista. Sampai jumpa emoticon-Angkat Beer


Jalesveva Jayamahe





Referensi Tulisan: Puspenerbal TNI AL& indomiliter.com
Ilustrasi Foto: Puspenerbal TNI AL via Instagram
Diubah oleh si.matamalaikat 05-10-2021 19:15
ellectrofuxx14Avatar border
gayusmahoAvatar border
indrag057Avatar border
indrag057 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
3.5K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan