Di kawasan Asia Timur, edamame sering jadi pilihan camilan yang menyehatkan. Pasalnya camilan dari jenis kacang-kacangan ini rendah kalori dan tak mengandung kolesterol. Berdasarkan asalnya, edamame pertama kali dibudidayakan di China sekitar 7.000 tahun yang lalu. Kacang berwarna hijau ini tergolong mudah untuk diolah, bisa direbus untuk camilan, bisa juga jadi campuran dalam sup atau salad. Di Jepang sendiri, edamame jadi salah satu lauk pauk utama.

Melansir dari Craze Style, edamame juga jadi sumber protein nabati. Melihat kandungan nutrisi yang dimiliki, tentu edamame memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Nah kira-kira apa saja ya manfaatnya? Berikut beragam manfaat kesehatan dari Edamame.

Studi menyatakan bahwa makanan yang kaya protein kedelai menurunkan kolesterol. Senyawa bioaktif dalam kedelai dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, sebuah studi oleh Veterans Affairs Medical Center, Lexington, menemukan bahwa mengonsumsi protein kedelai menurunkan kadar kolesterol serum pada hewan laboratorium. Isoflavon pada kacang-kacangan jenis kedelai ini juga dapat membantu mencegah aterosklerosis (penumpukan lemak pada dinding arteri).

Nah, selain mencegah aterosklerosis. Isoflavon pada kedelai juga dapat membantu mengatur kadar gula darah. Dengan manfaat ini maka bida juga disimpulkan jika edamame bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2. Sebuah studi oleh Physicians Pharmaceuticals, Inc., AS, menemukan bahwa makanan rendah nilai indeks glikemik (GI), seperti produk kedelai, dapat mengontrol kadar glukosa darah dan insulin. Kendatipun begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami manfaat edamame ini.

Sebuah tinjauan yang diterbitkan di Nutrientsmenunjukkan bahwa mengonsumsi produk kedelai yang tidak difermentasi dapat mengurangi risiko kanker prostat. Isoflavon dalam produk kedelai, seperti genistein, memiliki sifat antioksidan yang mencegah pertumbuhan sel kanker prostat. elain itu, mengambil dosis tinggi isoflavon dapat menurunkan risiko kanker payudara juga. Kembali, manfaat ini perlu dikaji lebih lanjut.

Dalam sebuah penelitian diterbitkan dalam Journal of Medicinal Foodmenunjukkan bahwa kedelai asupan isoflavon dapat menurunkan gejala menopause pada wanita menopause. Sebuah studi percontohan menunjukkan bahwa wanita banyak mengonsumsi isoflavon selama 12 minggu dilaporkan mengalami gejala menopause lebih sedikit. Studi lain pada 51 wanita, terlihat jika tingkat hot flashes dan keringat malam turun masing-masing 57% dan 43%. Dimana dalam studi itu, peserta menerima 60 mg isoflavon setiap hari.

Mengonsumsi kedelai tradisional yang utuh, seperti edamame, dapat membantu mengurangi risiko pengeroposan tulang. Sebuah studi oleh Institut Nasional Kesehatan dan Gizi, Jepang, menemukan bahwa isoflavon kedelai dapat memiliki efek menguntungkan pada tulang. Untuk wanita pascamenopause, sebuah penelitian menemukan bahwa isoflavon fitoestrogen genistein mampu mengurangi keropos tulang.

Ternyata protein kedelai dan isoflavon dalam kedelai seperti edamame dapat membantu mengurangi berat badan. Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam International Journal of Medical Sciences menunjukkan bahwa protein kedelai memiliki efek menguntungkan pada obesitas.