Mencari Makna Di Tengah Kehidupan Yang Melelahkan

Kita hidup untuk mengagumi sesuatu, tidak bisa tidak, kita tidak akan mungkin dapat hidup tanpa kekaguman. Setiap kita akan kagum pada keindahan dan keindahan akan selalu menarik jiwa kita, untuk tetap tinggal di sana.

Kita akan merasakan kesukaan yang besar, bermimpi dan berimajinasi untuk selama-lamanya untuk ada di sana dan tidak ingin beralih dari keindahan itu.
Keindahan memberikan kepuasan, bukan pada fisik kita yang fana, keindahan menusuk jiwa terdalam diri kita, memberikan kita definisi yang tidak dapat terucap. Hanya dapat berkata, “WOW.”

Temanku pembaca yang setia.

Apa yang membuat Anda kagum sekarang? Maka itulah makna hidup Anda.

Ketika Anda mengagumi hal itu, maka itulah yang Anda sembah?

Ketika seseorang manusia berkata tidak ada Tuhan dengan logika yang sehat. Ketika ia berlogika untuk selalu dan terus membuktikan secara logis tidak ada Tuhan.

Lalu dalam diam ia mengagumi logikanya yang seolah-olah sangat pandai, sangat jenius, dan sangat logis. Kekaguman ini adalah penyembahan, karena pada dasarnya, esensi dari kekaguman adalah penyembahan.

Jadi ketika seseorang berkata tidak ada Tuhan, pada dasarnya ia sedang menunjukkan esensi Tuhan yang harus disembah dan dikagumi. Yaitu ia mentuhankan dirinya sendiri, mentuhankan logikanya dan ia tidak ingin ada yang lebuh besar dari hal itu.

Jadi pertanyaanya bukan lagi, ada atau tidak ada Tuhan, ketika suatu keindahan dan keelokan sebuah benda biasa. Kita temukan kita mengagumi benda itu, secara logis kita akan penasaran untuk mencari pencipta benda tersebut. Sebuah lukisan bermakna karena sih pelukis, sebuah seni rupa empat dimensi, sangat indah karena penciptan.

Saya sedang mengajak Anda, berpikir, untuk melihat Dia yang menciptakan pemikiran dan hati sehingga, seorang seniman dapat mengahasilan karya yang indah tersebut.

Kita akan memiliki rasa penasaran dan terkagum. “Orang yang menciptakan benda ini sangat hebat, benda ini bermakna karena ia diciptakan oleh orang yang pandai bahkan jenius.”

Bukankah Anda seringkali kagum pada keindahan pemandangan. Saya sampai hari ini merindukan hutan tanah kelahiran saya. Bukan karena apa-apa, bukan karena di sana dipenuhi kemewahan. tapi karena di sana indah, hutan yang masih sangat indah.

Saya seringkali kagum dengan sebuah lukisan lalu imajinasi saya di bawa untuk memikirkan hutan tanah kelahiran saya. Lalu saya kagum dan tenang dan menikmati imajinasi yang demikian memuaskan.

Temanku pembaca yang setia, dunia yang indah, yang seringkali kita kagumi. Saat ini, bukankah sangat tidak logis jika tidak ada seniman yang menciptakannya. 

Dunia yang demikian indah dan kita kagum karena keindahannya. Bukankah yang menciptakannya akan jauh lebih indah, Dia akan jauh lebih bermakna dan memberikan makna bagi kehidupan.

Jadi yang menjadi pertanyaan saya, Tuhan Indah itu, Tuhan yang seperti apa?

Definisi Keindahan Tuhan, yang dapat membuat kita kagum Dia siapa?

Bagaimana car akita dapat datang kepadanya sedangkan kita sangat berdosa?

Tidak satu hari pun kita tidak melakukan dosa, saya rasa Anda setuju dengan saya. Bahkan di sisi lain, dosa adalah definisi kehidupan itu sendiri.

Maka dari itu, bersama-sama saya mengajak Anda untuk memikirkan hal  yang penting ini. Tentang keindahan Tuhan, tentang kepuasan dari penyembahan karena kagum pada keindahan sejati dari Dia yang telah menciptakan alam semesta Anda dan saya. Seluruh umat manusia. Bersambung…..